Sepulang sekolah, Anna menunggu Minhyun di gerbang sekolah. Biasanya mereka akan bertemu disana sebelum berpisah untuk pulang kerumah masing-masing. Namun perasaan Anna kali ini kurang baik karena hari ini ia akan bertemu Minhyun setelah kejadian yang kurang menyenangkan di lapangan sekolah tadi.
"Kau yakin akan bertemu Minhyun sendirian?" tanya Jaehwan.
"Gwenchana, ini masalah kami berdua," Jawab Anna dengan tenang, walau hatinya sedikit gelisah.
"Baiklah, aku pulang dulu. Pulanglah sebelum appa pulang kerja, oke?" lalu Jaehwan pergi meninggalkan Anna sendirian di depan gerbang sekolah sambil menunggu Minhyun.
"Oppa.." Anna menegur Minhyun dengan nada sedikit sedih. Ia merasa bersalah atas kejadian tadi.
"Gwenchana. Tadi aku susah menahan emosiku. Lagi pula di dalam sebuah hubungan, hal seperti ini memang harus terjadi, kan?"
Minhyun tersenyum. Sepertinya ia sudah mulai bisa melupakan kejadian tadi."Gomawo, oppa," tanpa disadari, Anna mendekat dan memeluk Minhyun. Rasanya ia tidak bisa membohongi perasaannya yang sangat senang sekarang.
"Tapi jangan diulangin lagi ya. Aku tidak suka melihatmu dekat dengan pria mana pun," Jawab Minhyun sembari membalas pelukan Anna.
Anna sedikit melepaskan pelukannya, ia tersadar bahwa ini di depan sekolah. "Sekarang, mau beli es krim? Atau apa? Aku akan menetraktirmu," lanjut Minhyun.
"Hmm, sebenarnya aku masih ingin melanjutkan menulis cerita. Itu karena aku seperti baru mendapat inspirasi untuk menuliskan chapter berikutnya," jawab Anna jujur.
"Chapter berikutnya tentang apa?"
"Tentang si pendiam yang mulai membuka dirinya."
"Membuka dirinya karena seorang yeoja?" Minhyun kembali tampak kesal.
"Bukan, tapi karena seorang teman," Anna merasa sepertinya jawabannya yang tadi salah.
"Kalau begitu kau perlu melakukan penelitian lagi," Minhyun semakin menampakkan kekesalannya.
"Penelitian apa maksudnya, oppa?"
"Ya kau harus teliti lagi, tanya lagi ke dia, dia mulai membuka diri karena kau yang hanya seorang teman baginya, atau seorang yeoja untuknya? Ya sudah, sepertinya hari ini kau harus melanjutkan tugasmu. Aku mendadak merasa flu dan tidak ingin es krim. Aku pulang duluan. Hati-hati di jalan. Aku akan menelpon Jaehwan untuk menjemputmu disini," Minhyun mengeluarkan handphonenya dan mulai menelpon Jaehwan. Kemudian, seolah mendapatkan jawaban iya dari Jaehwan, Minhyun memilih untuk pergi meninggalkan Anna di depan gerbang sekolah.
"Kau tahu, Anna? Melihatmu bersama Jaehwan saja sudah membuatku sulit. Namun aku selalu mengatakan kepada hatiku kalau Jaehwan adalah saudaramu, sehingga lama kelamaan aku mulai bisa menerimanya. Tapi kali ini, mana mungkin aku bisa menerimanya karena Jinyoung bukan siapa-siapamu, sama seperti kita dulu," kata Minhyun sebelum benar-benar meninggalkan Anna di gerbang sekolah, membuat gadis itu melipat lututnya dan mulai menangis sesenggukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOULOVE (Hwang Minhyun, Bae Jinyoung, Kim Jaehwan)
Fanfiction[COMPLETED] Park Anna, blasteran Indonesia-Korea yang kini tinggal di Seoul bersama saudara tirinya, Kim Jaehwan. Kehidupan Anna di Seoul awalnya baik-baik saja, sampai kehadiran dua pria tampan mulai memperumit semuanya. Mereka adalah Hwang Minhyun...