Peterpan 15

1.2K 84 1
                                    

Lima namja tampan duduk dengan resah di ruang tunggu. Namjoon memeluk erat tubuh Seokjin yang baru saja tertidur karena lelah. Jas hitam yang Seokjin kenakan di lepas dan menyisakan kemeja putihnya yang basah. Yoongi, Jimin dan Taehyung duduk berhadapan. Taehyung belum berhenti terisak di sudut bangku. Jimin berusaha menenangkan sobatnya itu dengan mengucapkan kata-kata penenang.

Wajah Taehyung sangat kusut. Rambutnya basah berantakan. Kemeja putihnya sudah tidak berbentuk, terlebih dengan bekas darah yang tercetak acak di kemejanya. Sama seperti milik Seokjin. Lebam di wajahnya saat ini tak sesakit dengan luka yang ia rasakan di hati kecilnya.

" Harusnya aku tidak memarahinya. Harusnya aku tidak mengasarinya. Ini takkan terjadi kalau bukan salahku! " keluh Taehyung sambil menarik kasar rambut coklatnya.

" Hey sudah! Jangan menyalahkan dirimu terus Tae! " ucap Jimin masih berusaha memenangkan sahabatnya.

" Mengapa kau terdiam di tengah jalan seperti itu sialan?! Apa kau tidak punya mata untuk melihat rambu jalan?! Brengsek kau! Jangan membuatku menghancurkan wajah tampanmu itu bangsat! " maki Yoongi. Ia sudah cukup sabar saat ini. Untunglah tangan Namjoon menghentikan aksinya lagi.

" Cukup Suga. Semua tidak akan selesai kalau main tenaga. Kita harus berpikir jernih dulu lalu selesaikan baik-baik " ucap Namjoon berusaha mencairkan suasana.

* Flashback *

" Jungkook bertahanlah! " seru Seokjin terus menerus saat Jungkook di bawa menuju ruang UGD. Namjoon dan Yoongi mengikuti perlahan di belakang.

" Kalian tunggu di luar dulu " ucap seorang perawat sambil menahan tubuh Seokjin yang ingin ikut masuk. Namjoon ikut menahan Seokjin lalu berusaha menenangkan kekasih hatinya di dalam pelukannya.

" Aku takut Joon.." lirih Seokjin dalam pelukan Namjoon. Tak sanggup lagi menahan tangisnya.

" Iya, tenanglah.. Dokter akan mengurus semuanya. Sudah sudah " balas Namjoon. Mengelus lembut punggung sayangnya sambil di ciumi pucuk kepalanya. Berusaha menenangkan sang pujaan hati.

Yoongi masih berdiri mematung disana. Pikirannya tak beraturan. Perasaannya berkecamuk, kesal, sedih, resah. Semuanya bercampur di dalam pikirannya.

BUGH!!

Belum sempat Taehyung berkata, dirinya harus terlempar oleh bogem mentah dari Yoongi. Ny. Kim yang berada di samping Taehyung sangat terkejut saat Yoongi tiba-tiba memukul anaknya. Seokjin dan Namjoon pun tak kalah terkejutnya.

" BRENGSEK KAU! INI SEMUA SALAHMU SIALAN!! JUNGKOOK TAKKAN SEPERTI ITU JIKA BUKAN KARENA MU KIM TAEHYUNG!! "

Amarah Yoongi tak bisa ia tahan lagi. Ia luapkan semua pada Taehyung. Ia tak peduli dengan Namjoon dan Seokjin yang mencoba menahannya. Ia tetap memukuli wajah Taehyung.

" Sudah Yoongi! Hentikan!! " pekik Namjoon sambil menahan tubuh Yoongi. Dirinya tak segan menyikut perut Namjoon yang berusaha menahannya. Seokjin pun terkena pukulan Yoongi di wajahnya.

Seokjin yang geram langsung menarik kerah belakang Yoongi lalu menyeretnya menjauh dari Taehyung. Taehyung mencoba mendudukkan dirinya di bantu oleh eommanya.

" CUKUP YOONGI! Tenangkan pikiranmu! Bernafaslah dengan baik! " ucap Seokjin keras pada Yoongi. Yoongi menepis tangan Seokjin yang meremas bahunya.

" AKU TAU! " balas Yoongi masih emosi. Seokjin mendekati Taehyung dan Ny. Kim yang terduduk di lantai.

" Mianhae eomma Kim.." tutur Seokjin lembut dan membantu eomma Taehyung untuk berdiri lalu menuju kursi agar dirinya beristirahat. Ny. Kim mengangguk.

Peterpan[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang