9

295 12 0
                                    

Pagi ini entah mengapa Adelle sangat bersemangat untuk sekolah. Suatu kejadian langka. Adelle turun keruang makan sudah lengkap dengan seragamnya dan peralatan sekolah lalu memakan sarapannya dalam diam.

"Bik.." panggil Adelle.

Bik Iyem yang sedang di dapur langsung berjalan menghampiri Adelle.

"Kak Karla kemana?" Tanyanya begitu bik Iyem berada di hadapannya.

"Tadi pagi sudah berangkat kuliah mbak."

"Tumben.."

"Iya mbak, tadi juga berangkatnya sama mas Derry" ucap bik Iyem menyebutkan nama yang sangat Adelle benci.

"Oke deh makasih Bik, Adelle berangkat dulu." Ucap Adelle lalu berangkat sekolah.

Motor merah Adelle memasuki parkiran SMA Pelita. Belum begitu ramai yang datang. Ya iyalah masih jam 06.35, siapa yang mau tiba disekolah jam segini. Bahkan guru-guru pun belum ada yang datang. Terlihat karena belum ada satupun kendaraan ditempat parkir khusus para guru.

Adelle melangkahkan kakinya menuju atap sekolah, lantai 5.
Begitu Adelle tiba di atap, angin segar langsung menyapanya dan memainkan rambut panjangnya.

"Pagi Adelle.." sapa seseorang yang baru - baru ini Adelle kenal, Ari.

"Pagi.., tumben udah berangkat."

"Jam segini gue emang udah di sekolah."

"Ah masa" balas Adelle sambil tersenyum.

Drrrt drrrt drrt
"Halo,..oh iya...,oke aku tunggu...,nanti kabari aku aja..,bye hati-hati sayang"
Adelle mendengar percakapan Ari geli. 'Masih pagi udah sayang-sayangan aja, apalagi kalau malam. Loh emang kenapa kalo malam?ah gak tau deh' Batin Adelle.

Ari mengeluarkan rokoknya dari saku seragam.
"Jangan disini, temen lo waktu itu gue marahin." Jawab Adelle singkat.

Tidak seperti Jonathan, Ari langsung mematuhi ucapan Adelle.

*****


Begitu Adelle turun dari atap, Adelle melihat sekelompok cowok yang sedang fokus dengan video di hp yang dipegang salah satu dari mereka, Gilang. Ting.. ide indah muncul di kepala Adelle. Adelle berjalan mengendap-ngendap menuju mereka.

"HAYO BOKEP YA" teriak Adelle begitu tiba di dekat mereka.
Mereka langsung menunjukkan raut wajah kaget. Dan begitu melihat bahwa Adelle yang berulah, rasanya mereka ingin membunuh Adelle.

"Bokep apa sih?" Tanya Adelle lalu menjulurkan kepalanya untuk melihat video di laptop Gilang.

"Jangan, bego."
"Gila lo ya Del"
"Otak- otak bokep juga lo ya Del"
Dan ya begitulah, semua mengumpat untuk Adelle.

EKHEM. Semua mencari sumber suara, dan ternyata Jo. Namun Jo jalan begitu saja naik menuju rooftop tanpa menghiraukan yang lainnya.
"Lo sih Del." Ucap Gilang kesal.
"Bodo amat" kata Adelle lalu pergi menuju kelasnya.

"GOOD MORNING" teriak Adelle. Semua mata menatap Adelle kesal.

"Berisik Del" seru Frans sang ketua kelas. Hal inilah yang membuat Adelle bahagia, melihat orang lain terganggu dengan keusilannya.

"Pagi Citra. Bahagia banget sih Cit." Ucap Adelle. Padahal raut wajah Citra sangatlah tidak bersahabat.

"Del, pingin nangis nih" ucap Citra. Loh loh..

"Kenapa Cit?"

"Beno gak ngabari gue dari semalem"
Oh Beno ternyata.

"Terus semalem gue dapat kabar, Beno jalan sama cewek lain." Ujar Citra lalu menangis. Adelle langsung membawa citra kedalam pelukannya.

"Udah-udah, serahin urusan Beno sama gue." Citra mengangguk didalam pelukan Adelle.
Kring....
"Selamat pagi anak-anak.." ucap guru Sejarah, waktunya tidur.

Lagi-lagi istirahat kantin SMA Pelita akan sangat ramai. Adelle dan sahabatnya berkumpul di meja pojok. Beberapa teman Niko juga ikut berkumpul bersama.

"Yang namanya Citra mana?" Tanya Sonia geng cabe-cabean Pelita.

"Kenapa?" Jawab Citra santai tapi tetap berwibawa, biasalah wakil ketua osis.

Sonia tersenyum sesaat lalu pergi dari meja Adelle.

"Apaan sih gabut banget" timpal Binar. Lalu mereka kembali menikmati makanan dan minumannya lagi disertai dengan canda dan tawa.

Syurr..
Pakaian Citra basah kuyup berwarna kopi karena siraman dari Sonia. Adelle menoleh kebelakang dan mendapati Rebecca tersenyum merendahkan.

"Kenalan doang." Ucapnya lalu mengambil tissue dan membersihkan tangannya dengan gerakan angkuh.

"Masalah lo apa Son?" Tanya Liana tidak setuju dengan tingkah Sonia.

"Tanyain temen lo sendiri." Jawab Sonia.

"Sakit jiwa lo." Timpal Citra.

Binar melepas jaketnya dan memberikan kepada Citra.

Adelle berdiri dan menyiram air putih tepat ke wajah Sonia.
"Gue pikir air putih masih lebih manusiawi." Ucap Adelle.

"Kurang ajar lo ya Del." Kata Sonia dengan penuh emosi. Ups, make up luntur.

"Ajarin dong makanya" ucap Adelle keras. Suasana kantin menjadi sepi dan semua mata tertuju ke meja pojok.
Sonia merasa direndahkan oleh Adelle, dengan ringannya dia mengangkat tangannya dan menampar Adelle. Semua memekik kaget.

"Sonia sinting lo ya!" ucap Liana dengan mendorong bahu Sonia.

"Cukup Li, mending simpen tenaga lo untuk hal yang lebih berguna" kata Adelle lalu mengajak teman-temannya pergi menjauh.

"Drama!" Seru Becca keras ketika mereka beranjak dari tempat duduknya.
Adelle sudah mengangkat tangannya untuk menampar Becca, tapi ditahan oleh teman - temannya.

"Jangan samain diri lo kayak mereka." Ujar Liana lalu menarik tangan Adelle pergi dari sana.

"Pake aja jaket gue Cit." Kata Binar. Citra hanya membalas dengan senyuman. Tidak lama kemudian pertahanan Citra untuk tidak menangis hancur sudah.

"Gue dipermalukan. Apa salah gue?" Ucap Citra yang membuat ketiga sahabatnya ikut merasakan menjadi Citra .

JONATHAN!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang