XIV

2.5K 257 68
                                    


Sore ini aku mendatangi agensiku dan mengatakan pada mereka bahwa aku sedang hamil, aku diintrogasi mengenai siapa ayah untuk bayi yang aku kandung namun aku membisu—aku menandatangani kontrak, dimana aku tak boleh mengatakan apapun mengenai pernikahanku bersama Harry—dan yang hanya tahu tentang itu adalah Harry, aku dan kuasa hukumnya yang aku tahu ia bayar dengan mahal karena aku sangat terdesak akan isi kontrak itu dan paling menyedihkannya adalah aku yang tak bisa melakukan apapun, bahkan membela harga diriku yang sudah dinikahi oleh Harry.

Isaac menawariku untuk sebuah tumpangan dan aku sempat menolaknya namun Isaac masih bersikukuh untuk menjemputku. “kau tak perlu melakukan ini” aku berkata ketika baru saja masuk kedalam Range Rovernya.

“serius Light membiarkan kau pulang sendirian ketika kau sedang hamil?” aku terdiam, tak membalas apapun lagi.

Suasana kembali hening, “tapi kau harus tahu, bahwa aku sudah menikah, aku adalah istri seseorang Isaac” aku memecah kebisuan kami.

“dan ironisnya kau masih berharap, Light kau masih percaya dengan magic. Wake up sweetheart Harry tak akan pernah menjadi apa yang kau inginkan”

“I know”

“then, apa yang kau harapkan. Dan aku tak menyangka kau bisa hamil”

“I don’t know”

“kau tak pernah ingin disentuh oleh laki-laki yang tidak tepat Light, I know you so well”

“we both drunk Isaac, please. Jangan tambah stressku!” setelah sedikit membentak Isaac, akhirnya ia terdiam hingga didepan lobby apartementku, aku membisikan kata ‘thank’ tapi Isaac tak menjawabnya malah memilih dengan cepat mengendarai Ranger Rovernya. Dan ketika aku hendak masuk kedalam lobby, aku melihat Harry lengkap dengan dua kotak besar ditangannya dan menunjukkan lebel restaurant mahal yang aku kenal.

hmmmm..good evening” aku menyapanya dan segera untuk masuk kedalam lift, Harry masuk ketika pintunya hendak tertutup namun ketika kami didalam tak ada yang berbicara hingga kami datang kelantai dimana kamar Harry berada.

“honey..good evening” Anne memeluk tubuhku lalu membuka coat yang aku pakai dan menuntunku untuk duduk “bagaimana pertemuanmu dengan agensimu?” Anne menuangkan air putih dan juga jus untuk mengganti wine yang biasanya dihidangkan.

“mereka menyetujui permintaanku” aku membalas dengan senyuman.

brilliant, sekarang kau hanya fokus untuk mengurus anakmu dan Harry” aku tak membalas apapun hanya mengangguk dan membantu Harry mengeluarkan masakan dari kotak. “honey, kau tak usah membantu. Duduk saja darling” Anne menarik tubuhku dan menyuruhku untuk duduk.

Makan malam dimulai, dan kalau boleh jujur. Aku tak mendapatkan selera makanku, perutku serasa diremas, dan tenggorokanku sangat sakit. Aku menahan mualanku, oh god! Gejala ini muncul! Anne melirikku lalu memegangi tanganku “ada apa honey?” tanya Anne, aku tak menjawab pertanyaan Anne dan berlari menuju kamar mandi dan terduduk dilantai.

“apa yang sedang kau lakukan bodoh! Segera bantu istrimu!” aku mendengar Gemma yang memarahi Harry.

No, kau tak boleh melihat ini, I’m fine” aku menekan tombol airnya lalu bangkit dari closet, dan belum juga lama mengangkat wajahku, aku kembali muntah dan kali ini air mataku juga ikut keluar—I feel so sick! Dan Harry tak melakukan apapun ketika aku setengah mati melawan gejala kehamilanku “sweetheart, what happen, don’t let mom do this” aku mengelus perutku dan berbisik pelan.

Aku perlahan bangkit dari Harry melihatku dengan tatapan yang tak bisa aku jelaskan. “maafkan aku, kau kehilangan selera makanmu karena melihatku seperti ini” Harry tak menjawab dan aku meninggalkannya. “I’m sorry Anne and Gemma, sepertinya aku tak begitu sehat, bisakah aku lebih dahulu kekamar?” aku bertanya sesopan mungkin.

“darling don’t be sorry, kami paham. Kau bisa beristirahat, aku akan menyuruh Harry untuk membawakan teh hangat” English people.

Aku mengangguk lalu menyiapkan tidurku diatas sofa panjang Harry, dan ketika aku hendak terlelap Harry masuk dan aku melirik mug yang berada ditangannya “thank you” Harry menyodorkannya dan aku menerimanya. Kami tak mengatakan apapun lagi, Harry masuk kedalam kamar mandi dan aku kembali berbaring dan tak lama kemudian aku terlelap.

HARRY POV

Aku duduk dipinggir kasur dengan kedua tanganku berada dikedua lututku dan mataku memandangi Light yang sedang tertidur disudut kamarku, membelakangiku diatas sofa kecilku. Aku bangkit dari dudukku lalu tanpa berpikir dua kali, tanganku berada dibelakang leher dan lututnya lalu mengangkat tubuh Light untuk berbaring diatas kasurku.

Aku berdiri memandangi Light yang tertidur nyaman diatas kasurku dan berpikir bahwa sekarang Light mengandung, dan seseorang berada didalam tubuhnya, dan itu adalah anakku. Aku yakin Light memang hanya melakukan itu denganku saja, mengingat Light sangat jauh dari free sex dan dia sangat taat akan apa yang dia percaya.

Aku duduk disisi ranjangku dan tanpa sadar aku menyingkirkan helaian rambut Light hingga aku bisa dengan jelas wajah Light, aku berbohong dan berdosa besar jika aku mengatakan bahwa Light tidak memiliki wajah sempurna, Light memiliki wajah yang seluruh wanita didunia ini impikan. Dan aku benci itu!

Aku mencubit bibirku—yang mana fansku menyadari bahwa itu adalah kebiasaanku yang tak kusadari, aku sedang dan berpikir dan aku mendengar ponsel Light berdering disisi sofa yang sebelumnya ia tiduri, aku mendekati ponselnya dan melihat nama ‘Isaac’ terpampang lengkap dengan foto seorang pria yang aku yakini pria yang mengantar Light tadi sore.

Aku mengangkat panggilan dari persetan Isaac itu lalu membawa ponsel Light ketelingaku “hallo Light, kau lama sekali mengangkatnya...haloo...Light...halo...aku tahu kau marah padaku, tapi Light mau kah kau menerima yougurtku, sebagai permintaan maafku!” aku mematikan panggilannya lalu melempar ponsel Light keatas sofa.

“for fuck sake, permintaan maaf dengan yougurt! Apakah mereka anak SMA?” aku menggerutu lalu membantingkan tubuhku keatas kasur yang mana langsung aku sesali karena aku takut Light akan terbangun. Aku melirik sebentar wanita disampingku dan memandangi wajah terlelapnya, kenapa Light tak bisa memberikan alasan untukku bisa bertahan disisinya.

LIGHT HART [HARBARA FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang