Part 7

635 30 0
                                    

~ teng! teng! teng! ~ lonceng sekolah berbunyi dan seluruh siswa berlari ingin segera pulang. Walaupun hari itu termasuk pulang pagi dikarenakan ada rapat terkait lomba yang akan di ikuti sekolah.

Aku melihat cewek itu berjalan sendiri dengan melamun. Saat aku mau mendekatinya, tiba-tiba Angel datang dan memanggil nama cewek itu.

"Bel, Bela! Tunggu kenapa?" teriak Angel.

Aku menghentikan langkah saat tau nama cewek itu adalah Bela.

"Bela?" ucapku pelan.

Angel yang sedang berjalan dengan Bela tiba-tiba menengok ke belakang dan mengundangku untuk bergabung.

"Hay Alex! Sini, jalan bareng!" teriak Angel padaku.

Aku hanya terdiam, dan pergi mengelak dari mereka berdua.

"Biarkan aku berpikir dulu, apakah dia benar-benar Belaku sebelum aku dekat dengannya." gumamku.

Aku berlari menuju ke parkiran untuk mengambil motorku dan bergegas untuk pulang.

Disepanjang perjalanan pikiranku hanya terfokus pada cewek yang dipanggil Angel dengan nama Bela.

***
Tanpa kusadari, malam itu adalah malam bulan purnama. Dan aku harus menjemput kedua orang tuaku untuk ikut serta dalam pesta vampir di Kerajaan Dranker.

Aku memakai kemeja hitam dengan celana hitam yang menjadikan penampilanku menjadi lebih menarik. Ku kendarai motor hitamku dan menjemput kedua orang tuaku untuk pergi bersama ke pesta itu.

"Ayah! Ibu! Apakah kita akan datang ke pesta?" teriakku dari depan rumahnya.

"Tentu, kami sudah siap!" jawab ayah yang keluar sembari berpegangan tangan dengan ibu.

"Mari kita berangkat!" ujar ibu, yang hanya dibalas anggukan kepala oleh aku dan ayah.

Kita pun pergi ke pesta itu. Dengan perasaan yang tidak seperti biasanya, aku menarik gas motorku untuk membuntuti mobil merah Brio yang dikendarai ayah dan ibuku. Mereka berdua tampil begitu sempurna, seakan-akan mendatangi sebuah acara resmi, padahal ini hanya pesta biasa yang dilakukan setiap bulan purnama.

Beberapa menit kemudian kita sampai di Kerajaan Dranker. Kita disambut banyak dengan meriah, bahkan banyak bunga disini.

"Selamat datang!" ujar Raja Julio Dranker yang menggandeng tangan istrinya.

"Terimakasih!" jawab ayahku sembari memeluknya.

"Silahkan duduk, acara bisa dimulai." ujar Julio Dranker.

"Aneh!" bisikku pelan.

Aku merasa pesta ini tidak sama dengan pesta bulan purnama biasanya. Banyak yang aneh, mulai dari penampilan kedua orangtuaku, pelaksanaan pesta, dan sikap Julio Draker terhadap keluargaku yang sangat ramah.

"Malam ini kalian bisa minum darah sepuas kalian, karena hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan!" ujar Julio Draker.

"Bukankah biasanya juga bahagi?" suaraku pelan sekali.

"Malam ini, Putriku Crisnia Draker akan bertunangan dengan..." ujar Julio yang membuat semua mata terarah padanya dan semua telinga fokus mendengarkannya.

"Dengan Alexander John William!" lanjut Julio Draker.

Mendengar kalimat itu, aku sangat terkejut dan tidak pernah menduganya. Aku tidak bisa bertunangan dengan wanita yang tidak pernah kucintai. Jika aku harus bertunangan, itu hanya dengan Bella.

"Alex, ayah sudah membicarakan ini dengan Julio sejak kemarin lusa. Dan ayah menyetujui rencana ini! Majulah kedepan, jemputlah putri Crisnia." ujar ayahku sembari menepuk pundakku.

"Aku tidak bisa ayah, kau belum meminta persetujuanku. Bagaimana bisa kau menyetujuinya? Aku tidak akan menuruti kata-katamu!" tegasku pada ayah.

"Alex! Percaya pada ayah, kau akan bahagia. Jangan menolak hal ini Alex, kita bisa di hukum." ujar Ayahku.

"Tidak, lebih baik Alex di hukum!" tegasku lagi.

"Alex!" bentak ayahku.

"Maaf Raja Julio Draker. Aku tidak bisa melakukan tunangan ini, karena aku tidak akan bertunangan dengan wanita yang tidak pernah aku cintai!" bantahku sembari berdiri dari dudukku.

"Apa yang kau katakan? Kau tidak bisa mempermalukan putriku di depan semua pengikutku." Sentak Julio.

"Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi aku memang benar-benar tidak bisa!" jawabku.

"Budak! Tangkap dia, kurung dia di dalam kamar putriku. Kita harus memaksanya!" teriak Julio.

"Dengar, bagaimana pun usahamu aku akan tetap tidak mau!" jawabku yang saat ini di tangkap para budak dan di kurung di sebuah kamar di kerajaan itu.

"Alex!" ujar ibuku sembari meneteskan airmata.

"Dan kalian berdua, pergi dari pesta ini! Jangan pernah kembali kesini!" bentak Julio pada kedua orang tuaku.

Dengan berat hati kedua orang tuaku meninggalkan tempat itu dan meninggalkanku.

"Kurung aku sepuas kalian! Tapi cintaku hanya untuk Bella!" teriakku dari dalam kamar itu.

~ ckleeek ~ suara pintu kamar terbuka.

Aku melihat sesosok wanita masuk dan mendekatiku. Aku tidak mau melihat wajah siapapun yang datang. Aku menghadap ke cendela dan kurasakan sebuah pelukan hangat di punggungku.

"Kenapa kau tidak mau?" tanya cewek itu.

Aku hanya terdiam. Dan cewek itu membuka kancing kemejaku satu persatu.

"Apa kau mau merasakan sesuatu yang sangat nikmat?" tanya cewek itu lagi.

"Lepas! Aku tidak menginginkan apa-apa!" sentakku sembari menepis tangannya.

"Alex, jangan kasar padaku, aku adalah kakak dari Putri Crisnia, namaku Selusa! Sudah lama aku menantikanmu hadir ke istana ini. Aku sangat mencintaimu, tapi ayahku tidak mengizinkan aku memilikimu. Bahkan kau akan diberikan pada Crisnia." ujar cewek itu yang kembali membuka kancing kemejaku dan meraba halus dada bidangku dari belakang.

"Pergilah, aku tidak peduli!" bentakku.

"Baik Alex! Aku akan pergi setelah kau mau meminum minuman yang sudah kubawakan khusus untukmu." jawab Selusa sembari menyodorkan sebuah gelas yang berisikan air mineral.

Aku menerima gelas itu, dan meminum air itu. Setelah air sampai di tenggorokkanku, hanya ada rasa lemas di tubuhku. Selusa memelukku dan membantuku berbaring di ranjang. Tubuhku sulit untuk di gerakan.
Selusa membuka gaun panjangnya dan menindih tubuhku. Aku tidak bisa mengelak ataupun berkata padanya. Selusa mencium bibirku dengan manis dan meraba dada bidangku. Rasanya aku ingin menyerangnya.

"Alex, ini yang kumau!" bisik Selusa yang terus mencium bibirku.

~ Ckleeek ~ pintu kamarku terbuka lagi, tampak seorang putri yang lebih muda dari Selusa.

Dia terkejut melihat aksiku dan Selusa. Dia berlari pergi meninggalkan kami. Selusa menghentikan aksinya ketika mendengar langkah kaki dari cewek itu.

"Rasakan itu Crisnia! Alex hanya milikku." gumam Selusa yang membuatku bingung.

***
Maaf baru bisa nerusin hari ini.

Shely Alfiana
Minggu, 11 Maret 2018
09:40

I'am VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang