Part 6

648 41 0
                                    

Tepat 1 minggu ini aku mencari cewek yang kutumpangi malam itu, akhirnya aku bisa menemukannya.

Hari ini adalah hari seleksi bagi siswa-siswa yang akan dikirim menjadi perwakilan sekolah dalam lomba basket. Aku mengikuti seleksi ini. Walaupun dibawah sinar matahari akan membuatku lemah, aku tetap bersikeras untuk mengikuti seleksi ini. Karena cewek yang aku tumpangi malam itu juga tergabung dalam tim basket putri. Aku ingin mencari tau namanya.

"Hey! Cowok bertopi, berpenyakitan, gak akan bisa lulus seleksi ini. Jangan mimpi lho!" ejek cowok yang pernah mengkroyokku dan mengaku sebagai kekasihnya Angel.

"Kita buktikan!" jawabku menantang.

"Wow, keren! Cowok cupu bisa nantang gue!" ujarnya sambil mendorongku.

Angel yang melihatnya langsung berlari menghampiri kita.

"Stop! Fery, apa sih mau lho! Kenapa lho gak pernah bosan buat nyakitin semua teman cowok gue!" bentak Angel yang berdiri diantara aku dan cowok itu.

'Oh namanya Fery!' pikirku.

"Karena aku gak suka kamu dekat sama siapa pun cowok selain aku! Kamu hanya milikku." jelas Fery.

"Kamu bukan siapa-siapa aku. Dan ingat kamu gak berhak mengurusi urusanku! Karena aku benci itu." jawab Angel.

Saat mereka bertengkar aku melihat cewek yang waktu itu melihatku. Dan aku mencoba melangkah meninggalkan Angel dan Fery.

"Alexander! Jangan takut, kau pasti bisa." teriak Angel sembari menggenggam tanganku.

Karena mendengar Angel memanggil namaku cewek itu seakan terkejut, dia menjatuhkan bola basket yang di pegang dan berlari pergi.

Aku yang melihatnya semakin penasaran dengan cewek itu. Tapi untuk saat ini aku harus bertanding melawan Fery, agar aku bisa lolos seleksi dan tergabung dalam tim basket.

Bela POV

Setelah aku mendengan Angel berteriak memanggil nama cowok itu dengan nama Alexander, tiba-tiba aku terkejut dan gemetaran. Aku berlari menuju koridor belakang sekolah, disana aku hanya bisa merenungi apa yang sudah ku dengar.

Tidak mungkin untuk seorang vampire masuk di kalangan manusia, apalagi di bawah sinar matahari.
Jika dia memang benar Alexander kekasih masa kecilku aku harus bisa menghindar darinya. Aku tidak mau membangun cinta bersamanya lagi, aku tidak mau memiliki rasa nyaman seperti saat-saat aku masih kecil dulu. Karena aku takut dia akan menyakitiku, karena dia adalag seorang vampire, dan karena ayahnya lah ibuku meninggal.

Kejadian 15 tahun yang lalu tetap tidak bisa kulupakan. Dimana ayahku memaksaku untuk menjauhi teman dekatku, teman yang selalu membuatku nyaman, teman yang sudah tersimpan di dalam hatiku, Alexander John William.
Sebab aku dan ayahku tau bahwa dia dan ayahnya adalah seorang vampir. Dan manusia tidak bisa menjalin cinta dengan vampire, bahkan aku tidak mau jika aku harus memiliki keturynan vampir, sebab itulah aku mengikuti semua kata-kata ayahku.

Alexander POV

Saat ini skor masih imbang dan badanku sudah mulai lemah. Waktu hanya kurang 5 menit aku harus bisa memenangkan pertandingan ini. Demi cewek itu, cewej yang kurasa dia adalah Belaku.

Satu tembakan dari tengahku masuk kedalam ring, 3 point  untukku dan peluit di tiup.
Akhirnya pertandingan telah usai, dan kemenangan ada di tanganku.

Mendengar peluit di tiup semua siswa yang melihat pertandingan bersorak-sorak atas nama tim ku. Mataku mencoba mencari cewek itu, tapi tetap tidak kutemukan.
Pelatih tim mengangkatku menjadi seorang ketua dalam tim basket yang akan mewakili sekolah besok lusa.

Angel berlari menghampiriku, seraya aku ingin menjauhinya. Tapi itu tidak mungkin, dia akan sakit hati karena malu.

"Alex! Aku yakin kau bisa!" teriak Angel sembari memelukku dengan erat.

Seketika aku merasa begitu simpati pada Angel, aku ingin dia terus memelukku. Tapi aku sadar ragaku hanya milik Bela, dan aku mencoba melepaskan pelukannya.

"Terimakasih! Aku lelah, aku harus istirahat!" jawabku yang berlalu meninggalkannya.

Aku mengelilingi sekolah untuk mencari keberadaan cewek itu. Akhirnya aku menemukannya di koridor belakang sekolah. Dia tampak begitu stress dan takut saat melihatku datang.

"Jangan! Jangan dekati aku." teriaknya begitu takut dan gugup.

"Aku tidak akan menyakitimu, aku hanya ingin berteman denganmu." ujarku.

"Ingat! Aku tidak mau berteman denganmu! Pergi kau Alexander John William." bentaknya.

"Darimana kau tau nama lengkapku? Padahal kita belum sempat berkenalan." tanyaku.

"A, aku, aku mendengar dari siswa yang membicarakanmu." jawabnya gugup.

"Jangan membohongiku!" tegasku sembari mendekatinya.

"Aku tidak ingin kau mendekatiku, kau dengar!" teriaknya lagi.

"Baiklah, aku akan pergi!" jawabku sembari meninggalkannya.

Aku pergi untuk menemui Angel, karena menurutku Angel bisa membantuku mencari tau siapa sebenarnya cewek itu, dan kenapa dia begitu takut padaku.

Namun rencanaku untuk menemui Angel gagal, sebab aku melihat Angel sedang bertemu dengan Fery. Aku mencoba mendengarkan pembicaraan mereka.

"Angel, kau sudah berjanji padaku. Kau akan menyerahkan ragamu kepadaku setelah aku mengalah kepada Alex saat pertandingan." ujar Fery.

"Janjiku akan segera kutepati. Ragaku hanya milikmu." jawab Angel dengan tatapan kosong dan nada datar.

Fery mendorong Angel sampai ke tempok dan mendekatkan tubuhnya pada Angel. Aku tidak tahan melihat semua itu, karena raga Angel hanya milikku tapi ragaku milik Bela. Aku menghampiri mereka dan memukul Fery.

"Keterlaluan! Kau sungguh pria menjijikkan!" bentakku.

"Alex, apa yang kau lakukan! Kau menyakitinya." ujar Angel.

"Katakan padaku, siapa yang kau cintai? Apakah dia? Jika iya, aku akan membiarkannya. Karena kau adalah temanku, kebahagianmu adalah kebahagiaanku." kata yang tiba-tiba keluar dari mulutku tanpa kusadari.

"Angel! Kau ingat!" ujar Alex.

"Diam kau!" bentakku.

"Aku mencintainya Alex, kau tidak berhak menyakiti cintaku. Pergi dari sini!" tegas Angel yang membuatku merasakan sakit hati.

Aku melangkah meninggalkannya dengan rasa sakit hati yang begitu dalam. Mungkin semua itu terjadi karena Angel baik padaku, tapi rasa ini sama disaat dulu Bela meninggalkanku.

'Tidak Alex bukan dia, hanya Bela yang boleh membuatmu sakit hati. Dia bukan siapa-siapa!' bisikku dalam hati.

***

Tunggu part berikutnya ya guys!
Kalau udah baca, apa sih susahnya pencet vote.
Jangan lupa vote ya!

6 Maret 2018

I'am VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang