Part 20

3K 265 5
                                    

Promise

"You don't know pain until you staring at the mirror with tears streaming down your face and you're begging yourself to just hold on and be strong. That is pain!"
"From Pinterest"

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Author POV

"Jaga dia! Obati dan jangan biarkan melakukan hal-hal bodoh lagi!"

Aarti mendengus mendengar perkataan Hans. Huh, seolah dia bertingkah sangat tidak waras saja!

"Ekhem!"

Deheman pria bertopi hitam yang sedang berada di depannya menyadarkan Aarti seketika dari rasa jengkel nya pada Hans. Ia menengadah menatap pria tersebut yang juga sedang menunduk ke arah nya. Aarti tidak bisa melihat wajah nya dengan jelas karena cahaya di antara mereka sangat tipis, selain itu pria tersebut juga menundukkan kepala nya terlalu dalam.

Hans masih berada di ambang pintu, tidak melihat ke arah nya memang tapi tetap saja si vampir menyebalkan itu masih ada di sana. Aarti memutar bola mata nya jengah, para vampir benar-benar merepotkan!

"Kau akan tetap berdiri di sana dan membiarkan ku mati kehabisan darah, ya kan?" tanya gadis itu sarkastik pada pria yang masih berdiri mematung di depannya.

Tepat setelah ia selesai mengatakan itu, Hans terlihat berlari menuruni tangga. Langkahnya yang kasar sekaligus tergesa-gesa dapat didengar oleh Aarti dari tempat nya duduk bersandar saat ini. Tapi gadis itu sudah tidak sefokus sebelumnya, Aarti baru menyadari bahwa aroma Aaron tercium sangat kuat, begitu dekat dengannya.

Hal itu membuat Aarti terdiam untuk beberapa saat hingga tidak menyadari bahwa pria yang sedang berada di depannya tadi telah membuka topi yang dikenakannya.

"Menyadari aroma ku, Nona Alexandra?"

Aarti tersentak kaget, mata nya bergerak lebih cepat dari wajahnya yang langsung terangkat untuk menatap seorang pria yang saat ini sedang berjongkok di depannya dengan tatapan hangat dan senyuman menawan di wajahnya.

"Kau pasti benar-benar merindukanku," sambung pria tersebut.

Tapi Aarti mungkin tidak mendengar nya, hanya melihat pria itu saja bisa membuat hatinya seketika dipenuhi oleh kebahagiaan. Jadi dia hanya menghambur ke dalam pelukannya sambil berbisik lirih, "Aaron..."

Flashback On

Aaron masih mencoba untuk mengabaikan gerutuan Ethan yang tidak ada guna nya ketika tiba-tiba Max menarik lengan pria itu sambil berkata...

"Aaron aku punya ide!" Max mengarahkan tubuh Aaron ke arah anak tangga, "dari arah kau berdiri sekarang ada dua orang vampir yang sedang berjalan menuju lantai atas. Salah satu dari mereka memegang sebuah kotak obat."

Promise (Mate Series #3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang