"Halo mom?" Ucap perempuan yang penuh sakit hati itu ke handphone nya.
"Halo julie... apa kabar?"
"Baik mom, ada apa mom kenapa nelfon lilie?"
"Maafkan mommy, mommy udah ngebujuk daddy untuk ngeberhentiin semua rencana ini... tapi daddy tetap saja begitu."
"Hiks.... hiks... julie ga sanggup mom. Julie ga sanggup ngebuat amri dan teman-teman nya merasa ga nyaman setiap julie dekat dengan mereka."
•••
"Jua!" Panggil gue yang sekarang di depan rumah dia.
"Paan?" Balas dia dari jendela kamar nya.
"Yok berangkat ke sekolah gue anterin!" Teriak gue yang di balas dengan anggukan dengan jua.
Setelah Jua turun dan membuka pintu rumah nya, gue dan dia masuk ke dalem mobil gue eh kak day juga ikutan, pas bangeeet ada bang dika di mobil.
"Kok lo yang nyetir sih cil?" Tanya kak dayra.
"Yaela sukur udah di anterin." Balas bang dika.
"Lo kira gue ga bisa pergi ke sekolah tanpa di anterin? Bisa kali! Yuk ju kita pergi sendiri aja." Ajak kak day sambil menarik tangan jua dan keluar dari mobil.
"Ehh kak day, maap-maap ajani tapi abang gue emang sakit jiwa hehe. Ikutan ya kak? Sini masuk." Ajak gue dan akhirnya kak day pun menurut.
Di dalem perjalanan gue cuma denger kak day sama bang dika berdebat mulu. Budeg da ni telinga lama-lama dengerin kak day teriak2.
"Dika jangan gangguin ih gaje!" Teriak kak day
"Apaan gue daritadi diem wlee" balas bang dika sambil mengeluarkan lidah nya.
"Sumpah ya gue ga bakal maafin lo! Sampe kapan pun!" Teriak kak day lagi.
"WOYYY DIEM NGAPA AH GUA LAGI NYETIR ANJIR INI KALO KETABRAK GMN!" Teriak gue yang ngebikin kak day dan dika saling tatap-tatapan.
•••
"Ke kelas yuk ju." Ajak gue
"Yuk. Eh bentar itu azka." Ucap jua sambil berlari ke arah azka dan berbincang sebentar ke azka.
"Yuk mri."
"Eh lo sama julie gmn?" Tanya gue ke azka.
"Ya gaada apa-apa. Knp si pada nanyain gue sama dia." Ucap azka.
"yaudah. Kalo ada apa-apa bilang gue ya!" Canda gue yang mendapatkan toyoran dari azka.
Sesampai di kelas, gue duduk di bangku gue. Begitu juga jua dan azka mereka masing-masing duduk di bangku nya.
Setelah menaruh tas, mereka berdua datang ke meja gue dan cerita hal yang ga penting samsek.
"Eh Juin manasi?" Tanya azka, oh ya kalo di pikir-pikir juin emang ga ada dari tadi.
"Cabut berdua ama si onoh." Ucap Jua
"Putra?" Tanya gue.
"Yoi."
"Yang baru jadian mah beda atuh. Gue apa daya doi ga peka." Ucap Jua yang ngode ke 'seseorang' tapi gue gatau siapa.
"Hai..."
"Eh julie, duduk sini." Ajak Jua yang mengundang julie duduk di sebelah gue. Tch.
"Ehm maaf kalian mungkin ga nyaman sama aku. Terutama kamu mri, kamu bakalan tau semua nya sebentar lagi aku janji." Ucap julie lalu meninggalkan meja kami.
What was that? Dateng abis itu pergi uda kaya setan ae.
"apasi tadi maksud dia?" Tanya azka yang mulai penasaran.
"Gatau deh pusing gue." Ucap gue yang mengacak-acak rambut.
•••
"Julie." Panggil azka ke perempuan yang dia dekati itu.
"Kenapa?" Balas dia.
"Lo.... kenapa? Nangis?" Tanya azka
"Gapapa. Kenapa lo mau deket sama orang gue sih?" Ucap julie di sela isakan nangis nya sambil tersenyum. Azka melihat sisi lain di diri julie.
Azka tersenyum.
"Lo cantik. Gue yakin lo ga jahat lo bukan orang yang suka ngehancurin hubungan orang lain lo bukan orang yang senang di atas penderitaan orang lain, gue yakin lo bukan orang yang kaya gitu Julie." Ucap Azka sambil menenangkan tangis Julie yang semakin kuat.
"Jangan pergi zka. Gue ga mau kehilangan orang yang gue sayangi lagi. Cukup dia aja yang pernah pergi tinggalin gue. Lo jangan." Ucap Julie yang ngebuat gue binggung sama 'dia' siapa orang itu?
"Gue ga kemana-mana lie. Gue tau lo rapuh sekarang dan gue ga akan pergi." Ucap Azka.
•••
Uda mau end kaya nya, eh gatau jg si.
Yauda jangan lupa baca cerita yang baru aku bikin judul nya "diatQ" okeee.
Jangan lupa voment jugaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMRI?
FanfictionAmri khairudin, cowo yang suka main musically dan suka kpop. Eh tapi tunggu... dia gak pernah mau ngasih tau orang lain kalo dia suka kpop & suka main musically, kecuali satu sahabat dia yaitu Putra.