4

25 2 0
                                    

" tring.. tring.. tring.." suara deringan ponsel yang tepat berada di samping telinga Disca sontak membuayarkan konsentrasinya yang sedang asik membaca..

Tak hanya membuyarkan konsentrasinya deringan ponsel itu juga mengagetkan disca membuat buku yang tadinya bertengger manis di antara dia tangannya lolos begitusaja dan menimpa kening mulusnya..

" adduh kampret aakhhh.. " geram Disca sambil mengusap keningnya yang lecet, lalu segera mengambil ponselnya..

Dilihatnya layar ponsel yang menampakkan nama orang yang mengakibatkan lecet di keningnya itu..

PAPI ..
Tulisan itu tertera di layar ponsel disca menandakan sang ayah lah yang menelfonnya..

" hallo disca..???" Terdengar suara pria di seberang sana.. tegas dan lembut di saat yang bersamaan sangat menenangkan..

"Iya pi ini disca.."

" bagaimna kabarnya anak papi..???"

" baik kok pi.. papi..???"

" papi sehat kok sayang"

" bagaimna sekolahnya nak..??? "

" yah gitu gitu aja pih.. "

" belajarnya gak usah di paksain yah nak.. ntar kamu sakit lagi "

" disca gak rajin belajar btw "

" hahahaha .. di sana lagi jam makan siang kan..??? Kamu sudah makan siang..???"

" iya pi.."

" jangan telat makan kamu.. kata bik ija kamu malas banget makannya.. nnti kalau kamu sakit gimana "

" iya pi ..."

" uang jajan disca sudah papi transfer yah nak.. klw kurang bilang aja ke papi "

" papi kapan pulang.. disca juga butuh papi bukan cuma uang papi"

" papi kan kerja buat disca juga.. btw Rayi dah pulang yah..???"

"Iya pi"

" bagus deh .. biar kamu ada yang nemenin "

" -_-"

" ya udah ya dis.. papi ada meeting.. see you luv.. love you "

" too"

Tuuuut... tuuuuuut...
Lalu sambungan terputus.. seketika cairan bening menetes dari mata disca..
Ya disca menangis.. dadanya sesak..

Air mata yang sudah berusaha ia tahan selama ini berhasil keluar lagi.. pertahanannya runtuh.. disca rapuh lagi.. disca jatuh lagi.. disca kalah lagi..

Ia benar-benar merindukan ayahnya.. tapi apakah orang itu juga merindukan dia..???
Atau orang itu malah membenci disca tak ingin lagi melihat wajah disca.. kenapa dia tak pernah muncul..
Yang dia tau hanya uang.. uang.. yah disca memang perlu uang itu .. tapi dia jauh lebih membutuhkan kehangatan seorang ayah..

Tidakkah dia juga merindukan disca..
Bahkan karenanya.. saat ini disca tak lagi bisa bertemu dengan ibunya..
Tak bisa lagi mendengar suara ibunya..
Tak bisa merasakan kehangatan ibunya..

" triing... tring.. tring..."
Sekali lagi ponsel disca berbunyi.. siapa lagi..?? Tidak cukupkah untuk hari ini hati disca remuk karena panggilan telefon ini..

Kembali ia mengambil ponselnya..

B. Rayi..
Nama itu yang tertera di layar ponselnya..
Segera disca menghentikan tangisnya..
Lalu mengatur nafas dan sedikit berdehem agar suaranya normal kembali..
Ia tak mungkin membiarkan Rayi tau bahwa iya telah kalah lagi ..

What On My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang