10

3.1K 621 4
                                    

"jisung..." panggil gue ke arah jisung

"sekarang kamu udah tau kan? aku-"

"kenapa baru sekarang?" kata gue. berusaha buat nggak ngeluarin air mata gue. jisung cuma senyum.

"na, sebenernya itu tergantung kamu. aku tau kok jiwon sama kak hanbin jelasin semuanya" kata jisung sambil liat ke arah kak hanbin sama jiwon. tanpa sepengetahuan mereka pastinya.

"aku cuma ilusi kamu na. kamu yang buat aku ada di depan kamu sekarang" kata jisung 

pertahanan gue runtuh. gue nangis

"na, kamu nggak papa?" tanya jiwon.

"biarin ji. biarin dia selesaiin masalah dia. di kasus kaya gini dia butuh konsentrasi" kata kak hanbin.

gue denger, tapi gue nggak peduli.

"aku harus apa biar kamu ilang dari kehidupan aku? aku nggak mau kaya gini terus sung" gue udah sesegukan

dia masih senyum. dan itu malah bikin gue makin susah buat lepasin dia.

"kuncinya ada di kamu. kamu harus lupain aku, dengan cara ngilangin aku dari otak kamu" kata jisung yang bikin gue makin bingung

"sung aku suka sama kamu dan ngilangin itu bakal susah banget" gue udah frustasi.

"lupain aku na, tolong lupain aku" kata dia. masih senyum dengan tenangnya walaupun gue tau senyum itu paksaan buat dia.

kalimat 'lupain aku' langsung keputer di otak gue. gue teriak, emosi gue nggak ke kontrol. rasanya kepala gue pusing banget dan tiba tiba semuanya gelap

.

.

.

"na.. luna" gue denger ada yang manggil gue. gue nyoba buat buka mata gue pelan - pelan. orang pertama yang gue liat, jiwon

gue coba buat bangun, dibantu sama jiwon. kepala gue masih pusing.

"kok tiba - tiba pagi sih? kak hanbin mana?" kata gue 

"lu tiba - tiba pingsan. gue gatau kalian ngomongin apaan, yang pasti lu langsung nangis sambil teriak" kata jiwon. keliatan banget dia khawatir sama gue.

tiba tiba dateng kak seulgi sambil bawain teh anget ke gue, "luna minum ini dulu ya" kata kak seulgi.

"makasi ya kak" kata gue 

"jiwon cerita semuanya ke kakak. kamu yang sabar ya" kata kak seulgi ngelus punggung gue.

"iya kak, makasi ya" kata gue senyum ke kak seulgi.

"kakak gatau ini berawal darimana. tapi dulu, kakak juga sempet punya temen. kayak kamu" kata kak seulgi 

"maksud kakak?" tanya gue heran.

jiwon yang tau keadaan ini langsung ngacir keluar kamar gue "gue keluar dulu ya na, kak" kata dia

setelah itu cuma kita berdua yang ada di kamar itu.

"kakak punya temen. dia juga sama kaya kamu. banyak masalah dan akhirnya dia punya temen hasil halusinasinya dia" kata kak seulgi.

gue mulai tertarik sama ceritanya kak seulgi.

"terus gimana kak?" tanya gue

"ya gitu. awalnya dia nggak bisa lepas karena otak dia udah ke setting kalo temen dia bener bener ada" katanya

gue masih diem. 

"tapi akhirnya dia berhasil buat ngelepasin dirinya dari halusinasinya dia. tanpa bantuan psikiater" kata kak seulgi lagi.

"gimana caranya kak?" tanya gue.

kak seulgi natep gue senyum

"relain dia pergi. dengan cara ngelepas cara pemikiran kamu. kamu udah tau kalo itu cuma buatan kamu. kalo kamu bisa ngebuat dia dateng, kenapa kamu gabisa buat dia pergi. kamu harus ikhlas karena gimanapun juga dia nggak nyata" kata kak seulgi sambil ngelus kepala gue.

awalnya gue diem. karena omongannya kak seulgi sepenuhnya bener.

"kak bisa tinggalin aku bentar? aku mau ngelakuin apa yang harus aku lakuin" kata gue.

kak seulgi paham sama kata kata gue.

"yaudah, tapi inget. kamu harus jaga emosi kamu, biar nggak kaya kemarin. kakak jadi ikutan panik kalo kamu kayak gini. karena gimanapun juga kamu sahabatnya jiwon, otomatis kakak juga harus jaga kamu dong" kata kak seulgi 

gue cuma senyum dan kak seulgi ninggalin gue sendiri.



tbc

huhu ini ai nulis apa ya?

fantasy | han jisung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang