Peterpan 21

1K 78 2
                                    

Namja itu terduduk. Menikmati asupan yang masuk ke dalam rongga mulutnya meski sejujurnya hanya pahit yang ia rasakan. Rasanya sekujur tubuh namja itu sangat sakit dan kaku. Seberapa lama ia terbaring?

Namja manis itu menoleh, sedikit melirik kearah sosok yang tengah duduk sambil mengaduk halus bubur dalam mangkuk yang di pegangnya. Ingin berucap, namun tak bisa.

" Eomma kembali.. Ini Tae, jangan lupa setelah Jungkook makan, kau juga harus makan. Dan ini untuk Jinnie dan Yoongi, ayo langsung makan. Jika dingin, tak sedap lagi nanti " ujar seorang wanita paruh baya setelah meletakkan empat kotak makan berbeda ukuran di atas meja dekat sofa yang tengah di duduki oleh dua namja tampan. Keduanya yang sebelumnya fokus dengan laptop masing-masing beralih tersenyum lembut sembari mengatakan terimakasih.

Ny. Kim berjalan kearah ranjang dimana Jungkook sedang duduk manis sambil bersandar dan putra tunggalnya duduk di pinggir ranjang dengan memegang semangkuk bubur yang masih hangat.

" Jungkook harus makan yang banyak, eomma tak ingin melihatmu kurus seperti ini lagi. Makan yang banyak ne? " ucapnya. Namun seperti biasa, tak ada sahutan apapun. Bahkan setelah seminggu pasca Jungkook sadar dari komanya, ia tak berucap atau menunjukkan ekspresi apapun. Sekalipun menatap, tatapan kosonglah yang terpampang di matanya.

" Yeoboseyo eomma, ada apa? " suara Yoongi membuat fokus Ny. Kim dan Taehyung beralih padanya sedangkan Jungkook masih terdiam dan Seokjin masih sibuk dengan makanannya.

"..."

" Ah.. Dia sedang makan dengan Taehyung, tenanglah eomma dia baik-baik saja kok.. Bagaimana kabarmu dan appa? Appa bilang eomma jatuh sakit kemarin, kenapa bisa? "

Kedua Kim itu beralih menatap Jungkook kembali sambil sedikit bercerita, mengabaikan Yoongi yang ternyata sedang berbincang dengan eommanya yang kini berada di Belanda sejak dua hari yang lalu. Enggan rasanya meninggalkan namja manis dan putranya untuk pergi, namun apa boleh buat. Kabar tentang remuknya saham perusahaan Min di Belanda mengharuskan Ny. Min berangkat kesana. Dan karena terlalu sibuk berkutat dengan kerjaan, dirinya jadi jatuh sakit. Yoongi tau hal ini akan terjadi. Bukan karena eomma dan appanya yang pasti akan pergi lagi, tapi karena kesehatan eommanya yang pasti terabaikan kalau perusahaan mengalami penurunan seperti saat ini. Ia terlampau hafal kedua orang tuanya adalah business people yang pastinya akan selalu bekerja kesana kemari. Namun hasilnya juga sepadan dengan apa yang mereka kerjakan selama ini. Perusahaan Min saat ini sudah terbagi menjadi 4 cabang di area Eropa dan 2 di Asia. Itu adalah hasil dari Ny. Min dan Tn. Min yang jenius. Mereka membagi tugas dengan baik disana.

Yoongi mengangguk kemudian memutuskan sambungan telfonnya setelah mendengar eommanya harus beristirahat. Tentu Yoongi takkan menahannya, ia sangat sayang kepada seseorang yang telah melahirkannya itu.

" Sebentar lagi jam kuliahku, sebaiknya aku pulang untuk bersiap. Aku berangkat dulu.." ucap Yoongi setelah mematikan laptopnya kemudian beranjak dari sana dan membungkuk hormat sebelum benar-benar pergi dari ruangan itu.

" Kau Jin? Apa tak apa kau terlambat hari ini? " tanya Ny. Kim pada Seokjin yang masih-- tekan kan itu, masih asik dengan makanan di atas meja. Seokjin menoleh sejenak kemudian menyengir.

" Aku tengah menyelesaikan beberapa hal eomma.. Mungkin sejam lagi aku berangkat, toh jadwalku hari ini tidak begitu padat. Tak ada meeting juga hari ini, sedikit lebih bebas karena sebagian urusan kantor di kerjakan oleh sekertarisku " balas Seokjin yang tengah membereskan alat makan tadi.

" Ya sudah terserahmu saja, eomma masih ada urusan di butik. Eomma jalan dulu ne? Baik-baiklah disini Tae " ucap Ny. Kim kemudian mencium sayang kening Taehyung dan juga Jungkook. Setelahnya, Seokjin beralih merapikan laptop dan beberapa berkasnya kemudian memakai jaket dan maskernya. Taehyung yang baru saja selesai menyuapi Jungkook mengernyit bingung melihat hyung tampan Jungkook seperti itu.

" Hyung mau kemana? Bukankah tadi bilang mau ke kantor sejam lagi? " tanya Taehyung yang kini duduk diatas sofa.

" Eoh? Ah.. Aku akan kencan dulu dengan Namjoon hehe.. Aku sangat rindu padanya " jawab Seokjin diikuti dengan kekehan renyah.

" Seharusnya hyung mulai menentukan tanggal untuk pernikahan kalian.. Kalian tidak bosan berpacaran terus? Langsung menikah sajalah hyung " gerutu Taehyung sambil menatap Seokjin. Seokjin menghela nafas jengah kemudian berdecak pinggang.

" Begini ya bocah tengik, pernikahan itu hal spesial dan berkesan sekali seumur hidup. Hal yang harus dilakukan dengan segenap hati dan bukannya bermain. Ini hal yang benar-benar serius. Ini janji sehidup semati yang mengikat dua insan. Jangan kau anggap remeh! " omel Seokjin tidak terima.

" Lagipula aku dan Namjoon akan bertunangan seminggu lagi. Tak ada acara mewah. Cukup disini. Beberapa teman dan keluarga akan berkumpul sebagai tamu undangan dan saksi. Setelahnya baru kami akan menikah. Namjoon ingin Jungkook total sembuh dulu lalu kita akan menggelar acara, agar dia bisa ikut disana " jelas Seokjin kembali kemudian mengambil tasnya lalu pergi dari sana. Tak melihat siluet Seokjin lagi, kini pandangannya beralih pada Jungkook yang duduk menunduk. Ia berjalan mendekat kemudian duduk disisi ranjang dan mengelus lembut rambut Jungkook.

" Kookie, mianhae.. Karenaku kau jadi seperti ini. Jeongmal mianhae.. Dan,, Kookie mulai saat ini aku bersumpah akan selalu bersamamu dan takkan pernah meninggalkanmu lagi. Aku.. Aku baru menyadari perasaanku padamu. Aku sayang. Sumpah mati sayang Jungkook.. Rasanya sesak, sakit hati saat tak melihat senyummu. Sungguh, akan ku lakukan apapun untuk membuat senyum cerahmu kembali lagi Kookie " tutur Taehyung. Ia memeluk Jungkook dari samping sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Jungkook.

" Kookie.. Aku rindu. Sangat. Rindu senyummu, rindu tawamu, rindu candamu, semua... Ku pikir saat kau sadar nanti, kita bisa bercanda gurau seperti biasa. Tapi sepertinya kesialan menimpaku lagi. Sekalipun dokter berkata kau tak apa, justru membaik, dimataku kau sangat tidak baik-baik saja.. Banyak hal yang hilang darimu. Termasuk tatapan lembutmu yang selalu kau tujukan padaku. Sungguh Jungkook, aku rindu.. Sangat merindukan Jeon Jungkookku yang dulu " Taehyung berucap lagi. Kini cairan bening ia biarkan begitu saja mengalir tetes demi tetes di pipinya. Ia berdiri, meninggalkan Jungkook seorang diri disana. Ia tak sanggup menangis di hadapan Jungkook. Maka dari itu ia memutuskan untuk keluar sebentar.

" M.. Mian hyung.. Aku tak bermaksud.." lirih Jungkook dengan suara parau yang menyesakkan siapapun yang mendengarnya.

Matanya memanas. Ingin menangis, namun air matanya seakan mengering. Terlalu sakit untuk kembali menitikan air mata.

Jungkook ingat. Malam setelah Taehyung mengatakan kata fatal itu, ia bersumpah akan menutup rapat hati kecilnya yang hancur. Namun entah apa yang membawanya berlari mendorong Taehyung yang berdiri di tengah jalan dan mengakibatkan dirinya berada di rumah sakit. Dan karena itu, ia sangat sulit membuka hatinya saat ini. Terlalu sakit. Terlalu takut. Semua. Ia tau kesempatan kedua bisa saja datang kepada siapa yang beruntung. Dan ia tidak yakin untuk menjadikan Taehyung salah satu yang beruntung itu. Ingin rasanya membiarkan Tuhan yang memilih. Ia lelah. Namun hatinya terketuk. Seperti meminta ijin untuk masuk. Untuk mencoba memperbaiki relung hatinya yang rusak. Untuk mencoba menyembuhkannya dengan cinta dan kasih sayang dari dia yang selalu Jungkook dambakan dan harapkan. Apa Jungkook harus? Membuka kembali hati kepada seseorang yang mengecewakanmu? Memberi kesempatan kedua padanya yang kini sudah menyesali kelakuannya? Memikirkan hal itu hanya membuat Jungkook pening. Beralih melipat kedua lutut putih dan di peluknya kemudian menyembunyikan wajah manisnya dibalik lipatan lutut. Berharap semoga keputusan yang ia pilih nanti tidaklah salah.



















TBC....
Melo bet anjir:"v

'Sekalipun untuk orang yang tak memiliki kesalahan apapun, apa kau sanggup membuka hatimu?' --sering muncul di hidup author pertanyaan seperti itu. But, who knows??

How about u?:)

Salam anget seanget pelukan Tetet ke Kuki:)

Peterpan[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang