Setelah liburan semester baru dimulai semuanya berubah.
Di grup eskul :
"Aku keluar ya" pesan ka sam.
"Bye" pesannya lagi.
"Makasih buat semuanya" tambah pesannya lagi.Kecewa rasanya setelah apa yang terjadi dia tiba-tiba pergi begitu saja.
"Pecundang!tak bertanggung jawab !" Marahku berbicara sendiri.
Ingin rasanya aku bertanya kenapa?tapi tak mampu. Aku coba menahan semua amarahku. Hingga aku menangis. Cengengnya diriku.
Akhirnya aku chatting bersama reina dan menceritakannya.
"Rei,abrisam keluar eskul :(" awal mula pesanku.
"Hah!?kenapa!?" Jawab reina kaget.
"Gatau rei" jawab ku singkat.
"Tanya lah far" saran reina.
"Gak berani" jawabku.
"Cepet tanya dari pada penasaran" perintah reina.Kuputuskan untuk mengirim pesan kepada abrisam.
"Ka" awal pesanku yang singkat.
"Lagi ada masalah far" jawabnya.Bahkan aku belum menanyakan sesuatu tapi sepertinya dia sudah tahu apa yang aku ingin bicara kan.
"Gak harus keluar kan ka" lanjutku.
"Gak bisa" jawabnya.
"Masalah apa sih ka?" Tanya ku.Dengan penasaran aku bertanya apa yang membuat dia keluar.
"Ada deh" jawabnya meledek.
"Jangan gitu dong ka" pesanku.
"Gapapa far" jawabnya.
"Kalo ada masalah di ceritain jangan dipendem" pesanku lagi.
"Masalah berat" jawabnya.
"Cerita ka" pesanku.
"Sut ah diem diem aja" jawabnya.
"Hmm" jawabku menanggapi.
"Aku bisa menyelesaikan sendiri kok far" jawabnya.
"Semangat ka..tapi jangan keluar eskul :( " pesanku.
"Nanti dipikirin lagi" jawabnya.Entah masalah apa yang menimpanya. Tak tega rasanya. Untuk kesekian kalinya aku mencoba memahami apa yang terjadi.
●●●
Hari-hari disekolah seperti biasa. Sudah hampir 1 bulan sekolah setelah libur semester kemarin.
Hari rabu
Terjadi percakapan singkat dengan ka sam.
"Ka" panggilku.
"Iya" jawabnya.
"Besok datang eskul ya" pintaku.
"Hmm.." jawabnya.
"Mau ada yang diomongin" ucapku.
"Masuk grup juga" tambahku.
"Yaudah..undang far" jawabnya.
"Besok datang ya??" Tanyaku.
"Iya.." jawabnya.
"Janji!" Ucapku menegaskan.
"Iyaa" jawabnya.Pulang sekolah kondisi badanku sakit. Aku langsung istirahat. Mama yang melihat kondisi ku aneh langsung menghampiriku.
"Kenapa far?" Tanya mama sambil mengecek suhu badanku dengan tangannya.
"Gatau ma" jawabku.
"Panas badan kamu" ucap mama.
"Pusing" jawabku singkat.
"Ayo ke dokter sekarang far" ucap mama.
"Mama takut kamu ada apa-apa. Besok mama harus ke luar kota" tambah mama.
"Hmm.." ucapku.Aku dan mama bersiap ke dokter hari ini dengan diantar kakak-ku. Dengan berharap besok aku kembali sehat.
Di rumah sakit.
Sambil menunggu panggilan dokter. Aku hanya terdiam dengan kakak-ku. Sedangkan mama sibuk menelfon.
Hingga tiba panggilanku. Aku memasuki ruang pemeriksaan. Aku duduk didepan dokter. Dokter fahri namanya.
"Namanya siapa?" Tanya dokter.
"Farah dok" jawabku.
"Ok farah..apa yang kamu rasain?" Tanya dokter.
"Pusing,tenggorokannya sakit,lemas"jawabku.
"Panas juga dok" tambah mama.
"Oke"jawab dokter.
"Jadi gimana dok?" Tanya mama.
"Farah kecapean bisa di bilang ini gejala tifus. Jika 3 hari ini panasnya belum reda. Silahkan kembali dengan bersiap rawat inap" ucap dokternya menjelaskan.
"Iya dok emang kemarin dia gak ada istirahatnya" jawab mama.
"Hmm..lain kali jangan lupa istirahat dan minum vitamin ya far" ucap dokter menasihati.
"Ini resep obatnya. Silahkan tunggu di ruang tunggu"tambah dokter
"Oke makasih dok" jawab mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's My Duck
Teen FictionSetiap waktu hati ini di adili Tanpa pengampunan Selalu dengan vonis yang sama Kau bersalah! Ini tidak adil.kenapa hanya aku yang salah? Karena kau terlalu mencintai nya! Baiklah.apa hukumannya? Kau akan dihukum seumur hidup mu akan menderita. Oke b...