15

459 24 0
                                    

Flashback

"Put, mulai sekarang kamu gausah deketin aku lagi." Ucap julie yang melepaskan tangan putra dari tangan nya dan langsung menunduk.

"Kamu mau bikin surprise buat aku ya? Galucu ih becanda nya" ucap putra yang masih dalam keadaan tenang.

"Aku serius put. Aku sebenarnya cuma manfaatin kamu biar aku deket sama amri. Aku suka nya sama amri bukan sama kamu." Ucap julie yang sekarang nada bicara nya berubah menjadi serius.

Putra tak bisa mengeluarkan suaranya dia merasakan tenggorokan nya kering dan susah untuk menelan ludah nya. Mata nya sudah berkaca-kaca akibat ucapan gadis itu.

"K-kamu manfaatin aku? How dare you Julie!" Teriak putra yang membuat Julie kaget.

"S-sorry i just— ok let me explain—"

"No, just shut the fuck up Julie!!" Teriak putra. Julie paham. Putra memang selalu melontarkan kata-kata kasar jika dia sedang marah.

•••

"Lo kenapa? Kok murung gitu sih?" Tanya amri yang membawa sebungkus popcorn dan duduk di sebelah putra.

"Kalo di pikir-pikir.... Julie itu jahat banget ya sama gue, mri?" Ucap putra yang matanya sedang melamun tapi mulutnya berbicara.

Amri terdiam sejenak.

"Hey bro! Ngapain sih mikirin dia? Mending lu fokus ke juin don't ever think Julie again ok?"
Ucap amri yang menepuk bahu putra.

"Ah iya! Mending gue ajak Juin makan keluar!" Ucap putra yang mengambil handphone nya di kasur.

LINE

putrx
Woe lo uda sembuh ga? Mau makan di luar ga?

Juin
Gue masih demam.

Putrx
Lo suka bubur ayam ga? Atau mau yg lain?

Juin
Apaansi put, emang lo mau ngapain?
Read

Gue cuma read aja soalnya kalo gue bales ntar ribet pasti dia nolak.
•••

Gue langsung mengambil kunci mobil dan berjalan ke arah garasi, melangkahkan kedua kaki gue dan masuk ke dalam mobil.

Gue berhenti di sebuah rumah makan "bubur ayam" dan beli sebungkus. Gue turun dari mobil dan gue merasakan ada yang aneh, kenapa orang-orang pada liatin gue?

Ah mungkin karena gue ganteng...

"Mas pesen bubur ayam nya satu ya."

"Oke, tunggu sebentar ya mas dengan nama siapa?" Ucap salahsatu pekerja di rumah makan ini.

"Putra." Ucap gue singkat.

Seketika langsung banyak orang— cewek maksudnya yang nanyain gini,

"Jadi beneran ini ka putra?"

"Kaaa foto dong aaaa aku nge fans banget"

"Ka put follback yaa!"

"Putra yang asli ganteng banget yawlo"

Ow shit. Seharus nya gue kesini pake masker, topi biar ga ketauan. Seleb mah beda.

"Chill guys. Gue kesini mau beli bubur ayam buat cewe gue. Gue pergi dulu ya!" Ucap gue yang menerima bubur ayam dari salahsatu pekerja dan langsung meletakkan uang nya.

Gue langsung lari ke mobil.

•••

Sesampai di rumahnya, gue menekan bell rumah.

Satu kali...

Dua kali....

Tiga kali...

Gaada jawaban? Gaada orang ya di rumah?

Cklek...
Suara pintu kebuka...

"Julie?" Gumam gue yang terkejut saat melihat julie di ambang pintu rumah Juin.

Julie tersenyum.

"Hai"

"Lo ngapain hah? Lo mau ngerusak hubungan gue sama juin?" Ucap gue yang membentak Julie karena gue tau julie punya alasan datang ke sini. Terlihat jelas julie sedikit tersentak.

"Lie? Siapa yang datang?" Ucap Juin yang berjalan ke arah pintu.

"Oh hai put, ngapain kesini? Yuk masuk." Tawar nya sambil membalikkan badan.

Gue hanya mengikuti Juin ke dalam rumahnya, gue duduk di sofa coklat-nya dan dia menawarkan teh, dan gue mengiyakan.

"Lo ngapain kesini lie?" Tanya gue ke Julie, selagi tidak ada juin karena sedang membuat teh di dapur gue mencari kesempatan untuk menanya.

"Gue gak akan ganggu hubungan lo sama dia. Gue cuman mau bilang gue sebenarnya—"

"Nona Julie, saat nya anda pulang" ucap salahsatu bodyguard? Ah entah lah mungkin daddy nya Julie menyewa beberapa bodyguard untuk nya.

Julie hanya mengganguk pasrah dan berpamitan ke Juin dan gue.

•••

"Maafin gue put, lo bakal tau yg sebenarnya secepatnya."-julie

AMRI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang