Promise
Aku akan menjagamu...
Jangan khawatir! Karena selama ada aku, matahari mu takkan pernah redup...🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Aaron Grey POV
Aku kembali menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Sudah berjalan hampir setengah jam sejak aku diminta untuk menunggu di ruang rawat sebelum operasi dimulai dan Mamah belum juga melepaskan genggaman tangannya dariku. Dia khawatir, aku tahu, tapi tidakkah ini terlalu berlebihan? Aku cuma akan menjalani operasi mata bukannya pergi untuk berperang.
"Sudahlah, Mah..." ucapku pelan, "....aku baik-baik saja kok."
Mamah menepuk-nepuk jemariku pelan, seolah-olah bukannya mencoba menenangkan mungkin dia pikir perkataanku barusan adalah deklarasi rasa takut.
"Tentu saja kamu akan baik-baik saja..." Mamah mengusap kepalaku lembut, "...Mamah akan menunggu diluar selama operasi berjalan. Mamah akan berada tepat didepan pintu dan tidak akan bergeser bahkan sejengkal pun. Kamu gak usah khawatir ya, Sayang."
Bukan aku, Mamah yang kelewat khawatir. Harusnya Mamah katakan itu pada diri Mamah sendiri. Ingin sekali aku benar-benar mengatakan hal itu, tapi Mamah pasti mengomel nanti.
"Anak Mamah perlu sesuatu sebelum Mamah keluar?"
Aku menggeleng. Terimakasih Ya Tuhan! Tadinya kukira Mamah takkan pernah pergi...
"Kamu yakin gak perlu apa-apa?" tanya Mamah sekali lagi.
Aku menghela nafas pelan. Mamah...
"Gak. Aku kan bukan anak kecil lagi, Mah. Kalau aku perlu sesuatu aku bisa mengurusnya sendiri. "
"Tapi-"
"Mamah pasti sudah dicari Papah," sela ku, jika tidak Mamah akan terus bicara dan benar-benar takkan pergi.
"Oh iya, ya! Mamah lupa! Ya sudah, Mamah keluar dulu. Kamu baik-baik ya, Nak."
"Hem..."
Setelah beberapa saat akhirnya kudengar suara langkah kaki Mamah yang semakin menjauh disusul dengan suara pintu dibuka dan ditutup pelan.
Fiuh, aku sangat perlu untuk sendiri. Belakangan selain Ara, Ethan juga mulai bersikap aneh. Gadisku aneh pasti karena sibuk memikirkan tentang semua yang sedang terjadi diantara kami, kerumitan ini....sangat menyebalkan.
Lalu, Ethan? Setiap harinya dia semakin bertambah dingin, biasanya dia akan jahil pada orang-orang terdekat kami tapi sekarang sikap tidak pedulinya malah lebih mendominasi, jauh lebih parah dari sebelumnya.
Beberapa minggu yang lalu dia berdebat dengan Papah tentang kewajibannya sebagai Calon Alpha selanjutnya dari pack kami. Papah ingin dia segera pindah ke packhouse, menjalani penobatan dan mengambil alih semua tugas yang ada dari Uncle Kay. Tapi Ethan menolak, malahan dia berkata akan menyerahkan segala tanggung jawab itu padaku saja untuk menggantikannya. Dia benar-benar gila, kan?
Papah sangat marah dan Ethan seperti biasa tetap tidak mau mengalah. Kurasa mereka masih belum berdamai, karena sejak saat itu sampai hari ini Ethan masih juga jarang pulang ke rumah. Dia lebih sering berada diluar, aku tidak tahu apa yang dia lakukan, sejujurnya aku bahkan tidak mengerti bagaimana jalan pikirannya, yang aku yakini adalah penolakannya ini pasti masih berhubungan dengan Qia. Tentang apa gadis itu sebenarnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise (Mate Series #3)
Werewolf"Karena aku ingin menjadi hari esok untukmu, maka aku hidup hari ini."