XXXVII

2.1K 210 11
                                    

Hahaa..👋

HARRY POV

Aku melirik Spark lalu menaruhnya di baby seat yang berada didapurku, ibuku mengubah 100% rumahku dengan dilengkapi perlengkapan putri-putriku.

1 tahun tak pulang rasanya sungguh aku merindukan suasana rumahku kala masih single. I mean not with a daughters.

“Spark what do you want?”

Spark menaruh salah satu jarinya didepan bibir—yang mana sungguh menggemaskan—lalu menggelengkan kepalanya.

“kau ingin serealmu?” aku bertanya sambil membuka-buka lemari untuk menyiapkan makanan untuk Spark, oh I miss Dazz too.

“no dadda no” walaupun ia menolak permintaanku, tapi aku sangat senang. Karena putri pertamaku menjawab pertanyaanku.

“then, what do you want. Why you crying?”

“da..da..dazz” katanya khas dengan suara bayi.

“you want your sister?” dan Spark mengangguk sembari rambut-rambutnya mengikuti pergerakan kepala manis putri pertamaku.

“ok. Kau..” belum juga aku menyelesaikan kalimatku, aku melihat Light yang masuk kedalam dapur sambil membawa Dazz yang berada digendongannya.

“kemana Anne dan Gemma”

“out, I think mereka akan menyiapkan sebuah acara” aku mengedihkan bahuku.

“disini?” ia menaruh Dazz di baby seat disamping Spark “I mean, aku ingin ikut membantu” lanjutnya.

“I know, tapi kau baru saja datang setelah tak pernah kemari”

“apakah itu sarkasme?” tanyanya yang mana langsung membuat mataku membulat terkejut, aku melirik kedua putriku lalu menatap Light.

“bisakah kita bicara berdua?” pintaku.

“but the twins?”

“sebentar”

“o..okey”

Aku menarik pergelangan tangannya—tak keras, tapi mampu membuatnya mengikutiku kearah closet.

“what?” ia sedikit menarik pergelangan tangannya.

“please tell me” pintaku.

“tell me what?” ia bertanya keberatan.

“jangan pake emosi, please” aku menghela nafas.

“kau yang seharusnya mengatakan sesuatu padaku, kenapa kau mendiamiku dan kenapa situasi menjadi seperti ini, kita sebelumnya baik-baik saja sebelum kejadian paparazzi” ia memutar mata.”

“I’m sorry, I Just so angry”

“with who?” ia sedikit menaikan suaranya.

“dengan situasi” kataku lemah.

“oh no” aku merasakan ia menghampiriku lalu aku merasakan sebuah tangan yang melingkar pada pundakku “oh my Harry” ia memeluk tubuhku. “I’m sorry baby”

“kau tak perlu meminta maaf” katku sambil membalas pelukannya.

“I know, but I wanted” ia sedikit menjauhkan tubuhnya dariku namun kedua tangannya masih melingkar dileherku “the situation so fucked up right” dan aku mengangguk.

“I’m sorry Light” dia menggeleng dengan cepat.

“just tell me next time ok, kita harus menyelesaikan bersama. We’re marriage couple” dan aku kembali mengangguk.

“can I kiss you?” tanyaku.

“of course you can I’m your wife” aku tersenyum lebar akan kata-katanya lalu tak lama aku menempelkan bibirku dibibir lembutnya.

“thank you” ia tak menjawab namun senyumannya sudah memuaskan hatiku.

“let’s see the twins dadda” dan aku mengangguk tertawa.

Kami kembali dimana The Twins sedang mengacak-acak makanan bayi yang berada diatas baby seat, wajah Spark sudah penuh dengan blueberry sementara Dazz tertawa melihat kakaknya kotor berantakan.

“Oh My!” pekik Light.

“it’s oke the girls just wanna have fun” kataku berusaha menenangkan Light “aku akan membersihkan kekacawan ini” dan Light meliriku lalu menghela nafas “istirahatlah, aku tahu kau masih merasakan jet leg” dan Light mengangguk.

“thank you” aku hanya mengangguk, ia meraih bibirku lalu kami bertukar ciuman.

Dan aku tersenyum lebar.

“yeayyy!” aku mendengar kedua putriku bersorak.

“aku akan meninggalkan kalian bertiga”

“ok mommy” kataku dengan nada suara anak kecil.

...

Spark dan Dazz sudah aku mandikan, dan aku juga memastikan bahwa perut mereka sudah terisi. Spark bermain diatas karpet yang berada dikamar yang sudah ibuku tata, sementara Dazz dia bermain dengan jari kakiku sambil terkikik bahagia.

“hai guys” Light masuk kedalam kamar dengan pyjamasnya sama persis dengan putri-putriku.

“mo..mo..mo” Dazz merangkak menghampiri mommynya sementara Spark hanya melirik lalu kembali memainkan boneka yang memang sudah lama ia miliki.

“hi Spark” Light mencium kening Spark lalu putri pertamaku itu tertawa dan langsung memeluk leher ibunya.

My heart so full!

“aku akan menidurkan mereka” beritahu Light

“aku akan menyiapkan bed kita” aku bangkit dari dudukku lalu mencium kening satu persatu kedua putriku.

“say good night dadda” kata Light memandu putri-putriku.

“ni..night..da..daa”

“good night my angels” aku pergi kekamarku dan meninggalkan ketiga putriku.

Kasur sudah dirapihkan dan siap untuk aku kenakan, sementara aku juga sudah berganti pakaian.

“hi” aku berbalik dan melihat Light yang menghampiriku lalu menghempaskan tubuhnya kekasur.

“si kembar sudah tidur” Light hanya mendekatkan tubuhnya padaku—memeluk tubuhku erat lalu mengangguk. “kau ingin tidur?” tanyaku.

“I wanna a kiss” ia berkata dengan manja.

“as you wish my wife” aku merah rahangnya, mengelusnya sebelum menciumnya dalam.

Lidahku keluar, membasahi bibirnya lalu menarik lidahnya agar menari bersama denganku. Tanganku berada diatas pinggulnya—meremasnya dan membawa tubuhnya semakin mendekat kearahku.

“I need you” bisiknya melepaskan ciuman kami.

“me too” aku menyeringai.

“ok” ia bangkit dari kasur lalu berdiri disamping kasur, tubuhku ditopang oleh siku lalu mengamati apa yang sedang istriku lakukan.

Oh shit she’s undress herself.

“are you watching me?” katanya menyeringai.

Aku menggelengkan kepalaku lalu sama ikut untuk bangkit untuk melepaskan pakaianku.

Light sekarang hanya dibalut oleh panties, duduk dipinggiran kasur ketika aku masih sibuk membuka pakaianku.

“biarkan jeansmu terpakai!” pintanya lalu mengigit bibir bawah merahnya.

“ok” aku menyeringai lalu naik keatas kasur “Oh shit!” tubuhku terdorong kebelakang dan aku merasakan kedua kaki Light berada dikedua sisiku. “calm babe” ia menggeleng lalu terus dengan buas menciumiku. “fuck!” aku merasakan ia meremas kelaminku.

“do you happy?” tanyanya dan tangannya menari diatas dada terbukaku.

“yes I am” dan ciuman Light turun dari bibirku menuju rahangku, lalu ia menciumi dada terbukaku dan terhenti diputingku “Light...ahh” ia mengelum putingku dan aku merasakan tangannya membuka ikat pinggang.

“then I will make you more than happy” ia berhasil melepaskan celanaku dan milikku berada digenggamannya.

“fuck Light fuck!!” aku merintih kenikmatan sambil menampilkan seringaianku kala milikku berada didalam hangatnya mulut istriku.

“mmmm...” setelah ia puas memainkan milikku, aku menarik bahunya dan melemparkan tubuhnya kekasur lalu mengangkanginya “oh shitt!” tanpa peringatan aku memasukan milikku. Ia memejamkan matanya dalam dan tak lama senyuman kebahagiaan muncul disudut bibirnya. “ahhh....” aku menggoyangkan pinggulku dengan cepat dan aku tahu Light sangat menyukai pergerakanku.

“do you happy?” aku menanyakan pertanyaan yang sebelumnya Light tanyakan padaku. Ia mengangguk dan aku tahu malam ini akan menjadi malam yang panjang.

LIGHT HART [HARBARA FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang