AMEGAKURE
Di sebuah Negri Hujan yang tentu tiap hari merupakan hari2 yang hanya di penuhi hujan dan juga kabut Negri Ame jauh di dalam sana terlihat kedua pria dengan umur yang berbeda tengah berdiri di depan sebuah jeruji besi yang di dalamnya terdapat seorang pemuda bersurai blonde yang sudah telanjang bulat kedua tangan dan kakinya yang di rantai kesua pria yang berdiri di sana ialah Sang Surai jingga dan surai panjang Orochimaru dan Yahiko a.k.a Pain.
“Pain kau yakin tak ingin bernegosiasi dengan barang satu ini..?” tawar Orochimaru pada Pain
“jika kau ingin ku kuliti, akan ku pikirkan seribu kali “ Ucap Pain dengan matanya terus menatap sang blonde di dalam kandang jeruji
“itu sama saja dengan tidak kan.? Tapi kau juga tetap an membunuh ku.? “ Ucap Orochimaru kini melihat pergerakan sang surai blonde yaitu Naruto
“nggh.. ukh.. kepala ku sakit.. akh.. huh..? Dimana aku..? “Mata Naruto kini membiasan diri pada ruangan yang memang kekurangan cahaya tersebut sampai pandangan Naruto tertuju pada kedua sosok di hadapannya.
“Ohayou ojou san.. kau mimpi indah.? “ Ucap Pain dengan nada datarnya yang sukses membuat Naruto tersadar akan situasinya
“Oh begitu, ternyata ingatan mu sudah kembali ya.? BRENGSEK..!! KUBUNUH KAU PAIIIIIN..!! UAARRGGHH..!! “ Naruto yang menggeram mencoba menarik2 rantai di kaki dan tangannya kini tak bisa berkutik saat mendapati dirinya terbujur lemas dan sulit bergerak
“Tenanglah Naruto.. aku masih belum menyentuh mu sedikit pun, tenang saja aku akan melakukannya dengan benar hahaha.. lihat obat itu sudah bekerja aku lumayan menyuntik kan obat itu setiap jam pada mu dan sekarang aku harus menyuntik mu lagi.. “ Pain kini memasuki tempat Naruto yang tergeletak lemas di sana
“Tunggu Pain.!! Kau tidak boleh melakukan itu, itu bisa merusak jaringann sel darah Naruto. “ Teriak Orochimaru dari luar
“Oi Ular.. kau ini berisik sekali huh.?! Ku bunuh kau.. aku tak peduli dia akan mati atau tidak jika aku sudah puas ujung2nya aku juga akab membunuhnya.. sekarang pergi..!! “ geram Pain kini mulai menyuntikkan obat itu ke tulang belakang Naruto
“aaaarrrggghhhhh..!! sakiiiiit.. aaarrgghh..!! hen.. henti.. kan..!! ugh..” raungan Naruto tidak berdaya di mana tububnya memang sudah mati rasa terasa sesuatu bergejolak di dalam tubuhnya membuat Naruto akhirnya mlemah
“Ya.. Yahiko Senpai.. ugh.. “ Ucap Naruto keluar menatap Pain dengan tatapan penu hasrat
“Apa sayang.? Huh..? Kau butuh bantuan..? Lihat wajah mu yang minta di serang itu.. hahaha “ ucap Pain yang tau dengan reaksi yang di inginkan Naruto
“Se.. senpai.. tubuh ku terasa panas.. a.. aku.. si.al.. aku tidak mengerti lagi.. Senpai.. se.. sentuh aku.. ugh.. onegai.. desu.. “ Naruto yang wajahnya memerah padam terasapanas dan aneh saat sebuah hasrat kini bergejolak dalam dirinya
“baiklah aku akan melayani mu malaikat kecil ku hahaha..!! Kemarilah.. “ Pain kini melepas pakaian dan celananya seperti Naruto yang sudah telanjang bulat Begitu pula Pain saat ini pan menindih tubuh Naruto hanya sedikit sentuhan dari tubuh Pain Naruto mendesah kencang efek obat yang sudah terlewat dosis membuat tubuh Naruto menjadi sagat sensitive
“Senpai.. uhh.. sentuh aku lebih banyak lagi.. a.. aku.. milik- “kalimat Naruto terhenti saat sesaat di kepalanya terlinntas wajah Sasuke yang membuatnya tersadar dari kendali obat itu “aaaregghh Menjauh.. dari ku..!! “ Naruto menendang perut Pain dengan kakinya yang masih lemah membuat Pain sedikit tergerak mundur
“ooh kau bisa melawan sekarang.? Tapi.. itu tidak alan lama.. “ Pain kini mengusap junior Naruto yang sedari tadi sudah tegang dan basah Naruto yang merasakan itu tidak bisa menolak hasratnya Naruto terus berusaha menepis sentuhan Pain dari tubuhnya namun apalah daya seluruh tenaga Naruto terkuras kini Pain menggesek junior milik Naruto dengan Junior miliknya yang ukurannya lebih besar dari Naruto Sama halnya Naruto yang tidak bisa jujur pada dirinya merasakan nikmat yang tak bosa oa hindari Pain pun merasakan hal yang sama saat mereka ejakulasi bersamaan.
“a.. ahh argh..! Si. Sialan.. kau Pa.. Pain ugh..! Ja.. jangan sen.. tuh aku hh “ Naruto yang tubuhnya makin lemas akibat jeakulasi tidaklah di beri kesempatan untuk beristirahat oleh Pain
“apa yang kau maksud sayang, ini baru permulaan.. kita masih bemas melakukan tahap yang paling menyenangkannya haha.. persiapkan diri mu.. ini akan sangat sakit.. “ Pain menggesek2an juniornya ke bokong milik Naruto tanpa ampun mendorong pinggulnya hingga junior milik Pain sudah tak terlihat lagi di antara tubuhnya dan Naruto, Pain yang mendesah cukup keras merasa juniornya terpijat dengan enalnya sedangkan Naruto yang meraung kesakitan
“Aarrgghh.. sa.. sakit.. ughh.. ja.. jangan bergerak.. ukh.. aku a.. akan mem.. bunuh.. mu Pain.. uughh..” Ucap Naruto menahan nyeri di pinggulnya cairan bening di kelopak matanya mengalir saking sakitnya namun ucapannya tak di indahkan oleh Pain, pain menggerakan pinggulnya InOut srcara perlahan membuatnya menggerang hebat.
“Sugoi.. ini sangat nikmat.. ahh Naruto tidak salah selama ini aku mengincar mu.. ughh kau bisa memuaskan hasrat ku kapan pun aku mau hahaha..!!” Gerakan demi gerakan mereka lakukan sampai saat keduanya ejakulasi bersamaan membuat keduanya tergeletak lemas Pain yang kewalahan memuaskan dirinya sendiri kini beranjak dari sana meninggalkan Naruto dengan penampilan mengenaskan tubuh Naruto tergeletak tubuhnya yang terasa lengket akibat cairan putih lengket di sekujur tubuhnya kini tatapan Naruto memudar mata biru langit itu terlihat mendung tanpa cahaya hujan mengalir di kedua matanya tanpa suara dia menangis seakan air mata itu keluar sendiri walau pemiliknya tidak meminta itu.
KANTOR ALIANSI ANBU
“Bagaimana keadaan Sasuke.? Kau yakin sudah memberinya obat penenang.? “ Ucap wanita paru baya berambut blonde dengan tanda di dahinya yaitu Tsunade
“Kami sudah mengobati lukanya, dia tidak perlu lagi mendapatkan obat penenang.. dia sudah bisa mengontrol dirinya kembali, dan Tsunade sama.. apa anda juga baik2 saja..? Kau belum tidur sedari Naruto menghilang..” Ucap Shizune mengusap punggung Tsunade
“Cucu ku keluarga ku satu2nya, aku harus menyelamatkannya walau harus mempertaruhkan segalanya.. “ucap Tsunade mendudukan dirinya di kursi panjang di depan ruangan Sasuke air mata Tsunade yang sudah terjatuh di pipinya di hapus perlahan oleh Shuzune
“Sasuke juga menjadi histeris dan terus melukai dirinya karena merasa tak bisa melindungi Naruto dia menjadi tak terkendali bahkan keempat sahabatnya kesulitan untuk menenangkannya” jelas Shizune menatap pintu ruangan Sasuke dalam pikiran mereka tersebut terhenti saat Iruka datang menghampiri mereka
“Tsunade sama, ada hal yang perlu saya sampaikan.. “ ucap Iruka yang kini membungkuk di hadapan Tsunade
“Katakanlah sekarang juga... “ ucap Tsunade tegas
“sepertinya Sai berhasil mendapatkan lokasi Naruto yang di sekap.. “ ucap Iruka ragu
“benarkah..? Kalau begitu kerahkan semua para Anbu untuk bergerak.! “ perintah Tsunade
“tapi, Hanya saja mereka berada di Negri Ame.. kita tidak akan mudah memasuki tempat itu karena hubungan Aliansi Anbu Konoha sudah berseteru dengan mereka sejak lama da- “
“Tenang saja, aku bisa mengurusnya.. kau hanya perlu mengerakan semua tim anbu untuk menyelamatkan Naruto “
“Baik Tsunade sama “ Iruka kini beranjak dari tempat Tsunade
“Sasuke, bagaimana menurut mu.? Kau akan diam saja atau membantu kami menyelamatkan Naruto “ ucap Tsunade yang sudah menyadari Sasuke di balik pintu kamarnya mendengarkan percakapan mereka dan Sasuke langsung membuka pintu itu dan menampakkan dirinya
“ku harap kau tidak akan memenjarakan ku jika aku membunuh seseorang Tsunade Baasan “ Ucap Sasuke dengan aura mencekam di sekitarnya
“Maa ku harap kau akan benar2 membunuh si brengsek itu..” ucap Tsunade sinis
“terserah kau saja.. “ Sasuke kini mulai bersiap dengan segala keperluannya
“Shizune, hubungkan telepon ku dengan Itachi.. sekarang aku butuh bantuannya.. “
“tapi dia sudah tidak menerima tugas lagi kan..?”
“cepaat..!! “
“Baik.. “
Sementara itu di toko roti milik Itachi telepon toko berdering memenuhi ruangan di tengah sibuknya toko dengan banyak pelanggan Itachi juga harus melayani costumers yang lain
“Toko roti Uchiha di sini ada yang bisa kamii bantu..? “ Ucap Itachi rama menerima telepon
“ah tentu, ini aku Tsunade kau masih ingat” ucap Tsunade to the point
“Tsunade sama..? Apa yang membuat anda repot2 menghubungi ku.? “pikir itachi yang sepertinya ia ketahuan menyembunyikan kedua kandidat Akatsuki
“maafkan aku, tapi aku sangat membutuhkan bantuan mu saat ini.. dan aku yakin kau tidak akan menolak ku “
“apa yang membuat mu begitu yakin Tsunade sama.? Apa kau mengancam ku.? “ tanya Itachi kembali
“Tsunade sama..? Siapa ini.? Ah baiklah.. iya Halo Ini Sasuke anda perlu apa dengan ku..? “ kini telepon yang tadinya di genggam Tsunade di alihkan ke Sasuke
“apa.? Sasuke kata mu.? Kau itu siapa huh..? Siapa nama lengkap mu.? “ ucap Itachi yang sudah terbelalak sedari tadi kini menenangkan pikirannya
“huuh.? Begitukah cara mu berbicara pada orang yang ingin kau ajak bicara huh.? Terserahlah Nama ku Uchiha Sasuke dan apa urusan mu menanyakan itu “ Semakin yakin Sasuke kini geram dengan sang penelfon
“ini benar2 kau Sasuke, i.. ini aku. Uchiha Itachi.. kakak mu.. Sasuke.. “ sahut Itachi dengan perasaannya yang menggebuh2
“bagaimana Itachi kun.? Kau mau membantu ku kan.? “ kembali Suara Tsunade berbicara
“iya tentu saja.. aku akan membantu Sasuke apapun itu as aku bertemu dengan adik ku “ ucap Itachi yang kini menutup telepon
“Kakuzu Kisame tolong urus tokonya aku harus pergi dan akan kembali dalam beberapa hari.. kerjakan tugas kalian dengan baik..!! “ Perintah Itachi yang langsung menuju kamarnya dengan mengganti seragamnya dengan seragam Anbu miliknya
“Hah.? Bukankah itu sangat mendadak..? “ ujar Kisame
“Sudah kita hanya perlu menuruti Itachi san dan bekerja sebaik mungkin di sini “ Ucap Kakuzu tenang
Itachi yang dalam perjalanan menggunakan motor besar miliknya melaju dengan cepat menuju Kantor aliansi Anbu Itachi yang ntah sejak kapan cairan bening sudah memburamkan pandangannya tak lama Itachi sampai ke Kantor Aliansi Anbu ia sudah mendapati banyak pasukan Anbu yang sudah berbaris di lapangan samping gedung terlihat di kejahuan 3 orang pria yang berdiri paling depan sah satunya bertubub sedikit lebih kecil dengan topeng ukiran anjing yang ia gunakan semakin besar keyakinan Itachi bahwa itu adalah Sasuke dengan suara Tsunade yang memanggi beberapa orang sebagai kepala tim pencarian terdengar sampai di telinga Itachi.
“baiklah untuk Divinisi satu akan di pimpin oleh Iruka Umino.. “ ucap Tsunade tegas
“Di mengerti. “ balas Iruka menggunakan jubah Pemimpin yang di berikan oleh Yamato
“Divinisi Dua akan di pimpin oleh Kalashi Hatake..”
“Di mengerti.. “ begitu pun Kakashi mengambil jubah dari Yamato
“Divinisi tuga akan di pimpin oleh Sasuke Uchiha, sebagai pengganti ku wau dia masih baru kalian harus tetap bekerja dengan baik dengannya.. “ Jelas Tsunade tegas
“Di mengerti..” Kini Giliran Sasuke mengambil jubah dari Yamato
“Dan untuk Divinisi terakhir akan di pimpin oleh Itachi Uchiha.. “ Suara yang menggema di telinga semua orang membuat mereka kebingungan mendapati nama yang di panggil seharusnya Yamato namun kini berubah dan tidak kalah dengan reaksi Sasuke yang mendapati nama orang yang paliang ia cari selama bertahun2 kini ia akan bekerja sama dengannya tak lama Itachi pun berjalan menuju kedepan mengambil jubah yang di berikan oleh Yamato yang sepertinya sudah mengerti akan rencana Tsunade.
“Di Mengerti.. Arigatou gozaimasu “ Itachi yang menggunakan jubah kebanggaannya itu menatap Sasuke haru Sasuke yang menurunkan Topengnya pun balik menatap Itachi penu rasa kesedihan tapi mereka harus menahan sampai misi ini selesai seperti perjanjian Itachi dengan Tsunade.
“Baiklah para Anbu kebanggaan ku sekalian.. ku minta untuk kian untuk kembali dengan selamat.. ini perintah..!! Berangkatlah..” Seru Tsunade meninggalkan tempat itu.
Di tempat Orochimaru saat ini ia merasa aneh dengan semua yang terjadi beberapa hari sedari datangnya Pain dan Naruto di sana setiap hari dia harus kehilangan obat2an yang susah payah dia buat obat yang setiap saat di gunakan oleh Pain untuk Naruto agar bisa terus menerus melakukan hubungan badan dengan Naruto.
“Pain.. ini sudah ke 33 kali dalam sehari kau melakukan itu padanya, ini bahkan belum sore.. kau bisa merusak tubuhnya jika melakukan itu terus.. “ Ucap Orichimaru yang kini melihat Pain yang bermain kasar pada tubuh Naruto
“Tenang saja ular, setelah ini aku akan berhenti, lagi pula dia sudah hancur aku tidak an menggunakannya lagi.. sebaiknya kau fikirkan bagaimana untuk membuat jalang ini agar laku di pasaran” Ucap Pain yang mengambil pakaiannya dan meninggalkan Naruto
“Mattaku, apa kau yakin dia belum mati..? Dia sepertinya sudah kehilangan jiwanya..” ucap Orochimaru melihat keadaan Naruto yang tergeletak tak bergeming banyak luka lebam pada tubuhnya matanya yang mebatap hampa di dalam sana tubuh yang makin kurus pucat dan menggigil itu kini di angkat oleh anak buah Orochimaru “Kimimaro.. mandikan dia dan kenan dia pakaian, tenang saja dia tak akan bergerak selama beberapa saat setelah itu beri makan dan aku akan memeriksa tubuhnya “ perintah Orochimaru pada anak buahnya Kimimaro
“Baik.. Orichimaru sama.. “ Kimimaro pun mengangkat tubuh Naruto dan membawanya ke belakang markas Orochimaru yang di sana terdapat sebuah pemandian air panas Kimimaro memasukkan tubuh Naruto perlahan dengan sedikit ringisan dari Naruto menahan perih akibat lukanya yang terkena air
“Tenanglah.. aku akan membersihkan tubuh mu, kau tak perlu khawatir aku tak seperti mereka.. “ Ucap Kimimaro kini mengusap tubub Naruto perlahan membersihkan luka dan kotoran yang ada pada tubuhnya
“Etto.. Nama mu Naruto kan..? Kenalkan nama ku Kimimaro.. aku adalah anak hasil percobaan Orochimaru sama yang gagal.. aku juga sering di perlakukan sama seperti mu olehnya dan juga Pain sama “ Kimimaro yang menenangkan Naruto dengan cerita tentang dirinya yang tak di respon oleh Naruto sedikit pun Kimimaro tau akan hal itu siapapun yang mengalami itu pasti akan shock.
“Ku harap aku dan kau bisa meninggalkan tempat ini, um.. yosh tubuh mu sudah bersih.. sekarang saatnya memakaikan mu baju.. sepertinya aku punya baju yang bisa kau pakai.. “ Kimimaro yang mengerikan tubuh Naruto beralih memakaikan pakaian miliknya pada Naruto yang masih saja tidak bergeming layaknya boneka benda mati “Naruto kau masih bisa mengunyah makanan mu kan.? Aku aan menyuapi mu semangkuk sup hangat.. kita akan beristirahat di kamar ku “ Kimimaro memapah tubuh Naruto menuju kamarnya dan mendudukan Naruto di tempat tidurnya Kimimaro mengambil sup hangat yang berada di mejanya dan mulai menyuapi Naruto sup yang di masukkan ke mulut Naruto sedikit demi sedikit masuk walau sebagian tumpah tapi Kimimaro tak hilang semangat ia terus menyuapi Naruto sampai tangan Naruto bergerak menggenggam tangan Kimimaro
“Na.. Naruto..? Kau..? Kau sudah sadar..? Syukurlah.. “ Kimimaro yang matanya berbinar melihat Naruto telah tersadarkan
“terimakasih.. a.. aku.. benar2 berterimakasih pada mu Kimimaro..” ucap Naruto dengan suaranya yang masih serak
“tidak Naruto, aku hanya melakukan tugas ku.. tapi.. ku harap kita berdua bisa keluar dari sini.. “ ucap Kimimaru memberikan sup itu pada Naruto
“Kimimaro, kita bisa keluar dari sini, tapi sebelum itu buatlah Orochimaru memnunda pemeriksaan ku selama 2 atau 3 hari.. dan bisakah kau memberikan ku makanan lebih.? Aku harus memulihkan tubuh ku.. “ ucap Naruto yang ngsung menghabisi sup yang di berikan Kimimaro
“Naruto apa kau yakin dengan semua itu.? “ ucap Kimimaro yang masih resah
“Kimimaro percayalah pada ku, aku adalah ketua aliansi Anbu.. aku bisa melakukannya jika tubuh ku sudah pulih dari obat yang sudah Pain masukkan dalam tubuh ku “ ucap Naruto mengepalkan kedua tangannya
“baiklah.. aku akan mengusahakannya.. “ Ucap Kimimaro dengan penuh keyakinan kini kembali memberi Naruto makan dan membiarkan Naruto beristirahat
“Shikamaru, apa rencana ini sudah matang..? U bisa menjamin keberhasilannya.? “ Ucap seorang pria paru baya dengan kepala nanas miliknya
“iya Tousan, aku menjamin nya hanya enam puluh persen tapi tenabg saja Tsunade sama juga mengerahkan selurub aliansi Anbu, kau hanya perlu mengerahkan setengah anggita kepolisian untuk membantu dan setengahnya lagi untuk melindungi kantor aliansi Anbu dari incaran organisasi lain “ jelas Shikamaru pada Shikaku Nara Ayahnya
“baiklah, aku tidak akan meragukan kemampuan analisa mu lebih baik kau dan teman2 mu bersiap di belakanv aku akan mengatur segalanya di sini “ Ucap Shikaku yang kini menyusun semua para pasukan kepolisian Konoha
“kami mengerti.. “ balas Shikamaru.
Ditengah keresahan semua orang misi ini akan menjadi pintu menutup sega organisasi gelap yang berada di bawah kuasa Akatsuki sedari dulu, Pain dan Orochimaru yang kini berada di tempat yang sama membuat mereka an lebih mudah di tangkap dan semua tindak kriminal yang mereka lukan akan segera di hapuskan dari kedua belah pihak.
.
.
.
.
Tbc
Etto minna gomen chapter kali ini lumayan pendek yah dan kali ini ceritanya bakalan makin sulit buat Ricchan lanjutin tolong suportnya yah biar Ricchan makin semangat buat ceritanya dan jangan lupa kritik dan Sarannya biar Ricchan bisa buat ceritanya makin menarik buat kalian
Seeya
#Ricchan