Ash menerjap-nerjapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui celah korden yang terbuka. Saat ingin bangkit Ash merasakan kepalanya berdenyut.
"Eugh...." Erang Ash sambil memegang kepalanya.
Ash menatap sekeliling kamar dengan dahi berkerut. Merasa ada yang janggal dengan kamar ini, pasalnya kamarnya cenderung gelap khas laki-laki sedangkan kamar ini cenderung terang dengan cat berwarna putih.
Dan lihat sekarang, bajunya pun sudah berganti dengan kaos oblong berwarna putih dan celana pendek selutut. Benar-benar aneh.
Cklek
Tiba-tiba pintu terbuka menampakkan wanita paruh baya yang sedang membawa nampan yang berisi airputih, bubur, dan obat-obatan.
"Eh, aden udah bangun"
Ash menyeritkan dahi bingung.
"Saya dimana bi? Terus bibi siapa?"
Bi Minah tersenyum geli.
"Aden ada dirumah keluarga Cen--- eh, maksudnya Non Mysha. Kalau saya pembantunya Bi Minah"
Hampir saja bi Minah keceplosan yang ingin menyebut keluarga dari Mysha, tetapi untung saja dia langsung ingat pesan anak majikannya sebelum pergi tadi.
'Bi inget ya, kalau temen aku bangun pas aku pergi bilang aja kalau dia ada dirumah Mysha. Jangan sampai bibi bilang kalau dia ada dirumah Keluarga Cendric'
Seketika tubuh Ash menegang. Bagaimana tidak, orang yang selama ini dia caci, maki, hina menolongnya. Oh astaga! Ia benar-benar merasa bersalah. Tetapi cepat-cepat ditepis perasaan itu, karena ia masih dendam dengan cewek Nerd! Itu.
'Gue gak boleh kayak gini!'
"Aden, kok melamun sih?"
Sontak Ash tersadar dari lamunannya lalu tersenyum tipis kearah Bi Minah.
"Gak papa kok bi, yaudah saya pulang dulu"
Sebelum kakinya menyentuh lantai suara Bi Minah mengintrupsi.
"Eh, aden mau kemana? Ini makan dulu ya terus minum obat, itu juga pesan Non Mysha sebelum pergi sama temannya tadi"
Ash menggeleng walaupun sebenarnya perutnya terasa keroncongan dan kepalanya pusing karena belum makan seharian kemarin. Tetapi tetap saja ia masih mementingkan ego dan gengsinya.
"Gausah bi, saya pulang aja"
Bi Minah bergerak gelisah karena Ash yang sudah berjalan menuju pintu. Sebuah ide muncul diotak cantik bi Minah. Wkwkwk (#plak dari Bi Minah untuk author sarap)
"Kalau aden gak mau makan, bibi cium nih"
Ancaman Bi Minah berhasil membuat Ash membulatkan mata dan menghentikan tangan Ash yang sudah mencapai knop pintu kemudian helaan nafas terdengar dari mulut Ash. Gotcha! Ash kembali duduk diranjang lalu mengambil bubur yang berada dinakas, membuat Bi Minah tersenyum kemenangan.
***
Ditempat lain lebih tepatnya dibalkon rumah Dina. Ya, memang sekarang Mysha berada dirumah Dina karena ia malas dirumah ralat maksudnya malas bertemu Ash jika ia sudah sadar nanti. Karena Mysha tak mau acara move on nya gagal kembali.
Cklek
Suara pintu terbuka menampakkan Dina dengan nampan ditangannya yang berisi dua ice chocolate dan sepiring cookies kesukaan Mysha dan Dina, Mysha langsung merebut ice chocolate nya tanpa menggubris cibiran kesal Dina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proof [On Going ✅]
Teen FictionDIPRIVATE SECARA ACAK "Apa salah jika aku mencintaimu?" -- Mysha Jauzaa Hadeqeea -- "Salah jika lo mencintai gue! karena gue jijik lihat muka lo!" -- Nash Aldric Verando -- Berasal dari bahasa azerbaijani yang berarti Pembuktiaan. Akankah Mysha memb...