[COMPLETED]
Park Anna, blasteran Indonesia-Korea yang kini tinggal di Seoul bersama saudara tirinya, Kim Jaehwan.
Kehidupan Anna di Seoul awalnya baik-baik saja, sampai kehadiran dua pria tampan mulai memperumit semuanya. Mereka adalah Hwang Minhyun...
Hari ini disalah satu mata pelajaran, seisi kelas ditugaskan untuk membuat sebuah karya sesuai dengan hobinya. Apa saja jenis karya-nya, akan diterima dan akan dinilai jika dilakukan memang sejalan dengan hobi dari para siswa/i-nya masing-masing. Dan mereka hanya diberikan waktu selama satu bulan untuk mengerjakannya.
"Aku bingung hobi-ku apa," Jaehwan tampak sedih memikirkan tugasnya itu. Sehingga ia sedikit tidak lahap makan hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kaukan suka menyanyi, buat saja sebuah lagu, nyanyikan dengan gitarmu di depan kelas," Minhyun yang ikut makan bersama dengan Jaehwan dan Anna, memberikan adik kelasnya itu pencerahan.
"Darimana hyung tahu? Aah, benar. Aku akan membuat sebuah lagu dan menyanyikannya di depan kelas. Makasih banyak hyung," Jaehwan mengguncang-guncang tubuh Minhyun karena senang, lalu segera melahap makanannya yang sedari tadi disia-siakannya.
"Hobiku menulis, aku akan membuat sebuah cerita. Mugkin hanya sebatas cerita bersambung yang tediri dari beberapa chapter. Karena kalau buat novel pasti tidak keburu, kan waktunya hanya sebulan," Anna membuka suaranya.
"Wah, kau memang berbakat, aku suka. Mau buat cerita tentang hubungan kita?" Minhyun menggoda Anna dengan senyuman manisnya. Membuat Anna kembali berdebar-debar.
"Kalau hubungan kita sepertinya terlalu datar. Kita jarang memiliki konflik. Sepertinya aku harus mencari ide untuk cerita ku nanti," Anna berkata jujur. Hubungannya dengan Minhyun memang jarang sekali memiliki konflik. Sehingga, tidak ada yang bisa ia jadikan inspirasi untuk ceritanya.
"Makanya, kalian harus selangkah lebih berani. Jangan jalan di tempat saja," Jaehwan yang mulutnya dipenuhi makanan ikut berkomentar.
"Bagaimana mau lebih berani kalau mau genggam tangan Anna saja udah kau kritik," lanjut Anna sambil melirik Jaehwan kesal.
"Ya sudah, karena Minhyun hyung hari ini memberikanku ide, kalian boleh pergi hari ini. Aku akan bilang ke appa kalau kau ikut latihan basket di sekolah," Jaehwan menawarkan kebaikan hatinya untuk tidak mengadukan Anna dan Minhyun pada appa.
"Jinjja? Kalau begitu hari ini kita ke taman yuk, aku akan membelikanmu es krim, pop corndan gulali. Setelah itu kita ke sungai han," Minhyun memasang wajah semangatnya sambil menanti jawaban Anna.
"Baiklah, oppa. Makasih, Jaehwan oppa," Untuk pertama kalinya, Anna memanggil Jaehwan dengan sebutan oppa. Mereka memang lahir di tahun yang sama. Namun, Jaehwan 6 bulan lebih dahulu lahir daripada Anna.
"Giliran seperti ini, baru manggil manggil oppa," lanjut Jaehwan sambil mengerucutkan bibirnya.
🌸🌸
Anna berjalan menuju lapangan basket dan memilih sebuah tempat duduk di bagian penonton, lalu mulai menatap teman-teman sekelasnya yang pria mulai bermain basket. Hari ini para gadis diberikan waktu bebas dan Anna memilih untuk menonton basket saja.