13

7 2 0
                                    

  " BERISIK LO " teriak disca dari dalam kamar.. dia muak dengan harinya.. dia muak dengan semua kejadian hari ini..

Dia muak dengan juna.. dia muak dengan ruang club.. dan sekarang rayi yang berteriak tanpa henti di luar sana.. menambah tekanan berat di kepalanya ..

Disca melangkah gontai ke kamar mandi.. menyalakan shower lalu berdiri di bawah guyuran air itu.. bermaksud mendinginkan kepalanya yang sedari tadi sangat panas.. masi lengkap dengan seragam sekolahnya

30 menit disca bertahan di posisi itu.. tidak bergerak sama sekali.. guyuran air tidak membantu sama sekali.. kepalanya masi tetap panas.. 

Disca berjalan gontai keluar dari kamar mandi.. lalu duduk di lantai menyandarkan punggungnya di pinggiran ranjang.. dengan sekujur tubuh yang basah kuyup..

Disca menggigil.. dia kedinginan.. tapi entah kenpa kepalanya masih saja terasa panas.. dan lagi.. dadanya mulai merasa sesak dan sakit.. nyeri sekali di dalam sana... disca tidak tahan..

" AAAAAAAAAA " disca meraung.. dia mengis sekras-kerasnya.. memukuli dada dan kepalanya bergantian.. dia tidak tahal lagi..

Disca kalah lagi kali ini.. disca jatuh lagi.. tak bisa lagi mengedalikan dirinya.. yang bisa dia lakukan hanya menangisi nya.. menangis sekeras kerasnya.. bahkan disca harus memukuli tubuhnya sendiri agar sedikit saja sakit itu berkurang..

Di luar sana rayi yang medengar raungan adiknya bertambah khawatir.. menambah kecepatan ketukan di kamar disca .. menambah keras suaranya meneriaki disca..

Jika terus seperti ini.. tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.. rayi harus mendobrak kamar itu.. dan memastikan bagaimna keadaan disca di dalam sana..

Tapi.. sesaat sebelum rayi akan mendobrak kamar itu.. disca sudah terlebih dahulu membukanya...
Yang sontak membuat rayi dengan sigap memeluk tubuh mengigil disca..

Bagaimna tidak.. disca yang saat itu basah kuyup.. dengan seragam yang acak-acakan.. begitu juga dengan rambutnya.. matanya sembab dan merah.. air matanya terus saja mengalir..

" abang di sini.. jangan nangis lagi " ucap rayi yang justru membuat tangis disca kembali pecah.. dia mengeratkan pelukan ke badan rayi.. badan kecilnya bergetar bersama dengan tangisannya yang terdengar sangat menyedihkan..

" disca capek bang " ucap disca di tengah tangis nya.. yah ini lah disca.. gadis cantik dengan watak yang sangat dingin..  tapi di baliknya disca adalah gadis yang dengan sangat mudahnya mengalami mental brekdown..

" abang sayang sama disca.. jangan nangis lagi " rayi mencoba menenangkan gadis yang tengah bergetar di pelukannya itu.. hatinya ikut sakit menyaksikan adik nya masih saja seperti ini..

Lalu pelukan disca di pinggang rayi melemah.. pijakan kakinya melemah.. disca jatuh.. dia pingsan tak sanggup lagi menahan tekanan di kepalanya..

Rayi yang menyadari itu langsung menggendong disca masuk ke kamar.. membaringkannya di tempat tidur.. dan membiarkan bik ija mengganti seragam disca yang basah kuyup..

***

Sayup-sayup terdengar suara beberapa orang yang sedang mengobrol.. membawa kembali kesadaran disca yang tadi sempat hilang entah berapa lama..

Saat berhasil membuka mata.. di kamar disca sudah ada agam dan ulo.. serta rayi yang tertidur di sofa kamar disca..

" dah bangun dek..??? " ucap ulo yang pertama kali menyadari bahwa disca bangun..

" emmmm "

" nyeyak tidur nya.. gilaaa lu tidur kek kebo dek.. mana ngorok pula " ucap agam.. matanya tidak beralih dari layar hp nya.. disca yakin orang itu sedang main game..

What On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang