XXXIII

2.7K 258 80
                                    

Ko lucu yah pas Harry ngelempar muka Adam sm bendera dan eh pas dia mau k B stage Harry dilempar sm sapu tangan😂😣

120 votes 50 comment

HARRY POV

Light tertidur dikasurku dan managerku sudah menghubungiku dari setengah jam yang lalu bahwa kami harus bersiap pergi dari hotel dalam 1 jam lagi, sialan aku tak ingin mengganggu waktu tidur istriku yang terlihat sangat damai dan nyenyak.

“mmmm...” dan mataku membulat kala Light bergumam lalu meraih telapak tanganku—meski matanya masih tertutup rapat.

Telapak tanganku masih berada dipegangannya dan tak sela berapa lama jempolku ia masukkan kedalam mulutnya.

Aku tertawa, menahan senyuman bodoh yang terpancar diwajahku sambil mengelus halusnya rambut hitam bergelombang Light, she so beautiful, she so perfect. I’m not gonna lie I already falling in love with her since we met at 5 years old.

Dulu, aku selalu bermimpi bagaimana rasanya bisa mengenalnya lebih dari sekedar anak dari orang tua teman dari kedua orang tuaku.

Aku selalu ingin tahu dia dimasa-masa kecilku, bermain balok dikamarku sambil menunjukkan robot-robotanku yang banyak jumlahnya.

Aku sungguh ingin sekali bagaimana bentuknya kamaranya, apakah dia mengecetnya dengan warna pink seperti kebanyakan gadis lainnya, atau malah dengan warna lain.

Namun, setelah pertemuan kita beberapa saat dan kita bertumbuh menjadi remaja, aku tak pernah bisa melihat dia lagi. Lightku pindah dengan keluarganya, dan aku membenci dia. Hingga aku pergi ke X Factor dan bisa sesukes sekarang, ini adalah karena aku hanya ingin bisa mentertawakan Light dan keluarganya, karena sekarang aku bisa memiliki apapun yang aku mau.

Aku tahu, aku memang salah. Kebencianku padanya dan keluarganya berhasil membangun benteng untuk diriku sendiri hingga aku lupa bagaimana perasaan bahagia ketika ibuku memberitahu bahwa keluarga Light mengundang kami untuk makan malam bersama dirumah hangatnya.

Aku melupakan bagaimana perasaan Harry kecil yang jatuh cinta pada seorang gadis semanis Light.

Sejujurnya, aku tak pernah menyangka permintaan Des akan penikahan ini. Aku tahu, bahwa bisnis Des kembali berjalan karena kehebatan ayah dari Light yang mampu membantu Des untuk mengembalikan perusahaannya, aku tahu. Dan betapa tidak tahu dirinya aku ketika diawal pernikahan aku memperlakukan Light sebegitu buruknya.

Aku masih sangat ingin menikmati masa mudaku tanpa ingin terikat oleh janji apapun, Oh lord bahkan aku tak bisa memberikan pernikahan impian Light!

Pemintaan Des sungguh membuat duniaku menjadi terbelah dua, rasa benciku yang tinggi pada Light dan juga kehidupan sexku yang Lily berikan sungguhlah hebat—nyatanya dia yang hanya mengertiku. Kala itu!

Aku dilanda dilema dan kebingungan yang tak tentu arah hingga mengakibatkan aku yang bersikap kasar padanya, bahkan dulu aku sering memukulnya! Shit, aku sungguh malu pada diriku sendiri. Light tak layak mendapatkan orang sekejam sepertiku!

“Harry..” fokusku kembali pada Light yang berbaring dihadapanku dan dia menyadari bahwa salah satu jempolku berada didalam mulutnya “oh astaga, maafkan aku” dan aku hanya tertawa kecil pada istriku.

“it’s oke” aku mengelus rambutnya.

Light berusaha bangkit dari kasur namun aku tahu bahwa Light merasakan kesakitan pada tubuhnya jika dipagi hari, aku sudah belajar banyak tentangnya.

“kau ingin aku memijat punggungmu?” aku menawarkan diriku dan Light tertawa.

“it’s oke, aku baru saja bangun” kata Light, namun aku tahu bahwa ia merasakan kesakitan didaerah punggungnya karena ia sedang mengandung.

Aku mengangguk tak ingin memaksanya.

Aku bangkit dari kasur lalu merapihkan beberapa tas milik kami “kau sudah membereskannya?” tanya Light dan aku mengangguk sambil memasang senyumanku. “kapan?” tanyanya.

“semalam setelah kau tertidur, love” dan aku bisa melihat Light yang terkejut ditempat dan pipinya yang memerah.

Kadang aku terheran, kenapa Light masih terkejut dan memerah akan panggilan yang aku gunakan.

2 bulan selanjutnya...

Terimakasih Tuhan, hubunganku dengan Light membaik. Sungguh membaik.

Kami pergi berkencan ketika malam weekend tiba, Light memasakanku beberapa menu andalannya, aku selalu memijit istriku yang selalu merasakan pegal kala mengandung putri-putriku, serta kami sudah aktif menjalankan hubungan sex, dan tak ada lagi kata-kata lain, selain ; grateful.

Light dipasangkan sebuah selang oksigen, selang infus, selang untuk membuang air kecil, serta tubuhnya sudah beberapa kali ditusuk oleh jarum untuk mengetes apakah Light memiliki alregi terhadap beberapa obat yang dimasukan secara IV.

Light sudah masuk kedalam ruangan, tentu saja denganku yang berada disisi tubuhnya. Seseorang untuk mengabadikan moment bahagian dan berharga ini juga sudah aku siapkan, serta 1 orang dokter spesialis serta 4 perawat sudah siap membantu Light.

“c’mon girls!” aku bergumam sambil menciumi punggung tangan istriku dikala ia masih berusaha untuk mengedan.

oh Harry...Harry! my...” Light mengedan, mulutnya menarik nafas dan membuang nafas kasar namun matanya basah oleh air matanya God please!.

“c’mon Mrs Styles, salah satu dari mereka sudah mulai keluar” dokter Mithway menyemangati istriku dan Light semakin kuat mendorongnya.

“Light, you can do this. Fou our little family” kataku lalu menciumi pipinya yang basah.

“for fuck sake Harry! Jangan pernah lagi kau selingkuh dariku!” Light berteriak disela desahannya.

Seluruh orang yang berada disini mengamatiku namun tak begitu berani untuk bertanya.

Wajahku memerah dan aku menghilangkan ekspresi canggungku dengan tersenyum.

“I won’t!” aku berteriak.

“jangan lagi kau memarahiku!”

“won’t love”

“jangan merahasiakan apapun!”

“yes we will”

“tidak. kau! Kau yang harus berjanji!” ia menatapku horror bercampur kesakitan.

LIGHT HART [HARBARA FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang