I Don't Know

67 53 19
                                    

"Hmm...." Gumamku.

Pagi ini sangat cerah. Tapi aku tidak mengerti mengapa aku lesu sekali. Bahkan saat tiba di sekolah hari ini aku langsung menaruh kepala ku di meja.

Mungkin.....

Aku terlalu lelah akan kemarin.

●●●

Tidak ada pelajaran hari ini karena guru-guru sedang rapat.

"Harusnya aku tidak perlu masuk, lebih baik istirahat dirumah" Ucapku.

Beberapa belakangan minggu ini kesehatan ku sering terganggu. Entah karena apa. Mungkin karna pola hidup ku yang tidak sehat.

"Kenapa Far?" Ucap Bluexa.
"Ngantuk" Jawabku.
"Tidur aja mumpung tidak ada guru" Nasehat Blue.
"Farah kecapean kayaknya karena kemarin" Ucap Reina.
"Iya cape" Jawabku.
"Cape tapi bahagia ya Far" Ucap Chintya.
"Apa ada hal yang membahagiakan disana?" Tanya Reina.
"Ada....lah" Jawab Chintya.
"Kok kamu gak cerita Far?" Tanya Reina.
"Tak ada apapun" Jawabku.

Teman-temanku banyak yang khawatir kepadaku. Sehingga mereka mendekat dimana tempat aku duduk. Dan mengobrol.

Chintya membahas tentang hal kemarin yang menjadi hal panjang untuk dibahas.

"Jadi apa hal yang membahagiakan?" Tanya Reina penasaran.
"Hahaha..kasih tau gak ya" Jawab Chintya meledek.
"Siapapun yang tahu,tolong beri tahu" Tambah Reina.
"Aku tahu" Ucap Chintya.
"Cepat beri tahu" Paksa Reina.
"Kemarin itu farah dikasih kipas sama ka sam" Ucap Chintya.
"Ya trus...biasa aja kan" Ucapku.

Bagiku itu hal yang biasa aja bukan. Tapi ternyata tidak bagi yang lain.

"Hah!serius?itu sebuah pertanda" Ucap Reina.
"Pertanda apa?" Tanyaku kebingungan.
"Kalau kak Sam ada perasaan denganmu" Ucap Reina.
"Hah?ada ada saja kamu Rei" Tanggapku.
"Benerkan ya Rei kalau ka sam itu ada perasaan denganmu" Ucap Chintya.
"Iya memang" Jawab Reina.

Aku tersenyum mendengarnya. Aku berharap itu benar. Aku juga menyukainya.

"Tuh kan Farah senyum, berarti ia juga suka" Ucap Chintya.
"Iya kan??" Ucap Reina memaksaku.
"Jujur saja" Tambah Reina.
"Hmm..." Jawabku Ragu.
"Bilang saja Far gak usah malu2 cuman ada kita bertiga kok" Ucap Reina.
"Ya...mungkin saja" Jawabku.

Aku menjawab ragu. Sebetulnya aku memang benar-benar menyukainya.

Obrolanku terhenti karena tiba-tiba satu guru matematika masuk dan memberi tugas.

●●●

Saat guru itu menjelaskan tugas yang diberikan aku tidak terlalu mendengarkannya. Aku malah sibuk dengan hp ku. Aku melihat salah satu postingan.

Singkatnya isinya seperti ini :

"Jika benar mencintaimu adalah sebuah kesalahan. Tangkap aku dan biarkan aku menjadi narapidana di hatimu,dengan dakwaan karena terlalu mencintaimu. Serta dijatuhkan hukuman seumur hidup. Aku rela"

Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta. Rela melakukan apapun tanpa diminta.

●●●

Jam istirahat berlalu. Ka Sam melewatiku dari kejauhan dia hanya tersenyum. Tidak ada yang special hari ini dengannya.

Hingga pulang sekolah terasa berlalu begitu cepat. Aku langsung pulang ke rumah hari ini. Seharusnya ada pertemuan eskul hari ini. Tapi aku tidak datang. Dan Aku sengaja tidak memberi kabar.

Tiba-tiba.....

Aku lihat di obrolan grup ku kalau ka sam mengundurkan diri dari eskul.

"Lah kok" ucap ku pelan.
"Apa yang terjadi" ucapku sendiri.

Di grup ka sam tidak menjelaskan apapun. Bahkan alasan di keluar. Dia hanya menulis pesan.

"Bye" pesan singkatnya.

Dan keluar dari grup. Entah sebab apa yang membuat dia seperti itu. Tanpa pikir panjang akhirnya aku menulis pesan kepada ka Sam.

"Ka" pesanku singkat.
"Maaf ya" jawabnya.

Sepertinya ka sam tahu yang apa yang akan aku tanya kan kepadanya.

"Kenapa?" Tanyaku.
"Ada masalah" Jawabnya.
"Masalah apa?" Tanyaku lagi.
"Ada deh pokoknya" Jawabnya.
"Tapi gak gini ka" Pesanku.
"Iya" Jawabnya.

Iya. Hanya itu jawaban terakhirnya. Aku tidak membalas.

"Mungkin dia butuh waktu sendiri" Pikirku.

Ya memang ini pria yang kukenal dingin,misterius sifatnya. Ini tidak adil sebetulnya. Dia mengetahui segalanya tentangku tapi aku tidak mengetahui apapun tentangnya.

Tapi....

Atas semua sifatnya itu. Aku menyukainya. Bahkan mungkin Aku mencintainya.

●●●

Dengan keberanianku aku menulis pesan sekali lagi kepadanya.

"Apa ada masalah?" Tanyaku.
"Iya ada masalah" Jawabnya.
"Semangat ka" Pesanku.
"Aku emang gatau masalahmu. Tapi kalau kamu mau cerita. Cerita lah" Tambah pesanku.
"Gapapa kok" Jawabnya.
"Masalah berat kamu gak akan mengerti juga" Tambah jawabnya.
"Yasudah..tetap semangat. Semua akan baik-baik saja kok" Pesanku.
"Iya terimakasih far" Jawabnya.

Aku berharap dia baik-baik saja. Semua orang memang punya masalah tapi apa keputusannya meninggalkan eskul. Apa ada masalah dengan eskul?

Banyak pertanyaan sekali dipikiranku. Membuat ku pusing sendiri. Aku pun menulis di secarik kertas.

"Namanya abrisam. Dia orang yang dingin dan misterius. Dia juga tidak mudah mempercayai orang. Tapi aku berharap suatu saat nanti dia bisa berbagi cerita kepadaku."

"Namanya Abrisam.Ia dekat. Namun beberapa hal dalam dirinya selalu tidak dapat kujangkau."

Malangnya diriku saat ini.

seseorang membuat ku terbang kemarin dan hari ini dia menjatuhkanku.

dia membuatku merasakan bahagia kemarin dan hari ini dia membuatku terluka.

Dia yang membuat ku terasa special kemarin dan hari ini dia membuatku terbuang.

●●●

Author pov

Akhirnya farah tertidur. Dalam benaknya dia masih memikirkan abrisam. Bahkan terbawa hingga mimpi.

Farah mengenal Abrisam lebih jauh dari pada yang lainnya.

Tapi....

Abrisam masih terdiam. Bukankah dalam menjalin hubungan dengan seseorang harus terbuka.

Apa ini akhir ? Bisakah abrisam terbuka kepada farah?atau malah abrisam menjauh?

☆☆☆

Thank you readers!!jangan lupa vote ya!!

Happy reading!

He's My DuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang