Peterpan 5

1.1K 96 2
                                    

Sudah seminggu ini Jungkook tak menyapa ataupun bercanda dengan Taehyung. Weird couple itu bahkan sangat berbeda dari biasanya sekarang. Mereka yang dulu sering terlihat sangat akur dan melebihi pasangan-pasangan romantis, kini berubah seperti baru mengenal satu sama lain dalam hitungan detik. Sangat kaku. Taehyung sempat meliriki Jungkook ketika melewatinya namun tak menyapanya. Padahal dulu ketika tak sengaja bertemu, Jungkook akan langsung mengganggu Taehyung. Begitupun sebaliknya. Tapi ini? Jungkook bagai kapal kayu yang jalan terus menerus.

Taehyung sempat menyapa atau mengajak bercanda Jungkook. Namun balasan yang paling sering Jungkook tunjukan adalah, datar. Deretan pertanyaan yang dulu memenuhi kepala keduanya kini hanya berubah basa-basi garing. Seperti saat Taehyung bertanya,

" Jungkook, apa kau lapar? "

" Ani hyung "

" Jungkook, apa pulang nanti kau akan di jemput? "

" Ne hyung "

" Jungkook, apa kau mau ikut lari sore nanti? "

" Mollayo "

Ya setiap pertanyaan yang Taehyung ajukan pada Jungkook akan di jawab dengan tiga kata itu saja. Ya, Tidak, Tidak tau.

Taehyung sangat ingat kalau dulu Jungkook orangnya dingin dan pemalu. Namun ini? Ini 1000% bukan Jeon Jungkookie yang Taehyung kenali.

Alasan Jungkook seperti itu pasti kalianpun sudah tau, namun yang membuat Jungkook semakin yakin untuk menjauhi Taehyung adalah kabar kalau hubungan Taehyung dan Irene semakin mesra. Dan itu benar, Jungkook pernah mendapati Taehyung yang di jemput dengan Mini Copper merah milik Irene. Bukan hanya Irene yang menjemput, Taehyung juga sering melakukan hal yang sama pada Irene. Makanya Jungkook benar-benar membulatkan niatnya untuk pergi dari hidup Taehyung.

Merelakan cinta pertamanya bahagia.

~~

Jungkook berjalan lesu sambil menenteng tasnya sembarangan. Mengutuk tumpukan tugas yang di berikan ssaem hingga harus memaksanya bersemedi di perpustakaan. Ia juga merutuki nasib sialnya yang lupa menyalakan powerbank saat akan mengecas ponselnya, pantas saja ponsel yang sudah ia cas selama 2 jam lebih tidak kunjung penuh. Bagaimana bisa ia menelfon hyungnya untuk di jemput kalau sudah seperti ini keadannya.

" Tunggu sebentar nona Irene, saya harus menelfon orang itu untuk mengatur rencananya "

Samar-sama suara bass orang yang berada rada jauh dari Jungkook masuk ke indra pendengarannya. Jungkook memperjelas sudut pandangnya dan mendapati seorang gadis cantik yang sangat dia kenalinya berdiri di samping seseorang yang menurut otak polos Jungkook adalah preman. Entah apa yang menyambarnya, Jungkook reflek bersembunyi di balik pohon besar sambil mempertajam pendengarannya.

Setelah mendengar apa yang kedua orang itu ucapkan, mata Jungkook membola tak percaya. Ia menutup mulutnya yang membentuk huruf O sambil terus mendengarkan pembicaraan mereka.

" Nanti akan kami beritahu lebih lanjutnya. Intinya sebelum hari H, nona sudah harus memberitahu kami agar kami bisa mengurus semuanya dengan baik " ucap preman bertubuh kekar itu.

" Tentu saja. Dan soal biayanya, aku kasih segini dulu. Jika kalian sudah berhasil nanti, aku kasih sesuai perjanjian " balas Irene. Preman itu nampak memperhatikan isi amplop coklat itu sambil bergumam tak jelas. Bukan tak jelas, Jungkook yang tidak dengar. Dan setelah itu preman tersebut mengangguk lalu memperhatikan Irene yang berjalan melaluinya.

Setelah merasa aman, Jungkook keluar dari persembunyiannya lalu bergegas pulang ke rumah untuk menceritakannya pada kedua hyungnya.

/skipeu.

Brakk!

" Hyuung!! " teriak Jungkook dari pintu depan sambil melepas sepatunya dengan tergesa-gesa.

" Ya! Apa kau tinggal di zaman batu yang belum memiliki ponsel? K- ! " belum sempat Yoongi menyelesaikan omelannya, Jungkook berlari melewatinya dan menuju ke ruang tamu yang sudah menjadi tebakan awalnya dimana kedua hyungnya berkumpul.

Eh? Dua?

" Yoongi-hyungie mana? " tanya Jungkook dengan wajah blank yang imut.

" Aku di belakangmu pabo " sahut Yoongi kesal karena di abaikan. Jungkook langsung berbalik lalu menyengir lucu saat melihat hyungnya berdecih padanya.

" Oh ya hyung.. Ada sesuatu yang harus ku beritahu! " seru Jungkook dengan panik. Seokjin yang tengah mengetik sesuatu di laptop putihnya langsung menatap Jungkook dengan penasaran. Yoongi yang tidak begitu peduli hanya mendudukkan bokong kenyalnya di samping Seokjin.

Jungkook kemudian menceritakan apa saja yang ia dengar di jalan tadi. Mengenai Irene dan rencananya bersama orang itu.

.

" Jungkook, kau tidak boleh salah mengenali orang.. Hanya karena ia terlihat seperti preman, bukan berarti dia tidak baik. Kau tidak boleh langsung menilai begitu saja " ucap Seokjin setelah mendengar cerita Jungkook. Jungkook menggeleng cepat.

" Aniyo hyung~! Mana mungkin dia baik kalau rencana mereka saja tidak! Aku.. Aku beritahu Taehyung-hyung.." gumam Jungkook pelan namun masih bisa di dengar oleh Yoongi.

" Kau pikir dia akan percaya padamu? Tanpa bukti kuat apapun? Apa kau tidak ingat seberapa besar perasaan Taehyung pada wanita itu? Jungkook, hyung tau kau sayang pada Taehyung, dan hyung juga tau Taehyung sangat percaya padamu. Tapi untuk yang kali ini hyung rasa dia tak akan percaya begitu saja. Bukannya hyung melarangmu lagi, tapi menyerahlah untuk yang ini. Kau harus punya bukti kuat untuk membuatnya percaya akan hal ini " timpal Yoongi tanpa memperhatikan Jungkook yang menatapnya. Seokjin menghela nafas kemudian mengangguk.

" Suga benar Kookie.. Untuk hal ini, kita rahasiakan saja dulu. Nanti kalau sudah waktunya, kita beritahu padanya " sambung Seokjin. Jungkook mengangguk sendu.

" Mandilah dulu.. Kita akan segera berbusa jika kau tak mandi secepatnya. Sana sana " ledek Seokjin untuk mencairkan suasana. Jungkook mendengus sebal.

" Aku harum hyung! " bantah Jungkook sambil menghentakkan kakinya kesal dengan pipi yang mengembung lucu. Membuat Seokjin gemas sendiri di buatnya. Namun ia harus menahan untuk tidak mengempeskan kedua pipi chubby itu lalu mendorong tubuh yang hampir sama dengannya untuk segera naik ke lantai 2. Jungkook mengomel sendiri selama menaiki tangga tanpa peduli hyung tampannya yang terkekeh geli.

..

Malamnya setelah makan malam dan mengerjakan tugas-tugasnya, Jungkook menatap ke langit malam dari balkon kamarnya. Ia berbaring di lantai dengan berbantalkan tangannya di kepalanya.

Ia menatap kontak seseorang dalam ponselnya dengan foto seorang namja dengan wajah datar dengan make-up dan rambut yang sungguh berantahkan. Mungkin kalian akan tertawa terbahak-bahak dan berpikir bahwa ia adalah korban percobaan make-up terbaru yang di foto dengan tidak elitnya. Namun Jungkook ingat kalau itu adalah berbuatannya sendiri karena kurang kerjaan. Jungkook terkekeh lalu melirik icon telfon yang berada di bawah foto profil tersebut.

'Telfon tidak?'

Hati kecilnya bimbang. Apa harus sekarang? Bagaimana dengan pendapat hyungnya tadi?

Dengan segenap jiwa, Jungkook memilih untuk mengirimi Taehyung sebuah pesan.

To : Tatahyung🐯
Hyungiee.. Ini Kookie.

Send.

Taehyung yang biasanya akan langsung membalas pesan/telfon Jungkook dalam hitungan detik, sampai 10 menit berlalu namun belum ada satupun tanda-tanda Taehyung membalasnya. Jungkook mulai resah karena terus terpikirkan rencana Irene.

Karena merasa pusing, Jungkook memutuskan untuk tidur saja daripada besok ia tak sekolah karena kepalanya sakit.















TBC.

Peterpan[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang