🍵🍵🍵Annyeong, ada yang sadar tidak gue ganti uname? :p Nggak penting ya, yang penting itu adalah, ada yang kobam kookv moments nggak gara-gara dispatch? Kalau iya, kita sama, makanya gue up story ini sekarang :v Dispatch-nim, I'm your fans from now on 👬 💕
Langsung aja, enjoy!!🍵🍵🍵
I like you berry mochi
🍵🍵🍵
Akhirnya acara kerja kelompok Taehyung dan Jungkook beserta dua fujoshi itu selesai sebelum petang. Di hari itu juga mereka saling mendapatkan id line masing-masing, demi memperlancar tugas kelompok mereka tentunya, mereka nggak tahu aja akan jadi apa masa depan nanti gara-gara kerja kelompok ini.
Hari itu, Taehyung seharusnya pulang bareng Jimin, tapi karena Jimin sedang repot mengurus pengantar fried chicken pesanannya yang sialnya sampai sekarang belum ketemu juga, Taehyung harus pulang sendirian naik bus.
Saat Taehyung sedang menunggu bus di halte bus dekat kampus mereka, ternyata ada si Jeon Jungkook yang juga sedang menunggu bus. Entah kode alam atau apa, hanya ada mereka berdua di halte itu.
Jungkook sedang mendengarkan musik dengan earphone-nya, sedangkan Taehyung mengeluarkan buku bacaannya. Terima kasih kepada hujan yang tiba-tiba datang, sehingga keapatisan mereka beralih dengan memperhatikan buliran air yang jatuh dari langit itu.
Jungkook melepaskan earphone-nya dan Taehyung menutup bukunya.
“Hahhhhh~” Taehyung mendesah pelan menyalurkan kesalnya, Jungkook sempat melirik sebentar sebelum akhirnya kembali fokus dengan hujan yang turun di depannya.
“Kenapa hujannya harus turun sekarang, sih.” gerutu Taehyung.
Jungkook pura-pura tidak dengar.
“Ishhh, hujannya bisa dipending dulu nggak?” Taehyung menggerutu lagi.
Jungkook masih diam.
“Mbah, mbah, hujannya dipending dulu dong, please, nanti uangnya Tae transfer, deh, janji.” kali ini Taehyung memasang pose ngambek yang entah ditujukan pada siapa.
Akhirnya Jungkook menoleh, dia tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan oleh makhluk di sebelahnya ini.
“Lu ada ada masalah sama hujan?” akhirnya ini kali pertama Jungkook bertanya lebih dulu.
Taehyung yang tidak menyangka bahwa Jungkook akan bertanya lebih dulu padanya hanya mengerjap-ngerjapkan matanya pada awalnya, tapi begitu sadar bahwa Jungkook sedang menunggu jawabannya, ia segera menjawab, “Nggak sih, cuman Tae itu suka keinget kenangan masa lalu kalau pas hujan gini, apalagi sambil minum teh manis, Tae suka banget. Tapi kan sekarang Tae lagi di halte, Tae jadi nggak bisa nikmatin teh manisnya deh, kan nyebelin.” dan jangan lupakan bibir Taehyung yang udah maju lima senti.
Jungkook kicep. Dia benar-benar tidak mengerti jalan pikiran Taehyung. Satu kata yang Jungkook pahami tentang Taehyung adalah, aneh. Taehyung itu benar-benar aneh.
“Lu tu aneh. Kenapa pas hujan-hujan gini yang lu inget justru kenangan? Harusnya lu tuh inget jemuran di rumah udah diangkat apa belum.” Jungkook berucap tanpa ekspresi.
Sekarang Taehyung cengo. Dia merhatiin orang yang duduk di sebelahnya, yang kira-kira satu meteran jauhnya dari dia. Dia tidak paham orang itu mikir apa, kalau maksudnya mau ngelawak, sumpah itu nggak lucu dan lagi muka seriusnya itu nggak mendukung sama sekali, yang dia paham cuma satu, si Jeon Jungkook ini aneh parah.
Taehyung tidak mau menanggapi ucapan si Jeon itu, dia memilih diam. Dia lebih memilih untuk ngemil cokelat yang selalu ada di tasnya.
“Mau?” Taehyung menawarkan pada Jungkook basa-basi dan untungnya Jungkook menolak. Sebenarnya Taehyung agak tidak rela berbagi cokelatnya kali ini, soalnya ini bungkus terakhir yang ada di tasnya, sih.
“Oke, gue ngemil sendiri.” Taehyung berucap sambil menyembunyikan senyumnya.
Jungkook melirik sebentar pada Taehyung, “Boleh ngemil sendirian, boleh ngeteh sendirian, tapi jangan sampai lu terjebak kenangan sendirian, kasian amat lu.”
“Uhukk-uhukk.” Taehyung tersedak cokelatnya pemirsa.
Dia menepuk-nepuk dadanya sendiri, inilah kenapa dia tidak suka pada Jeon Jungkook, pemuda itu terlalu banyak memberikan kejutan padanya.
Taehyung menyodorkan cokelatnya pada Jungkook, “Lu kalau mau cokelat bilang dong.” katanya.
Jungkook yang sekarang cengo. Si Taehyung ini benar-benar tidak bisa diprediksi.
Dia mengamati cokelat yang dipaksakan Taehyung berada di tangannya.
“Kenapa cokelat?” tanyanya.
“Soalnya nggak ada teh manis sekarang.” Taehyung menjawab.
“Kenapa teh manis?” Jungkook bertanya lagi.
“Kenapa nggak teh manis? Lu nggak suka teh manis?” Taehyung mulai kesal.
“Kenapa harus teh manis kalau ada tae manis?” Jungkook mengembalikan cokelatnya pada Taehyung.
Ini hujannya yang semakin deras atau memang ada yang salah dengan pendengaran Taehyung ya? Lagi pula, kalau hujannya makin deras, kenapa pipi Taehyung jadi panas, ya?
Taehyung tidak mengerti, tadinya dia kesal setengah mati pada orang di sebelahnya, tapi sekarang dia justru tidak berani sama sekali untuk membalas ucapannya atau pun sekedar meliriknya.
“Lu kayaknya demam, makanya lain kali kalau hujan jangan suka makan cokelat sembarangan.” Ini suara Jungkook yang melihat semburat merah di pipi Taehyung.
Panas dingin emang kalau ngadepin Jungkook, lagi pula makan cokelat sama hujan itu nggak ada hubungannya sama demam, ini antara Jungkook itu sebenarnya bego atau dia terlalu khawatir sama Taehyung?
🍵
🍵
🍵
🍵
Special thanks buat tukang antar fried chicken yang udah jadi cupid di dua chapter ini, jasamu sungguh mulia. Akhirnya, dia ketemu juga sama Jimin guys, tapi karena hujan, fried chickennya udah dingin, si Jimin ngomel-ngomel dan makin misuh-misuh nggak jelas. Si tukang ini kesel dong ya, dia udah basah-basah kehujanan malah dipisuhin, akhirnya dia banting deh tuh kepala ayam yang seharian ini dia pakai yang beratnya minta ampun kek kisah cintanya fangirls. Pas dia buka kepala ayam itu, kalian tahu dia siapa?
Dia gue guys, BYE :v
PS: Mungkin setelah ini gue bakal pakai bahasa baku dan tidak baku, bergantung mood nulis, dalam story ini :p
🍵🍵🍵🍵
ILYBM
VOMMENT JUSSEYO readers-nim 😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I LIKE YOU BERRY MUCH [KOOKV]
Fanfic"Jangan ganggu hubungan KookV, berat, sama gue aja." . "Sabar Tae, jangan marah-marah, orang sabar disayang Jungkook." JJK-2K18 . "Kamu nyebelin Jungkook, tapi aku sayang. Kamu nyebelin aja aku udah sayang, gimana kalau kamu nyenengin cobak." KTH-2K...