١٤. ✍ Sadarilah Akan Kebodohan Diri

1.6K 66 6
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sedarilah akan kebodohan diri sendiri..

Abu Darda' radhiyallahu anhu berkata, tanda orang bodoh itu ada tiga (3), yaitu:-
1. Bangga diri ;
2. Banyak bicara dalam hal yang tidak bermanfaat ; dan
3. Melarang orang lain dari suatu perbuatan, namun ia sendiri melakukannya.

Orang cerdik itu selalu berupaya membebaskan diri dari 3 tanda orang bodoh di atas, dan juga dari tanda-tanda yg lainnya, seperti bermalas-malasan dalam beramal ibadah dan tidak peduli dengan menuntut ilmu agama, mengharapkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat tetapi ia berjalan di atas jalan kesesatan, kesengsaraan.

Di dalam sebuah hadith, Rasulullah SAW bersabda yang ertinya: "Orang yang pintar ialah siapa saja yg menundukkan jiwanya (untuk melakukan ketaatan kepada Allah, dan ia selalu beramal (sebagai bekal) untuk kehidupan setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh (lemah) itu ialah siapa saja yang selalu mengikuti bisikan (buruk) jiwanya, dan ia berangan-angan tinggi kepada Allah (namun tanpa disertai iman dan amal)."

Seorang ahli hikmah berkata: "Engkau berharap keselamatan (di dunia dan akhirat), tetapi engkau tidak mengikuti jalan-jalan keselamatan. Sesungguhnya kapal itu tidaklah berlayar di tempat yang kering."

Jika kita mau mengenali Allah SWT kita tidak boleh melihat-Nya pada satu aspek sahaja. Jika kita melihat Allah al-Ghafur (Maha Pengampun), kita juga harus melihat Allah al-'Aziz (Maha Keras). Jika kita melihat Allah al-Hayyu (Yang Menghidupkan) kita juga harus melihat Allah al-Mumit (Yang mematikan). Jika kita dapat melihat semua Sifat-sifat Allah SWT dalam satu kesatuan baharulah kita dapat mengenali-Nya dengan sebenar-benar kenal. Bila Allah SWT dikenali dalam semua aspek, hikmat kebijaksanaan-Nya dalam menentukan sesuatu perkara pada sesuatu masa tidak terlindung lagi dari pandangan mata hati.

Hati yang tidak mau tunduk kepada Maha Pengatur tidak akan menemui kedamaian. Waktu, ruang dan kejadian akan membuatnya gelisah kerana nafsunya tidak dapat menguasai semua itu. Dia inginkan sesuatu perkara pada satu masa sedangkan Maha Pengatur inginkan perkara lain. Kehendak makhluk tidak dapat mengatasi kehendak Tuhan. Jika mahu hati menjadi tenteram usahakan agar hati sentiasa ingat kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ؕ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ
"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikrullah". Ketahuilah dengan "zikrullah" itu, tenang tenteramlah hati manusia."
(Ar-Ra'd: 28)

Allah SWT berfirman lagi:
مَاۤ اَصَابَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ؕ وَمَنْ يُّؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ يَهْدِ قَلْبَهٗ ؕ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ
"Tidak ada kesusahan (atau bala bencana) yang menimpa (seseorang) melainkan dengan izin Allah; dan sesiapa yang beriman kepada Allah, Allah akan memimpin hatinya (untuk menerima apa yang telah berlaku itu dengan tenang dan sabar); dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu."
(At-Tagabun: 11)

▪▪▪▪▪▪▪▪▪

*أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْْقَيُّومُ وَ أَتُوبُ إِلَيْه*ِ

*اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّد*ٍ

*اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً*

Berbagi IlmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang