My Tears 16

2.7K 170 3
                                    

WARNING R18+

Sore hari saat senja menampakkan sinarnya membuat sang gadis.? Blonde yang sedang berjalan menyusuri banyaknya kawanan manusia terlihat begitu berkilau di terpa mentari senja jalannya yang terlihat begitu menawan menampakkan kaki jenjang yang sangat mulus membuat tiap orang memandang penuh kagum sampai sang gadis blonde yang di ketahui bernama Naruko itu tiba2 menghilang di gang sempit akibat sebuah tarikan tak berperasaan yang ia dapatkan. Ketika Naruko yang ditarik itu ingin menyerang balik jika saja itu adalah seorang penjahat namun reaksinya berhenti saat mendapati orang yang menariknya adalah seseorang yang sangat ia kenal bahkan ia cintai.
“Sa.. sasuke.? Huuh kau mengejutkan ku, ku fikir tadi aku di serang preman lagi..”  Naruko yang kini bertatapan muka dengan Sasuke melihat sebuah seringai aneh di wajah Sasuke “e.. etto Teme...? Ada apa dengan mu.? “ tanya Naruko yang kini di gendong bridal style oleh Sasuke.
“aku akan menghukum mu sayang, dan ini sudah menjadi kesepakatan kita”  Sasuke yang berlari dengan Naruko di dekapannya melewati orang2 yang matanya menuju ke arah SasuNaru orang2 yang melihat itu membuat banyak reaksi yang berbeda seperti “anak jaman sekarang memang sangat liar, jiwa masa muda “ ucapan seorang pria tua dengan alis teba yangl  melihat adegan tadi.
Tidak lama Sasuke berlari mereka pun sampai di depan Apato milik Naruto yang di tinggali Sasuke tidak menunggu lama Sasuke sudah menghempaskan Naruto ke tmpat tidur, Sasuke yang tidak pernah lupa mengunci pintu kini kembali mendekati Naruto yang masih dengan penampilan gadisnya, Sasuke yang mulai mengancam Naruto kini menekan kedua tangannya ke arah atas.

“Te.. Teme tunng.. tunggu.. apa apaan ini..? “ tanya Naruto yang masih bingung dengan tingkah bringas Sasuke
“huh.? Jangan pura2 bodoh sayang, ku fikir kau tidak begitu pintar untuk berselingkuh di tempat kerja ku sendiri kan.? “ Jawaban Sasuke sontak membuat Naruto berkeringat dingin dan panik
“uh.. a.. aku bisa menjelaskannya, a.. aku hanya.. e.. etto.. “ Naruto yang sudah tidak bisa berkata2 lagi kembali bungkam saat Sasuke mendaratkan sebuah ciuman di bibir cherry Naruto sedikit ganas Naruto yang mulai melawan di hentikan oleh Sasuke membuat Naruto semakin heran bagaimana Sasuke bisa sekuat ini.
“Dobe, kau fikir selama ini aku tidak melakukan sesuatu.? Aku terus berlatih dan ke gym setiap minggu dengan teman2 dan sepertinya membuahkan hasil “ Sasuke yang hanya mendapatkan tatapan memelas dari Naruto sedikit terhenti dan kembali meyakinkan Naruto “kau keberatan Naru.? “ ucap Sasuke saat tangannya menarik kancing baju Naruto bagian atas.
“u.. um, ini pertama kalinya untuk ku, Teme aku sedikit takut..  dan biarkan aku yang melepaskan pakaian ku sendiri”  ucap Naruto dengan wajah tersipunya membuat Sasuke hampiir berhenti bernafas
“Ba.. baiklah Naru.. Aku akan melakukannya selembut mungkin, aku akan membuat mu nyaman “ Sasuke yang menatap Naruto yang mulai melepas perlahan kemeja kerjanya tersemu leher dan bahu mulus nan menggoda itu Naruto yang sedikit terlihat canggung menunjukkan tubuhnya membuatnya semakin manis dan tidak tertahankan.
Sasuke perlahan mengangkat dagu Naruto dan memberikannya sebuah kecupan lembut lama kecupan itu berubah menjadi ciuman agresif membuat lava turun menetes dari ujung bibir Naruto, Sasuke mendekap tubuh Naruto penuh kehangatan membaringkan Naruto, kini mengecup leher jenjangnya ditinggalkan sebuah kissmark di bian leher Naruto agak kebawa agar tidak alan nampak saat terlihat orang lain, Naruto mengerang memejamkan matanya menikmati sensasi yang di berikan oleh Sasuke, kini sang reven mengecup niple Naruto lembut sedikit jilatan dan kecupannya terus turun ke perut Naruto desahan Naruto yang semakin menjadi membuat Sasuke semakin bersemangat.
Sesaat Sasuke saling menatap dengan Naruto sembari tangannya menyentuh bagian paling sensitive milik Naruto ia mendapatkan anggukan tanda setuju oleh sang blonde di lepasnya kancing skirts milik Naruto menampakkan tonjolan di bagian selangkangannya wajah Naruto dan Sasuke semakin memerah panas namun itu tidak menghentikan aktivitas mereka Sasuke yang menurunkan dalaman Naruto kini mengusap perlahan junior milik Naruto yang ukurannya lumayan besar dan terlihat imut di mata Sasuke, Sasuke melakukan oral pada junior Naruto membuat desahan kencang yang di bungkam oleh Sasuke dengan tangannya.
“Na.. naruto.. aku sudah.. boleh kah.? “ Tanya Sasuke yang kini melepas pakaian beserta celana jeansnya dan saat ini tubuhnya sama dengan Naruto tak ada sehelai benang pun menempel di tubuh mereka.
“Sasuke.. u.. um jangan terlalu kasar... a.. apa kau yakin itu bisa masuk.? Apakah akan sakit.? “ Jawab Naruto yang melihat Sasuke kini melebarkan kedua paha Naruto dan memberikannya sebuah senyuman lembut
“aku akan melakukannya sebaik mungkin, mungkin akan sedikit perih, tapi kau akan terbiasa” Naruto yang mendengar itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan berfokus dengan apa yang akan terjadi padanya nanti.
Sasuke yang mengelus permukan juniornya menekannya perlahan pada Naruto, Naruto yang mengernyitkan alisnya menahan perih sedikit demi sedikit pelumas yang keluar dari sana membuatnya tidak terasa sakit lagi senyuman aneh di wajah Sasuke membuat Naruto legah bahwa itu menandakan Naruto sudah menyatu dengannya gerakan perlahan InOut yang di lakukan Sasuke membuat seisi ruangan di penuhi desahan dari kedua insan di ruangan itu.

Di tempat lain jauh di sebuah reruntuhan bangunan terlihat dua pria tinggi sedang sibuk mencari sesuatu di sana, namun nihil hasilnya mereka berdua hanya melihat reruntuhan itu semua puing2 bangunan berserakan dimana2.
“Kisame, ini sudah kesekian kalinya kita kesini dan tidak menemukan apapun sudahlah sebaiknya kita kembali “ Pinta Kakuzu pada Kisame yang bersikeras mencari sesuatu yang sangat penting
“tidak, jika kita tidak bisa menemukannya kita tak akan bisa menolong yang lainnya dan juga kenapa kita harus kehilangan Pain “ ucap Kisame bersi keras dengan pendiriannya
“sadarlah Kisame jika saja Pain masih hidup, dia pasti akan datang ke sini dan ini sudah delapan bulan dan kau masih berfikir dia masih hidup.? “ jelas Kakuzu pada Kisame yang kini beranjak dari tempatnya “jika kau mau lebih baik kita ke Konoha dan mencoba untuk menjalani hidup yang lebih baik dari ini “
“haah.? Apa kau gila..? Tapi bagaimana mungkin kita ini buronan Kakuzu “ bentak Kisame resah
“kau lupa.? Hanya aku kau dan Pain yang masih belum di ketahui wajahnya kan..? Sepertinya itu akan aman2 saja “ ucap Kakuzu meyakinkan Kisame “aku sudah sadar selama beberapa bulan ini, kita sebaiknya memulai sesuatu yang baik “ ucapan Kakuzu membuat Kisame terbungkam dan hanya bisa pasrah dengan keadaan mereka saat ini.

KONOHA UNIVERSITY

“Naruko chan, kau baik2 saja.? Cara berjalan mu sangat aneh.. “ Ucap Yahiko dengan tawa kecil membuat Naruko mengembungkan pipinya
“Senpai u.. uh kaki ku sedang sakit ah.. haha nanti juga sembuh” jelas Naruko dengan tangannya yang mengelus2 bokongnya
“kau yakin bukan bisul di bokong mu.? Kau sepertinya terus mengelusnya dan duduk mu juga terlihat aneh hari ini “ ucapan Yahiko mendapat jitakan ringan dari Naruko
“mou- Senpai berhenti meledek ku seperti itu, kaki ku benar2 sakit tau.. um yah begitu lah “ ucap Naruko ketus meninggalkan Yahiko yang masih mengusap kepalanya yang nyeri
“maa jangan marah seperti itu Naruko chan, aku hanya bercarn- ah tunggu sebentar “ getaran ponsel Yahiko menghentikan aktivitas mereka
“ada apa senpai.? Dari siapa.? “tanya Naruko dengan penasaran
“ah itu tadi dari rumah sakit, katanya besok adalah hari terakhir ku untuk cek up  syukurlah aku sudbebas dari obat pahit itu “ sahut Yahiko membuat Naruko legah
“naah Senpai boleh u ikut saat kau cek up..? Lagi pula besok jadwal kita sama kan.? Itu pun jika kau tak keberatan.. “ pinta Naruko yang dengan cepat di iyalan oleh Yahiko
“tentu saja, dan aku akan mentraktir mu ice cream besok” senyuman bahagia terpampang jelas di wajah Yahiko membuat Naruko legah membuatnya semakin yakin orang sebaik Yahiko tidak mungkin seorang mafia
“Yatta.. arigatou Senpai.. jaa aku pulang duluan yah, banyak kerjaan yang harus ku selesaikan “ Naruko yang bergegas meninggalkan Yahiko kini berlari kecil menuju atap gedung kampus.

Surai reven yang saat ini di temani keempat temannya terlihat menunggu seseorang yang saat ini sudah membuat mereka sedikit kesal karena kebiasaan orang yang mereka tunggu itu adalah terlambat datang. Namun kekesalan mereka hilang saat seorang gadis membuka pintu atap tersebut gadis itu muncul dengan wajah tak berdosanya membuat semuanya menjadi diam dan mendengus pasrah.
“Mattaku, kau ini lama sekali Naru seperti biasanya” ucap Kiba yang kini menarik tangan Naruto
“Gomen minna, kalian tau kan menyamar seperti ini membuat ku kesulitan dan saat ke sini banyak siswa yang menahan ku dengan segala pertanyaan “ keluh Naruto mendengus lelah
“kau benar2 populer di kalangan anak murid mu Naruto” timpal Gaara angkat suara
“Mendokusai, cepat jelaskan situasinya BakaNaru..”  Shika maru yang sedari tadi berbaring di pangkuan Kiba beralib ke mode serius
“ck, wakatta yo.. dan berhenti menatap ku seperti itu teman2 itu menjijikkan “ Naruto yang bersender di depan pintu atap sembari melipat tangan di depan dada dan berfikir keras untuk memulai pembicaraan sampai Naruko melemparkan ponselnya ke arah Shikamaru.
“ini..? Sensei..? Dosen baru itu kan..? Etto namanya u.. um Yahiko.? “ seketika teman2 mereka yang berada di sana terkejut ngeri menatap Naruto “haaah..? Untuk apa kau menyimpan foto Yahiko sensei di ponsel mu..? “
“Masaka..? Naru chan kau menyukai nya..? Terus Sasuke bagaimana..?”  Kiba yang menatap Sasuke yang saat ini membeku nyawanya hampir lepas pada raganya
“Urusai na.. tentu saja tidak mungkin.. kalian ini boDOOOOOHHH yah..?”  seru Naruko sembari melempar kepala Kiba dengan Highelsnya
“sakiiiit..!! uagh senjata wanita memang mengerik- “ ucapan Kiba terputus saat serempak mereka semua berkata “DIA BUKAN WANITA..!! “
“tapi wajahnya terlihat sangat dan sangat mengerikan.. apa kau yakin ini Yahi- “ ucapan Neji di potong oleh Naruto yang kini menjelaskan semuanya dari awal.
“orang di ponsel itu adalah Pain Akatsuki ketua Mafia yang delapan bulan yang lalu menangkap kita” Naruko yang berusaha menerima reaksi mereka, kini terdiam serius
“APA..?! Yahiko chan adalah ketua Akatsuki.? Bagaimana bisa pria sepolos sebaik dan semenyedihkan itu adalah Pain..? “ elak Kiba mewakili kelimanya
“tapi jika di pikir secara lebih jelas, Yahiko baru menjadi dosen kita enam bulan yang lalu dan- “ Neji ikut meneliti kelanjutan dari informasi Shikamaru
“Naruto, apa dia cerita pada mu dia sakit atau apa pun itu.? “ Tanya Naji berusaha menycari jalan keluar pemikiran Shikamaru
“sejauh yang aku dapat, Senpai mengalami sakit di kepalanya dan besok seluruh tes kesehatannya akan keluar di rumah sakit dan di saat itu juga aku akan menemaninya di sana, besok adalah kesempatan emas untuk ku dan tidak boleh gagal sedikit pun “ Jelas Naruto yang terlihat sangat cemas saat ini
“Kau mengerti kan Naruto jika hasilnya mennunjukkan bahwa dia terkena Amnesia, kecurigaan kita akan semakin besar padanya u harus berhati2 dengan semua ini “ Ucap Sasuke yang wajahnya pun terlihat sama cemasnya dengan Naruto
“Sa.. Sasuke... u.. um kau percaya pada ku kan..? A.. aku tid- “ ucap Naruto meyakinkan perasaannya pada Sasuke
“Hhn, aku percaya pada mu dobe, hanya saja kau tidak boleh lengah saat bersamanya, agar semua perkara ini selesai “ Ucap Sasuke sembari menepuk bahu Naruto dan tersenym lembut
“Naa Naruto, apa kami perlu menyelipkan penyadap suara pada mu.? “ Sahut Gaara kini memecah atmosphere SasuNaru
“u.. uh sebaiknya jangan, tidak perlu menyadapnya Gaara, Aku akan merekamnya sendiri tapi ku rasa itu tak perlu, aku percaya diri dengan hal ini “
MALL KONOHA S
        Siang hari tepatnya pukul 2 Sore di sebuah pusat perbelanjaan besar di tengah kota Konoha terlihat surai blonde dengan rambut di sanggul agar terlihat dewasa dengan mata biru langit jangan lupa make up yang menutupi 3 garis melintang di pipinya ber busana santai Naruko sengaja menggunakan celana selutut untuk keadaan genting kapan pun seperti ketika ia akan menghajar atau menendang seseorang, Naruko berdiri di depan pintu masuk sembari memainkan ponselnya terlihat sedang menunggu seseorang di sana.
“Senpai, kau gagal sebagai pria karena sudah memvuat seorang gadis menunggu, walaupun aku juga pria” gerutu Naruko dalam hati  “dan kenapa juga kita harus ketemuan di sini Ah- Senpai..!! aku di sini “ Panggil Naruko saat melihat surai Jingga dengan mata ungu gelap berpupil besar itu di kerumunan orang sedang celingukan seperti orang bodoh
“Yabai.. Naruko chan maaf tadi parkirannya penuh jadi aku harus berkeliling untuk memarkirkan mobil ku, aku mohon maafkan aku yah “ Ucap Yahiko yang saat ini terlihat mengatur nafasnya
“Mattaku Senpai lihat diri mu kau begitu berantakan seperti habis terjatuh, mendekatlah.. “ Naruko yang mendekati Yahiko mengusap2 rambut Yahiko agar terlihat lebih rapi dan kini menghapus beberapa debu tipis di sekitar matanya hingga Naruko mendapati Yahiko yang sudah memerah matang di hadapannya “Se.. Senpai..!! kau baik2 saja..!? Wajah mu merah dan sepertinya panas sekali..? “ ucap Naruko khawatir
“a... ano bu.. bukan.. maksud ku tidak aku tidak apa2 hanya saja udara di sini sangat panas, lebih baik kita segera masuk ke dalam.. “ Ucap Yahiko gelagapan berjalan di depan Naruko
“Senpai tunggu..? Bukan kah kita harusnya ke rumah sakit..? “ Tanya Naruko menghentikan langkah kaki Yahiko
“ya ampun, maafkan aku, sebenarnya waktu konsultan ku masih 2 jam lagi dan kebetulan aku harus memveli sesuatu, ku.. ku fikir aku bisa menepati janji ku juga untuk membelikan mu Ice cream, ma.. maafkan aku seenaknya memutuskan ini “ Sahut Yahiko membungkuk berkali2 dengan gelagapannya
“Senpai ternyata kau orang baik yah, walau kau belum gajian tapi kau masih saja mau mentraktir ku dan sepertinya aku sedang lapar dan aku senang Senpai mengajak ku ke sini “ celotehan Naruko yang membuat senyuman mengembang di wajah Yahiko
“Walau kau ber mulut kasar tapi aku akan tetap mentraktir mu Naruko chan tapi kau harus bayar parkirannya dan kau harus setuju dengan perintah Senpai mu ini “ ucap Yahiko yang kini tangannya di tarik Oleh Naruko yang terlihat tidak perduli dengan perintah Yahiko membuat Yahiko hanya bernafas pasrah.
Tidak terasa semua aktivitas yang Naruko dan Yahiko lalui hari ini sedikit membuat sebuah kenangan berharga sampai Naruko hampir lupa dengan tujuan sebenarnya tidak lama setelah mereka selesai makan Yahiko langsung mengecek jam yang bertengger di pergelangan tangannya yang menunjukkan waktu cek up akan di mulai membuat mereka berdua berjalan terburu2 meninggalkan tempat itu dan beralih ke parkiran mobil dua jam yang sangat berkesan bagi Yahiko yang tak akan ia lupakan seumur hidupnya perasaan bahagia dan haru saat ini ia rasakan saat pertemuannya dengan Naruko yang mulai memberi warna cerah dalam hidupnya.  
KONOHA HOSPITAL
Lima belas menit lamanya Yahiko dan Naruko menunggu di ruang tunggu sampai saatnya nama Yahiko di panggil menuju ke ruang dokter Naruko yang di ajak masuk kini duduk bersebelahan dan berhadapan dengan seorang dokter dengan kacamata bulat berambut putih di kuncir mengenakan jubah dokter panjang selutut menyodorkan sebuah berkas yang tertutup amplop coklat
“Dari hasil pemeriksaan kepala mu menunjukan hasil yang baik dan juga selaput otak mu sudah bersih dari gumpalan darah kau tidak perlu lagi melakukan pemeriksaan dan kurangi pekerjaan yang membuat mu tidak tidur itu akan berbahaya pada mu saat ini aku sudah memberi mu resep baru yang ku tulis di amplop itu kau bisa memeriksanya sekarang “ Jelas Dokter yang papan namanya bertuliskan Yakushi Kabuto
“Um, dokter apa ada kemungkinan bahwa Ingatan ku akan kembali Sensei.?” Tanya Yahiko sambil mengambil amplop di atas meja itu Yahiko yang tidak menyadari gadis blonde di sampingnya saat ini tengah terbelalak keringat dingin dan pucat pasi saat ini hampir terjaruh dari kursinya jika saja tangan Yahiko tidak menahannya
“Nona..? Kau baik2 saja..? Kau terlihat pucat.. “ Seru Kabuto terkejut melihat reaksi Naruko
“Naruko chan kau baik2 saja..? Apa kau sakit..? Naruko chan..!! “ Yahiko yang mengguncang2 tubuh Naruko yang saat ini hampir tidak sadar kini mulai memaksa dirinya untuk kembali ke dunia nyata
“a.. ah maafkan aku, sepertinya aku hanya sedikit lelah.. u.. uh jika bisa aku akan pulang sekarang “ Naruko berdiri dari duduknya dengan keterkejutan luar biasa saat mendengar kata2 Yahiko yang menyebut soal ingatan
“Naruko chan biar aku mengantar mu, ini sudah hampir malam bah- “ Tawaran Yahiko terputus saat Naruko hanya menggeleng pelan
“Senpai.. sebaiknya aku naik kereta saja, lagi pula setelah ini kau harus istirahat.. sampai jumpa Senpai..”  Naruko yang sudah meninggalkan tempat itu langsung mengambil ponselnya di tasnya dan mencari sebuah nama ‘Baachan' dengan tangannya yang masih dingin

Kriiingg Kriiingg suara telpon berbunyi di atas Meja kerja milik Tsunade yang saat ini sedang berbicara dengan Iruka dan Kakashi bersamanya.
“Cucuk ku..? Kenapa dia menelpon di saat penting seperti ini “ sahut Tsunade yang kini mengangkat gagang telponnya
“Naruto ada ap-“ Saat Tsunade ingin memulai percakapan perkataannya terputus saat mendengar Naruto yang memberi Informasi penting
“Baachan, aku berhasil menemukan Pain besok aku akan datang ke tempat mu “ Ucap Naruto yang terdengar sangat terburu2
“baiklah kebetulan ada yang harus ku sampaikan pada mu juga besok maka- “  jawab Tsunade yang dengan kasarnya Telponnya di putus oleh Naruto
“dasar cucu kurang ajar, beraninya dia menutup telpon saat aku masih berbicara..!!”  gerutu Tsunade yang membuat sepasang pria di hadapannya sedikit bergidik “Kalian boleh pergi” perintah Tsunade
“Ba.. Baik..!! “ ucap keduanya serempak.

.
.
.
.
Tbc
Gomen minna hari ini Ricchan kurang enak badan makanya uploadnya sorean dikit dan mungkin bentar lagi My Tears bakalan END jadi ikutin terus ceritanya yak
Kritik dan sarannya yah minna
Jaa Nee~
#Ricchan

My Tears [ END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang