Keesokan harinya....
Malam nanti adalah penobatan Min Suga untuk Kang Yora sebagai tunangannya.
Sebenarnya gue tidak mau menghadiri acara mereka, namun gue rasa bayi yang di dalam kandungan gue ini minta gue untuk hadir.
Tiba-tiba ponsel gue berbunyi. Ada telpon masuk dari Jisoo.
BTS 'MIC DROP'🎶📱
"Hallo?" Ucap gue memulai pembicaraan dengan Jisoo melalui sambungan telepon.
"Rin, nanti lo datang apa nggak?"
"Tidak tahu gue." jawab gue sekenannya.
"Yaelah kenapa tidak ikut Rin? Ini tuh kesempatan terbaik lo buat ceritain ke Suga semuanya."
"Tapi gue takut Suga nggak percaya sama apa yang gue ceritain. yang ada nanti gue bikin rusuh disana."
"Rusuh? Lo kirain tawuran apa bikin rusuh? Tidak! pokoknya gue tidak mau tahu lo harus datang!!! Nanti biar gue jemput sama Jungkook. Oh ya sebelum itu gue mau ajak lo keluar habus ini buat cari gaun yang bagus. Entar kalau urusan dandan biar gue aja yang tangani."
"Nanti gue sibuk. Abis ini juga gue mau berangkat."
"Berangkat kemana?"
"Ya kerjalah, emang mau kemana lagi?"
"Ya kali lo pergi jalan-jalan gitu."
"Gue tidak pernah ada waktu buat jalan-jalan."
"Ya seenggaknya lo istirahat dulu lah Rin, perut lo sudah besar sebentar lagi mau lahiran. Masa di paksa buat kerja terus si Rin?"
"Kan yang kerja gue bukan perut gue."
"Tapi tetep aja Rin kesehatan itu nomor satu. Pokoknya sebulan sebelum lo ngelahirin, lo harus udah ambil cuti kerja ! Ini perintah! harus dilaksanakan tanpa harus dibantah! Gue tidak mau ada hal buruk terjadi sama kandungan lo!"
"Iya bos."
Terdengar kekehan Jisoo di sebrang sana.
"Ngomong-ngomong Jis, lo dapat darimana undangan Suga? Kemarin gue ke rumah Nyonya Min, Nyonya Minnya nggak kasih gue undangan."
"Iya, katanya dia sungkan mau beri langsung itu undangan ke lo. Jadi dia titip di kantor setelah kemarin lo pulang dari rumahnya Nyonya Min."
"Berarti Nyonya Min masih ingat tempat gue bekerja?"
"Mungkin. Secara dulu anaknya menjabat sebagai direktur juga kan."
"Ya udah deh gue matiin ya telponnya, abis nih kan lo mau ke kantor."
"Iya."
"Bye."
"Bye juga."
Setelah itu sambungan telpon dengan Jisoo terputus.
Gue harus menyiapkan beberapa dokumen untuk nantinya di bawa ke kantor.
Karena sekarang sudah menunjukkan pukul 06.30, gue segera berangkat ke kantor sebelum tepat pukul 07.00.
💙💙💙💙💙
Sesampainya di kantor, Bu Rose datang ke meja kerja gue. Lalu berkata, "Rin, bentar lagi ada rapat pergantian direktur kantor ini. Tolong kasih tahu yang lain!"
Gue segera melaksanakan perintah Bu Rose barusan melalui speaker pengumuman.
Rapat pergantian direktur pun dimulai di ruangan meeting kantor gue.
Gue memilih duduk di samping kursi Jisoo. Wanita itu barusan saja datang.
Tak lama dari itu, seorang direktur pengganti datang dan masuk ke ruangan meeting dengan di dampingi Pak Dino yang menjadi sekretarisnya.
Gue terkejut melihat seseorang itu. Atmosfer di ruangan meeting seketika berubah. Gue juga merasa tidak bisa bernafas dengan benar.
Gue sangat terkejut melihat seseorang itu yang ternyata adalah Suga, namun Jisoo, Jungkook, Pak Vernon, Bu Jihyo, Bu Rose, Pak Wonwoo, Bu Joy, Pak Baekhyun, Bu Seulgi, Pak Lay, Bu Dahyun, Bu Irenen dan karyawan lainnya juga sama terkejutnya kayak gue.
Tanpa gue sadari, air mata gue perlahan turun membasahi pipi gue. Cepat-cepat gue hapus dengan punggung tangan gue dan segera menundukkan kepala gue agar tidak ada yang tahu.
"Rin, lo tidak apa-apa kan?" tanya Jisoo membuat kepala gue kembali terangkat. Bukan Jisoo namanya kalau tidak cepat peka sama keadaan gue saat ini.
"Hah? Kenapa?" Tanya gue balik. Berusaha menyembunyikan sesuatu di depan Jisoo adalah hal yang sulit.
"Sabar aja ya, Rin. Gue yakin lo pasti kuat hadepinnya." Ucap Jisoo yang mencoba menguatkan gue.
Tidak butuh waktu lama, rapat itu pun selesai. Para karyawan juga sudah banyak yang keluar dari ruangan meeting tersebut. Namun direktur baru itu masih juga belum keluar.
Ruangan semakin sepi, tinggal gue, Jisoo dan Suga dalam ruangan itu. Saat baru beberapa langkah gue berjalan, Suga menahan lengan gue.
"Apa kabar?" tanyanya yang membuat gue malas sekaligus kesal melihatnya.
Gue tidak menjawab dan berusaha melepaskan lengan gue dari cengkraman tangan Suga.
"Nanti malam kamu datangkan ke acara tunangan saya dengan Yora?" Tanyanya lagi.
Gue menatap tajam ke arah Suga. Perlahan tangan gue terlepas dari cengkraman tangan Suga.
Gue masih belum mau menjawab dan langsung menggandeng lengan Jisoo serta mengkode Jisoo untuk berjalan keluar dari ruangan meeting tersebut.
💙💙💙💙💙
"Rin, anter gue beli baju yuk buat nanti malam!" Ucap Jisoo memohon pada gue.
"Males ah!" Ucap gue.
"Bentar aja ya, please Rin! " Ucap Jisoo memohon kembali.
"Tidak mau! minta anterin Jungkook saja!"
"Tidak mau! maunya dianterin sama lo aja!"
Gue tahu alasan Jisoo minta dianterin, dia ingin menghibur gue.
"Gue juga tidak mau. Gue lelah. Lo tidak liat apa perut gue ini besar terus berat lagi?!"
"Iya deh iya." Ucap Jisoo memanyunkan bibirnya. Sejujurnya gue hanya lelah dengan pikiran dan bukan tubuh gue.
Setelah itu Jisoo pergi dengan Jungkook ke salah satu mall.
Gue menghela nafas panjang. Apa gue harus datang? Tapi gue takut sakit hati nanti pas gue datang.
Oh Tuhan.....
Tanpa gue sadari, ternyata Suga berdiri tak jauh dari meja kerja gue dengan kedua tangannya di masukkan ke dalam saku celana sembari menatap ke arah gue dengan tatapan yang sulit diartikan.
Gue menoleh dan tatapan kami bertemu. Tak ingin berlarut-larut dalam tatapan Suga, gue memutuskan kontak mata. Dan segera berjalan menjauh. Suasana hati gue sekarang sedang tidak baik-baik saja.
💙💙💙💙💙
-To Be Continue-
PJIMINNVX1301
KAMU SEDANG MEMBACA
DIREKTUR 69 -MYG- ✔ [SUDAH TERBIT]
Romance[SUDAH TERBIT] Sinopsis : Hilangnya kepercayaan bagaikan benda rusak, ia takkan kembali seperti semula. Hyerin pernah percaya pada seseorang, sampai orang itu sendiri yang membuktikan bahwa dirinya tidak bisa dipercaya. Malam itu, menjadi peristiwa...