Mysha menuruni tangga dengan pakaian seperti biasa dipakai olehnya rok menjuntai sampai mata kaki, kacamata bulatnya dengan rambut yang sengaja digerai oleh Mysha hari ini.
Mysha duduk dimeja makan sedirian karena bi Minah sedang kepasar. Saat sedang asiknya melahap nasi goreng seafood kesukaannya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, membuat Mysha bangkit lalu membukakan pintu. Mysha membulatkan matanya melihat siapa yang datang.
"Pagi Sya," ucap orang itu sambil tersenyum manis.
"Pa--gi Bagas"
Mysha menundukkan kepalanya karena merasa canggung dengan sahabat orang yang dicintainya. Ya, walaupun mereka cukup dekat karena kebetulan Bagas adalah teman SD nya dulu.
Bagas terkekeh.
"Gak usah nunduk gitu kali sya, kayak lihat setan aja. Gue manusia loh"
Mysh mengangkat wajahnya lalu tersenyum manis.
"Siapa juga yang bilang kamu setan, yeee kamu kan yang bilang sendiri"
Bagas tersenyum lalu mengacak rambut Mysha gemas, membuat si empu berdecak kesal.
"Ih, kok diberantakin sih gas. Susah loh natanya"
"Hahaha, iya maaf sini gue tatain lagi"
Bagas mendekat lalu merapikan rambut Mysha dengan jari-jari tangannya. Perlakuan Bagas membuat pipi Mysha merona, menurutnya perlakuan itu sangatlah.... Manis!.
Bagas menoel pipi Mysha.
"Kok merah gini sih pipinya?"
Mysha menepis tangan Bagas dari pipinya.
"Gak usah colek-colek deh, emang aku sabun colek apa"
"Hahaha, enggak usah galak-galak atuh mbak"
"Biarin, wleee... oh iya, kamu ngapain kesini gas?"
Bagas mencubit pipi chubby Mysha karena gemas melihat kelakuan polos teman lamanya itu.
"Ya, mau jemput lo lah sya. Masak gue jemput Bi Minah sih"
Bagas mengerucutkan bibirnya kesal membuat Mysha yang sedaritadi menahan tawa pun pecah seketika melihat raut wajah Bagas yang.... menggemaskan!.
Bagas yang melihat tawa Mysha hanya tersenyum.
'Gue seneng lihat lo seneng sya'
"Yuk berangkat nanti telat"
"Sebentar ya, aku ambil tas dulu"
Bagas tersenyum lalu mengangguk.
***
Setelah sampai disekolah, Mysha langsung turun dari motor ninja milik Bagas tak lupa mengucapkan terimakasih lalu melenggang pergi tanpa menunggu Bagas.
Setelah memarkirkan motornya, Bagas langsung menyusul Mysha yang sudah melenggang pergi terlebih dahulu dan tanpa sungkan langsung merangkul bahu Mysha. Membuat Mysha menjadi risih dibuatnya.
"Bagas lepasin!" Bisik Mysha ditelinga Bagas, tetapi tak dihiraukan oleh Bagas.
Mysha menghela nafas menyerah dengan sifat keras kepala yang dimiliki Bagas sejak SD.
***
Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit lalu tetapi Mysha masih saja berada dikelas mencatat pelajaran fisika yang menurutnya sangatlah membingungkan, apalagi gurunya sangatlah menyebalkan dan membosankan. Tetapi tak menyurutkan semangat Mysha untuk terus mempelajarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proof [On Going ✅]
Teen FictionDIPRIVATE SECARA ACAK "Apa salah jika aku mencintaimu?" -- Mysha Jauzaa Hadeqeea -- "Salah jika lo mencintai gue! karena gue jijik lihat muka lo!" -- Nash Aldric Verando -- Berasal dari bahasa azerbaijani yang berarti Pembuktiaan. Akankah Mysha memb...