SASUKE POVPerasaan ini..? Dada ku terasa panas serasa ingin berteriak tetapi tak ada yang sakit di sekujur tubuh ku apa aku sedang marah..? Tapi bagaimana bisa..? Aku sudah mengubur semua perasaan itu sejak lama, sejak bertemu dengan Naruto aku selalu bersikap aneh belakangan ini apa aku pantas menerima perasaan seperti ini apa aku berhak marah.? Apa aku berhak merasa sedih.? Ku harap sesuatu di dalam diri ku bisa memberi ku jawaban secepatnya.
Betapa menyedihkannya aku yang selalu terpuruk dalam ketakutan di masa lalu dan aku harus melihat orang lain terus melindungi ku..? Sepertinya ada yang salah dengan semua ini aku tidak bisa membuat Naruto terus berada di depan ku aku harus berada di sisinya.
Sesaat aku memandangi Naruto ketika mencoba berbicara dengan pria silver yang bernama Kakashi aku tidak bisa menemukan diri Naruto di pancaran manik matanya, sesaat dia menjadi orang lain yang tak ku kenal namun wajahnya tidaklah nampak mengerikan di mata ku, aku menangkap perasaan takut di raut wajah Naruto dia menyembunyikan ketakutannya ataukah kepribadiannya akan berubah ketika sedang ingin melindungi sesuatu.? Naruto terlihat sangat waspada tapi aku goyah saat Kakashi menyebut nama Akatsuki itu seketika membuat lutut ku lemas dan terjatuh dari pijakan ku, tetapi aku merasa malu karena aku bahkan tidak bisa berbuat apa2 pada Naruto walau aku tau dia takut akan suatu hal yang memang aku belum tau.
Perasaan ku.? Saat Naruto menyentuh tangan ku yang gemetar takut dengan tangannya yang sudah lebih dingin dari tangan ku membuat perasaan ku hancur, betapa tidak berguna nya aku walau aku sudah menyatakan perasaan ku padanya itu semua percuma saja jika aku tak dapat melindunginya sekali lagi, aku harus lebih kuat dan lebih bisa di andalkan untuk Dobe ku untuk melindungni nya dan teman-teman yang ku miliki saat ini.
. END SASUKE POV
Ditengah rasa tegang yang menyelimuti ke enam pemuda dan satu pria paru baya itu suasana tiba-tiba terpecah oleh suara ketukan pintu dari pintu depan, pikir mereka yang tak akan mungkin memiliki tamu di tempat seperti ini Naruto menyuruh kawan-kawan nya untuk menyembunyikan Kakashi dan bersiaga dikala yang mengetuk pintu adalah seorang musuh Naruto mengintip dari cela kunci pintu mengamati bahwa orang yang ada di balik pintu tak bersenjata namun cukup mencurigakan dengan seluruh tubuh tertutup jubah panjang hijau tua polos namun Naruto gagal melihat ke arah wajah orang di balik pintu itu, agar tidak terkesan mencurigakan Naruto segera membuka pintu itu pelan namun al hasil pandangan Naruto dan orang di balik pintu itu seketika serentak menatap tidak enak dan kembali tersadar dari keterkejutannya.
“a.. ano, tuan sedang mencari siapa..? “ Ucap Naruto masih mencoba tenang
“etto, maafkan aku jika mengganggu acara kalian tapi apakah kalian melihat teman ku di suatu tempat.? “ Pria itu menurunkan Hoddie nya dan menampakkan pria paru baya dengan garis melintang di hidungnya serta rambut ekor kudanya kini tersenyum ramah pada teman-teman Naruto yang berada di belakang Naruto saat ini
“teman..? Maaf kami tidak tau lagi pula teman paman itu seperti apa..? “ timpal Kiba ikut mengambil peran dalam drama yang di buat Naruto
“ah dia, dia mungkin terlihat seperti orang bodoh wajahnya tertutup masker rambut perak dan sama dengan ku berprofesi sebagai aliansi Anbu “ Ujar pria itu yang ternyata Iruka membuat semua orang seketika terkejut karena ucapan to the point darinya yang membuat semua orang langsung mengerti dan tau bahwa Iruka tidak bermaksud jahat.
“masuklah tuan, kami ak- “ ucap Naruto terpotong saat ia membalikan badannya berniat untuk melayani keinginan Iruka dengan maksud yang jelas
“ayolah jangan panggil aku seperti itu tuan muda kit-“ Iruka yang melihat jari Naruto ke atas seketika bungkam seakan tau bahwa itu adalah sebuah tanda yang hanya Iruka dan Naruto lah yang tau