•7

51 4 0
                                    

Dengan sigap Reno menangkap tubuh Mysha yang sudah tak sadarkan diri, untung saja ia yang lumayan dekat jaraknya dengan Mysha berdiri tadi. Jika tidak, tak tau yang akan terjadi nantinya.

"Mysha bangun!" Ucap Reno sambil menepuk kecil pipi Mysha.

Reno menggendong Mysha ala bridal style lalu membawanya menuju mobil Reno.

***

Siang berganti malam. Langit pun mulai kehitaman dihiasi beberapa bintang yang mulai bermunculan. Semilir angin malam bertambah dingin menusuk kulit. Namun, tidak dengan pria remaja yang sedang berada dibalkon apartemennya menatap sendu kearah langit malam.

Seolah ia mengadu kepada sang maha pencipta, tanpa sadar satu butir airmata lolos dari pipinya.

"Maafin aku Cal, aku gak bisa nepatin janji aku ke kamu. Karena setiap aku menatapnya, aku selalu ingat sama kamu Cal. Dari matanya, candanya, tawanya, dan semua yang ada didirinya sangat mirip dengan kamu Cal. Aku takut, aku bener-bener takut kalau aku jatuh cinta sama dia"

Flashback on

Suara mesin pendeteksi detak jantung dengan konstan berbunyi diruangan sunyi, hanya terdengar suara deru nafas seorang gadis yang tengah berbaring tak sadarkan diri dibrangka rumah sakit dengan infus yang berada ditangan kirinya.

Cklek

Pintu terbuka menampakkan remaja laki-laki dengan baju berwarna hijau dan penampilan yang sangat kacau. Rambut berantakan, mata merah, dan kantung mata menghitam. Dengan langkah berat ia berjalan mendekat kearah brangka lalu menatap sendu kearah gadis yang sedang tertidur tak sadarkan diri disana.

Laki-laki itu menggenggam tangan dingin gadis itu sesekali ia mengecupinya dengan sayang. Lalu ia mengelus rambut hitam legam panjang yang terhalangi perban yang dililit dikepalanya.

"Callista, aku mohon kamu bangun dong sayang. Aku kangen kamu, jangan kayak gini"

Samar-samar jari-jari tangan Callista bergerak, membuat senyum Ash merekah. Perlahan-lahan Callista membuka matanya lalu tersenyum kearah Ash yang berada disampingnya.

Ash bangkit ingin memanggil dokter tetapi diurungkan karena Callista mencekal tangannya lalu menggeleng seolah berkata 'aku mohon jangan tinggalin aku sendiri'.

Ash menurut lalu duduk kembali disamping brangka Callista.

"As... Ash" ucap Callista lirih tetapi masih bisa didengar oleh Ash.

"Ussstttt..... kamu jangan ngomong dulu, sebaiknya kamu istirahat"

Callista menggeleng lemah lalu meminta Ash untuk membukakan alat pembantu pernafasan atau uap. (author juga gak tau namanya 😂)

"Ash.....a....aku.....mau....ka....kamu....janji....sa....sama....aku.....kamu.....ma....mau....kan?"

Ash mengangguk.

"To.....tolong......ka....kamu.....jagain......Mysha.....bu....buat....aku.....karena....aku.....udah.....gak.....bis....bisa.....jagain.....di....dia....la....lagi.....a....aku....udah.....g...gak.....kuat"

Ash menggeleng.

"Enggak kamu pasti kuat, kamu pasti kuat sayang. Kamu pasti bisa bertahan dan selalu ada buat aku"

Proof [On Going ✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang