2

60 4 0
                                    

" Pagi bik.. sehat bik...???"
Sapa seorang pria berpostur tubuh tinggi sekitar 181 cm, badanya kurus tpi berotot..

" eh den Rayi.. kapan pulang den..??? Sudah makan..??  Bibi masakin keukaan den rayi yah.."
Sapa bik ijah pada pria yang di ketahui bernama Rayi itu.. lebih lengkapnya REIHAN RIZAZKI SANJAYA



Saudara sepupu disca, dari ayahnya

Baru kemarin bik.. langsung ke sini .. abis kangen udah kangen banget sama masakan bik ijah sih.."
Goda rayi..

" alah den Rayi ngalus wae'.. bibi lanjut masak dlu yah den.. on disca nya ada di kamar nya "
Jelas bik ija, mohon undur diri..

" porsinya di banyakin yah bik.. temen rayi mau numpang makan juga" -rayi
" siap den "
Balas bik ija mantap sambil mengacungkan jempolnya kemudian segera pergi ke dapur..

"Disca mana ray ..??" Tanya agus sambil mendudukkan bokongnya di sofa.. dia Agus Teman seperjuangan rayi .. salah satu orang berharga untuk disca..

Seperti disca.. pria ini juga sangat manis.. dengan kepribadian yg juga sangat mirip dengan disca..

" di kamar kata bibi " jawab rayi sambil menunjuk arah kamar disca..

Rayi tentu saja sudah sangat merindukan disca mengingat sudah lebih dari 2 tahun mereka tak bertemu, Rayi memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S1 nya di Berlin, Jerman yang membuatnya harus hidup jauh dari sang adik, Disca

Di sisi lain, Disca yg tengah berbafing santai di kasur empuknya mulai terusik dengan suara" berag yg berasal dri bawah.. dan jelas saja Disca penasaran.. yg ada di rumah ini hanya dirinya dan bik ija.. dan tak mungkin suara-suara itu berasal.dri bik ijah..

Benar saja, baru 3 anak tangga yang berhasil ia pijak.. Disca langaung di sambut dengan pemandangan yg selama ini ia nantikan.. seorang pria yang sangat Ia rindukan

" bang Rayi......." teriak Disca langsung berlari ke arah Rayi lantas langsung memeluk Rayi dengan erat seakan tak ingi Rayi oergi lagi
Yah dia Rayi priya yang sangat berharga unyuk Disca.. pria yg menemaninya melewati masa paling suram dalam hidupnya..

" dek sesek sek.. dek.. gwa gak bisa napas dek.. lepas.."
Berontak Rayi, tentu saja .. ia telah kehabisan napas akibat pelukan dari Disca yang mencekeknya..
Disca yang tak ingin melihat kakanya ini mati sia-sia sontak langsung melepas pelukannya..

" bang lo kok pulang gak bilang-bilang sih.. " tanya disca..
" kejutan dong" jawab Rayi mengacak rambut Disca gemas..

" bang gwa kangeeeeeeeen banget sama lo bang.." ucao disca kembaki memeluk Rayi..
" iya iya.. abang juga kangen babget sama lo dek.. tapu dek lo kurusan loh dek.. malas makan kan lo.."
Protes Rayi pada Disca ..

" berat badan gwa ideal btw " ucap Disca melepas pelukannya pada Rayi..

" gwa juga ada sini btw.. Disca.. gak kangen sama bang Adi dek..??"
Ucap seorang pria lain yang datang bersama Rayi..
Namanya Adi teman seperjuangan Rayi.. Disca sudah mengenalnya sejak dlu.. dia sangat baik ramah dan sangat murah senyum..

" ada lo juga bang..??? Tumben nagapain..???" Tanya diska dengan nada datarnya sambil mendudukkan bokongnya di sofa..
" lah kan bang Adi kangen disca.. makanya abang ke sini " jawab Adi

" it mean gwa laper Dis mau numpang makan " tutur diska yang sontak membuat Adi dan Rayi tertawa..

" nah bentar-bentar bang Agus kemana ..??? Tadi perasaan masi di sni deh.. " tanya Adi celengak celinguk kebingungan mencari Agus..

" tuh di tangga " jawab Juna sambil menunjuk ke arah yang di maksud..

" woy gus mo kemana lo..???" Teriak Adi lagi..
" tidur " jawab Agus singkat padat dan jelas..

What On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang