Part 13

625 55 6
                                    

Setelah biodata gadis kecil itu kuisi dengan lengkap, walaupun data itu hanya asal-asalanku saja. Aku menitipkan uang dan nomor ponselku perawat.

"Sus, saya titip ini untuk biaya pengobatannya. Saya harus segera pergi. Jangan lupa hubungi nomor ponsel saya ketika gadis kecil itu sudah sehat!" ujarku sembari pergi keluar.

Aku harus segera menuju Kerajaan Draker bersama Fran sebelum matahari datang dan melukai Fran. Bisa-bisa aku gagal menuju kerajaan itu.
Aku menghampiri mobil Fran dan masuk ke bangku belakang.

"Sekarang kita ke rumahmu. Tapi ingat! Kau tidak boleh membatasi tindakanku di rumhmu!" ujarku pada Frans.

"Okay! Asalkan kau mau duduk di sampingku, jangan di belakang layaknya aku adalah seorang supir pribadimu!" jawabnya.

*Apa yang dia inginkan? Dasar vampir biadab! Apa tidak cukup dia merebut ciuman pertamaku? Aku tidak akan mengikuti apa katanya.* pikirku dalam hati.

Kini Fran tengah memandangi wajahku dari cermin di depannya karena aku tidak menuruti keinginannya untuk duduk di sampingnya.

"Bela! Apa kau tidak dengar apa kataku?" bentak Fran dengan mata yang sudah memerah.

Aku takut dia akan marah padaku dan bertindak kasar padaku. Yang ada dia tidak lagi menepati janjinya dan menjadikanku sebagai seorang budak.
Terpaksa aku keluar mobil dan berpindah dari bangku belakang ke bangku depan. Duduk disampingnya, walaupun itu sangat kubenci harus dekat-dekat dengan makhluk yang telah merebut ciumanku.

"Sekarang kau puas! Cepat jalan!" ujarku dengan membuang pandangan ke cendela.

"Jangan marah padaku! Sampai di rumahku nanti, kau akan mendapat kejutan!" jawab Fran sembari menarik gas motornya.

Aku tidak menggubris apa katanya, mau dapat kejutan pun aku tak tertarik. Hanya Alex tujuanku pergi kesana.

Tak begitu jauh mobil ini berjalan aku menemukan sebuah pertigaan yang sempat di ceritakan ayah padaku, dan benar, Fran berbelok ke kiri.
Jalan yang begitu gelap yang disertai banyak pohon besar di sepanjang jalan ditambah dengan keheningan antara aku dan Fran membuat suasana menjadi menyeramkan. Aku mencoba memecahkan rasa takutku.

"Hmmm... Kenapa jalan ini sangat sepi? Dan dimana rumahmu sebenarnya?" tanyaku mencoba membuka percakapan pada Fran.

"Semua manusia takut melewati jalan ini. Kecuali memang dia memiliki tekad yang sangat kuat! Dan kau tidak perlu tau rumahku, karena aku tidak memiliki rumah. Tapi sebuah kerajaan besar! Hahaha!" jawabnya yang sedikit membuatku takut.

"Kenapa kau selalu menyebut manusia? Lantas kau makhluk apa jika bukan manusia?" tanyaku lagi.

~Shiiiit~
Fran menginjak rem mobil dengan tiba-tiba. Kepalaku terhantam oleh kaca mobil itu.

"Auuu... Sakit Fran! Apa yang kau lakukan!" bentakku tanpa kusadari dia telah menatapku penuh kecurigaan.

Tentu saja curiga, dia menganggap aku juga seorang vampir karena pada saat dia berusaha mencium darahku dia tidak menemukan aroma darah manusia pada ragaku. Dan aku bertanya dia makhluk apa? Astaga aku kehilangan kesadaran.

"Kau makhluk apa? Apa kau tidak sama denganku?" tanya Fran penuh kecurigaan dengan memusatkan pandangannya padaku.

"A... Aku..." jawabku sangat tertekan, karena merasa takut dengan tatapan tajamnya.

"Kau jangan membodohiku. Aku tau kau mencoba menipuku agar aku membencimu." bisiknya ditelingaku.

Entah kapan dia telah mendekatkan wajahnya pada wajahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'am VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang