Peterpan 22

1K 74 1
                                    

Keheningan dan rasa canggung memenuhi ruangan serba putih itu. Kedua namja berbeda usia itu tak mengatakan apapun sejak beberapa menit yang lalu. Saling mendiamkan satu sama lain.

Kim Taehyung, namja tampan dengan mole diujung hidung yang kentara jelas itu sedang sibuk duduk di depan jendela sambil menyeruput honey tea yang ia beli tadi. Ia mendengarkan lagu dari boyband favoritnya yang sedang menyanyikan lagu berjudul Spring day.

" Bogosipda..
Ireohge Malhanikka deo bogosipda..
Neoui sajineul bogo isseodo bogosipda..

Neomu yasokhan sigan,
Naneun uriga mipda
Ijen eolgul han boneun geosdo himdeureojin uriga " suara husky itu menyapa indra pendengar Jungkook. Jungkook yang tengah mencoba untuk tidur itu beralih membuka kelopak matanya dan melirik kearah sumber suara. Dilihatnya Taehyung sedang duduk berbantalkan lengannya untuk menahan wajahnya di jendela. Ditemani dengan minuman di sebelah kiri lengannya. Ia bersenandung lagi.

Jungkook dengan susah payah mendudukkan dirinya. Memperbaiki saluran infusnya agar tak terbelit. Kembali, memperhatikan seseorang yang memiliki punggung tegap itu dengan seksama.

" Heogongeul tteodoneun jageun
Meonjicheoreom jageun meonjicheoreom~
Nallineun nuni naramyeon
Jogeum deo ppalli naege daheul su isseul tende...~

Nunkkocci tteoreojyeoyo~
Tto jogeumssik meoreojyeoyo~
Bogosipda~
Bogosipda~

Eolmana gidaryeoya…
Tto myeot bameul deo saewoya…
Neol boge doelkka~
Mannage deolkka~ " lagi. Bahkan dubbing yang seharusnya dinyanyikan oleh orang lain, ia nanyanyikan sendiri, mengalun dengan lembut memenuhi ruangan yang sejak tadi sunyi. Jungkook yang mendengarnya sampai menutup kembali kedua kelopak indahnya itu agar meresapi nyanyian Taehyung. Ia suka. Sangat.

Taehyung membenarkan posisi duduknya menjadi tegap kemudian mengehela nafas panjang. Ia menatap lurua kaki langit yang masih menurunkan kepingan salju indah di bulan desember.

" Bogoshipo nae bunny..." ucap Taehyung dengan pelan. Mendekati bisikan, namun masih bisa terdengar oleh Jungkook.

Ia meraih honey teanya tadi dan belum sempat bibirnya menyentuh permukaan cup, sesuatu yang sangat hangat meyelimutinya dari belakang. Dan efek dari terkejutnya, ia menjatuhkan cup honey tea yang di pegangnya. Entah cup itu langsung terjatuh ke trotoar atau mengenai pejalan kaki disana. Ia syok.

" Mianhae.. Jeongmal mianhae.." dan tiga kata itu membuatnya menoleh dengan susah payah kebelakangnya. Menoleh kearah seseorang yang tengah memeluknya dengan erat saat ini. Seseorang yang selalu ia sebut di setiap panjatan doanya.

Taehyung berbalik, menangkup wajah pucat itu dengan kedua tangannya. Menatap lekat sepasang manik kelam yang mulai basah dengan air mata. Hidung dan wajah memerah, bibir bergetar, apa lagi yang membuatnya menggemaskan lebih dari ini?

Taehyung mengeratkan pelukannya pada tubuh namja yang baru saja membuka matanya seminggu yang lalu. Ia rindu. Rindu yang terlampau sangat.

" Kookie.. Mianhae.. Aku sangat menyesali semuanya. Semua yang ku katakan padamu malam itu. Aku tau aku sangat brengsek. Aku takkan pantas mendapatkan maafmu. Kau bisa membeciku " ucapnya tanpa basa basi setelah melonggarkan pelukan hangat tadi. Tak bisa ia tahan air matanya dan membiarkannya terjatuh lagi. Membasahi pipi Taehyung. Begitupun Jungkook yang sedari tadi sudah menangis.

" Aku kesal. Aku marah. Tapi aku tak bisa membencimu.. Sekalipun aku ingin, aku tak bisa.. Hiks.. Aku tak sanggup.." balas Jungkook disela tangisnya. Ia beralih menatap wajah Taehyung yang ikut basah akan air mata.

Peterpan[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang