I

7.9K 331 12
                                    

Aku duduk didepan seluruh keluargaku, Anne, Des dan juga Gemma. Membicarakan tentang persoalan yang tak pernah aku bayangkan akan dibicarakan oleh mereka.

“you have to do this Harry” ibuku menaruh tangannya diatas tanganku, mengusapnya namun tak lama aku langsung mengangkat tanganku lalu membawanya kewajahku—menujutp wajahku tak mampu menerima kenyataan yang baru saja mereka katakan.

“Harry aku tahu ini bukanlah kesimpulan yang mudah, tapi aku yakin bahwa ini akan membuat aku dan ibumu bahagia” Dad berbiacara bagaikan bahwa ini adalah masalah muda.

“but, why me? I’m just turned a fucking 24 years old!” nada suaraku tinggi dan Gemma sempat terperanjat, tapi ia tetap diam. Dia mengerti posisiku.

“Harry kau tak akan pernah membayangkan jika keluarga Hart tak pernah membatu kita dimasa lalu kau tak akan berada diposisi sekarang ini” inilah ancaman yang selalu mereka katakan tentang hidupku.

Aku merunduk—memainkan jariku dan ibuku menaruh tangannya dibelakang tubuhku—mengusapnya pelan “Harry aku tahu, I’m sorry” ia berkata berbisik dan aku tak bisa menjawab apapun. “you have to do this, for us. Harry” katanya lagi dan aku tahu bahwa dia menangis dalam isakannya, ia tak ingin memaksaku—aku tahu itu, tapi ia harus melakukannya.

Giorgio Hart—salah satu pengacara handal asal London yang memiliki hati baik dan bijak, dia adalah lelaki yang membantu Des Styles membangun kembali perusahaanya yang berada diujung kebangkrutan, Giorgio mengumpulkan bukti-bukti pasti dalam proses penuntutan perusahan milik Des yang diancam oleh salah satu perusahaan saingannya, hingga akhirnya Des Corp. Kembali berdiri gagah dan bahkan lebih maju dari sebelumnya.

Des sangat merasa berhutang budi pada sahabatnya itu dan berusaha membayar dengan apapun, namun dengan kemurahan hatinya, Gio—panggilan sapanya, tak ingin menerima seperespun. Ia hanya berkata bahwa ia hanya ingin menitipkan keluarga kecilnya saja pada keluarga Dess, yaitu Mackanzie Hart—istrinya dan juga seorang putri Bernama Light Anna Hart yang baru saja berusia 22 tahun.

Des sempat merenungkan apa yang selalu sahabatnya itu katakan, dan ia tak berhenti menangis mengingat bahwa sahabat terbaiknya itu sudah tiada beberapa hari lalu karena mengidap Lyme disease. Dan fakta yang mengejutkan yang lainnya adalah, ternyata tak hanya Giorgio yang mengidap penyakit yang ditularkan oleh bakteri itu, melainkan istri dan juga putri semata wayangnya—mengingat penyakit Lyme mudah ditularkan melalui lingkungan.

Des sempat bertemu dengan Mackanzie—dia sudah terlihat lebih baik, dan itu sangat membuat Des bahagia mengingat Disease yang mereka derita sudah mereda meski tak sembuh seutuhnya, tetap itu membuat Des bahagia.

“aku tak ingin menghalanginya, aku ingin melihat dia bahagia Des” Mac menangis didepan Anne dan juga Des ketika membicarakan tentang mimpi anak semata wayangnya—Light.

“itu adalah semua mimpi orang tua Mac” kata Anne berusaha menenangkan sahabatnya itu.

“aku tahu, tapi aku tak akan pernah tahu disease yang aku derita kapan hilang, aku takut tiba-tiba saja diseaseku kambuh dan Light kehilangan segalanya” kata Mac sambil tersedu-sedu.

“Mac kau sehat, jangan berpikir seperti itu” kata Anne mengingatkannya.

“but Anne, dia ingin pergi jauh dari London dan aku tak bisa menghentikan mimpinya” Mac menghapus sisa air matanya dan Des melihatnya dengan luka menganga—ia tak suka melihat keluarga sahabatnya seperti ini.

“we will figure it out” kata Des dan Mac berusaha menenangkan dirinya dibantu dengan sahabatnya Anne.

Light Anna Hart adalah seorang gadis berambut coklat bergelombang dengan warna mata yang indah, tak ada yang bisa menebak warna mata miliknya.

Mereka biru gelap ketika dipandang, namun menjadi biru cerah lautan ketika dibawah sinar matahari, kadang matanya menjadi biru kelabu dibawah rembulan—indah, sangat indah. Warna yang sungguh menakjubkan yang dipadukan dengan wajah cantik khas Inggris, Light memiliki wajah proposional dan bisa dibilang lebih cantik dari wanita kebanyakan.

Light memiliki mimpi yang besar sedari kecil—ia memiliki mimpi untuk bisa terbang kebelahan dunia lainnya menjalankan profesi impiannya sebagai seorang model. Mimpi klasik untuk seorang perempuan, tapi untuk Light. Model adalah salah satu yang selalu dia impikan. Ia masih mengingat ketika kecil ia akan terus memandangi saluran fashion sekedar melihat Naomi Campbell, Adriana Lima dan Kate Moss berlenggok diatas catwalk.

Light melihat itu semua dengan kekaguman, dan Mac tahu bahwa anaknya sangat mencintai mimpinya itu. Mac menarik nafas lalu berbicara pada anaknya dengan lembut, mereka berdua masih berduka dan Mac sangat benci menerima kenyataan bahwa suaminya baru saja meninggalkan mereka dan sekarang ia harus merelakan putrinya untuk pergi.

“kau bisa pergi ke New York Light” kata Mac menahan tangisannya, Mac tahu menahan Light di London membuat anaknya itu semakin stress akan fakta bahwa dadnya sudah tiada, lagi pula tak ada lagi yang harus Mac khawatirkan, Light telah lulus dari bangku kuliah dengan gelar seni yang dia himpuni selama 4 tahun dengan nilai memuaskan, Mac harus rela melihat putrinya sukses.

“mom thank you so much!” Light memeluk erat tubuh ibunya itu yang mana sungguh sangat mirip, mereka bagaikan adik-kakak. Mac mengangguk, tak sanggup berkata apapun, karena dia tahu jika dia kembali berbicara. Dia akan kembali menangis.

Mackanzie mengantarkan Light kebandara 1 minggu kemudian setelah mereka berbicara dikamar Light, Light sudah tak sabar akan kehidupan barunya di New York—kota sejuta bintang dan pusat mode dunia. Kota yang selalu berada didalam mimpi besar seorang Light Anna Hart.

6 jam berlalu dan Light sudah tiba dibandara JFK dengan keadaan selamat, ia sempat bingung akan apa yang dia hendak lakukan terlebih dahulu, oh telepon managementmu Julia!

Light terkikik akan kerja otaknya yang tumben lambat, ia meraih ponselnya lalu menelepon management yang menaunginya—menanyakan apa yang harus dia lakukan. Setelah menelepon Light memasukan ponselnya lalu menunggu seorang untuk menjemputnya.

Light masih berdiri dipintu kedatangan, dan matanya memancarkan kebahagiaan ketika seseorang mengangkat kertas dengan bacaan ‘Light from London’ akhirnya Light tak perlu menunggu lama lagi, and New Yok here we go!

Hi ketemu lagi semoga kalian suka dan baper wkwk😋😎😆

LIGHT HART [HARBARA FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang