"Auuuuuuu!" suara ngaungan serigala di malam hari yang membangunkan tidurku.
"Serigala." kataku.
"Pertanda bulan purnama! Hahaha, aku selalu mendapatkan banyak wanita di malam bulan purnama!" gumamku.Kudorong pintu tembok rumah mistis itu, dan kembali ke kota untuk memikat para wanita yang akan jadi cadangan energiku sewaktu-waktu.
Kukendarai motorku menuju ke sebuah caffe malam. Yang open pukul 23:30 dan close pukul 04:30. Biasanya disana banyak wanita-wanita nakal yang suka memberikan tubuhnya untuk laki-laki, apalagi tampan.Ku dorong pintu kaca yang ada di depan motorku berhenti. Dan kubuka topi dan jas hitamku.
"Hay, lihat guys! Ada cowok dateng, ganteng banget!" ujar seorang cewek yang setengah tidak sadar, sebab pengaruh dari minuman.
"He is perfect boy's!" jawab temannya.
"Cowok ganteng, berkulit putih, barbibir tipis, berambut lurus, dan bertaring. Hahaha, bertaring? Kayak vampire aja. Biar gue ya guys yang nyamperin!" ujar cewek itu kepada segerombol temannya.
Cewek itu mulai mendekatiku yang sedang duduk sendiri di bangku merah yang ada di pojok ruangan caffe itu.
"Hay! Butuh teman?" tanya cewek itu.
"Mungkin." jawabku singkat.
"Boleh ku temani?" tanyanya lagi.
"Silahkan." jawabku.
"Ini untukmu." kata cewek itu sambil menyodorkan secangkir minuman alkhohol kapadaku.
*Aku tidak boleh meminum minuman ini. Karena aku bisa kehilangan kendali. Aku bisa mengatakan pada semua orang yang ada disini bahwa aku adalah seorang vampire, dam mereka akan membunuhku.* ucapku dalam hati.
"Maaf aku sudah memesan kopi, sebaiknya minuman itu untukmu saja!" jawabku dengan nada pelan, atau bisa dikatakan sok sopan.
"Kamu cupu banget sih, padahal tampang dan gaya penampilan kamu itu kece banget. Tapi gak berani minum!" ejek cewek itu.
"Apa kau suka padaku?" bisikku pelan, mengalihkan pembicaraan.
"Ya tentulah. Siapa coba cewek yang gak tertarik sama cowok setampan kamu! Hahaha aneh." jawabnya.
"Kalau begitu, ikut aku ke kamar caffe ini." ajakku.
"What?!! Serius kamu? Untung banyak banget aku bisa layanin kamu." jawab cewek itu dengan tubuh yang loyo karena kebanyakan minum.
"Ayo kubantu. Peluk aku!" kataku.
"Guys! Aku mau bermalam dengan cowok ini, bye!" teriak cewek itu pada segerombol temannya tadi.
"Huuuu! Keren." sorak dari segerombol temannya.
Dia memelukku dengan erat dan terus memujaku. Aku tidak tahu pola pemikiran cewek itu. Kenapa dia terlalu bodoh, seakan mau dibunuh aja udah seneng banget.
Aku membuka sebuah kamae caffe itu dengan kunci yang telah kudapat dari petugas caffe. Dan tidak lupa untuk menguncinya lagi dari dalam.
"Kau mau apa? Mau aku melepas baju?" tanya cewek itu sembari menarik resleting bajunya.
"Menarik, kau menyerahkan dirimu sendiri padaku. Tanpa harus aku bersusah payah memaksamu." kataku pelan.
"Mari sini sayang!" ajak cewek itu yang telah membanting tubuhnya ke ranjang.
Aku melangkah mendekatinya. Dan membuka bajuku, agar tidak ada bekas yang akan membuat orang curiga padaku.
"Bolehku cium lehermu?" bisikku di telinganya sembari menghelai rambut panjangnya.
"Silahkan ini, ini, ini yang kau mau kan?" jawabnya sambil menarik kepalaku untuk mencium tubuhnya.
"Aku tidak sabar ingin menghisab da..." kataku yang terputus karena cewek itu membungkam mulutku.
Tanpa berpikir panjang aku langsung mencium lehernya dan mengeluarkan taringku untuk menggigit dan menghisab darahnya.
"Aaaaah.... Aaaaaah.... Aaaaah...." teriak cewek itu, yang tidak lama telah menutup matanya.
"Aaaagh, lezat. Terimakasih untuk darah yang kau berikan padaku." kataku.
Setelah itu aku memakai bajuku dan pergi ke toilet untuk membersihkan percikan darah yang ada di wajahku. Dan segera keluar dari caffe itu.
"Ets! Gimana rasanya? Mantap gak?" tanya seorang cewek dari segerombolan temannya tadi.
Dan berdiri menghalangi jalanku."Aku sangat puas, karena itu sangat lezat!" bisikku padanya sembari pergi meninggalkannya.
"Hahahahaha! Sering kemarilah, kami siap melayanimu bergilir!" teriak segerombolan cewek nakal itu.
"Huuh. Akhirnya bisa selamat! Aku harus segera pergi, sebelum mayat cewek itu ditemukan." gumamku.
Saat itu hari sudah mulai pagi, tepatnya pukul 04:00. Kupakai topi dan jas panjangku. Kutarik gas motorku untuk kembali ke kos-kosan, sebelum ada warga sekitar kos-kosan yang memergokiku.
Tak butuh waktu begitu lama bagiku untuk sampai di rumah kos-kosanku. Kubuka pintu rumahku dan kubanting tubuhku ke sofa sembari memejamkan mata untuk beristirahat sejenak. Karena hari ini sungguh hari yang mekelahkan.
***
Gimana guys?
Kalau suka tinggalin vote kalian ya!
Kalau gak suka, boleh coment.
Biar aku bisa ngerti bagaimana membuat cerita yang menarik.Tunggu part berikutnya ya!
Baca sampai selesai jangan berhenti disini aja.15:05
KAMU SEDANG MEMBACA
I'am Vampire
VampireI'am Vampire, ini menceritakan sebuah perjuangan cinta vampir yang ganas dengan seorang perempuan yang menjadi sahabatnya sejak kecil. Rank #134 - vampir (02-03-2018) #128 - vampir (03-03-2018) #088 - vampir (05-03-2018) #079 - vampir (13-03-2018) b...