Heheh up lagi, mumpung lagi semangat, padahal authornya lagi pilek😢, doain cepet sembuh biar up nya lancar 😂
🍃🍃
Di sini, di sebuah perusahaan besar, seorang paruh baya sedang mengintimidasi seorang CEO perusahaan, bagai mana bisa? Karena orang paruh baya itu adalah ayah dari sang CEO muda yg sedang duduk di hadapan sang ayah.
"Bagaimana? Apakah kamu setuju Arya?" tanya Marco ayah Arya.
"Arya bisa cari pasangan sendiri." ucap Arya datar.
"Sampai kapan? Sampai ayahmu ini masuk liang kubur?" tanya Marco geram karna anaknya slalu mengelak bila marco menjodoh2kan nya dengan anak rekan bisnisnya."Terserah ayah saja." ucap Arya sambil membuka map berkas2 yg berada di atas meja kerjanya.
"Bagus kalau terserah ayah, jadi nanti malam ayah mau kamu pulang ke rumah, kita akan datang kerumah calon menantu ayah. TIDAK TERIMA PENOLAKAN." ucap Marco sambil menekan kata terakhir, sebelum Arya menjawab, Marco langsung keluar dari ruangan CEO itu.
Arya hanya menggelengkan kepala melihat ayahnya seperti itu, slalu saja dia yg slalu di jodoh2kan padahal dia juga mempunyai adik, tapi sialnya adiknya sedang berada di jerman untuk kuliah disana.
Skip.
Sebuah mobil ferari masuk ke halaman mansion mewah milik keluarga Thomas.
Dengan langkah cepat seseorang memasuki mansion itu, dia tidak mau bila ayah tercintanya itu mengomelinya, karena akan membuat telinganya panas."Akhirnya kau datang juga Arya" ucap Marco sambil menyeringai jahil kearah Arya, arya yg mendengar suara itu langsung memutar bola matanya jengah
"Dimana ibu?" ucap Arya dingin.
"Kau ini berbicara dengan siapa? Bodoh!." hardik Marco, "Berbicaralah yg sopan sedikit, apa kau menyamakan ayah tampanmu ini dengan para bawahanmu?" Lanjut Marco
"Maaf. Ayah, ibu dimana?" tanya ulang marco. Dia tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan ayah yg tingkat kepedean nya selangit, jika di lihat2 ayahnya memang tampan walau usianya tidaklah muda lagi, tapi tetap saja yg muda lebih tampan. batin marco berbicara dalam hati.
"Ibu di sini sayang." jawab Marsya ibu Arya.dengan senyuman yg mengembang, melihat putra sulungnya pulang kerumah, jarang sekali Arya pulang, pasalnya dia tinggal di apartemenya, yg berada dekat dengan kantornya itu.
"Ibu." ucap Arya sambil menghampiri ibunya agar ia bisa memeluknya.
"Ibu merindukanmu sayang" ucap Marsya, sambil mencium anaknya itu.
"Aku juga bu" jawab Arya, sambil tersenyum."Jangan lama2 pelukanya. Masih ada orang di sini, tidak tau apa kalau yg di sini cemburu." rajuk Marco, yg melihat istrinya di peluk anak sulungnya itu. Arya yg mendengar ucapan sang ayah hanya memutar bola matanya jengah,
"Selalu saja begitu" ucap Arya lirih, bahkan sampai tak terdengar.
"Sama anak sendiri aja cemburu!."Sinis Marsya kepada Marco, "Sabar ya nak ayahmu itu sedang mengalami puber ke2, mangkanya kayak gitu" lanjut Marsya kepada Arya. Marco yg ingin menjawab omongan sang istri, langsung dapat tatapan mematikan dari Marsya, langsung saja Marco diam seketika.
Hening untuk sesaat
"Yaudah siap2 yuk berangkat ke rumah calon besan" ucap Marsya, dan di angguki kedua pria di dekatnya .Skip.
Sebuah mobil mewah masuki latar rumah mewah, bahkan sangan tidak elit jika di sebut rumah, lebih Tepatnya mansion mewah.
Ting.. Tung.. Ting.. Tung..
Langsung saja pintu mansion mewah itu terbuka, dan menampakkan wanita paruh baya yg terlihat cantik dan anggun.
"Hai Sya, akhirnya kamu dateng juga" sapa Maria, sambil memeluk Marsya, dan di balas pelukan juga dengan Marsya.
"Iya dong, kan mau nemuin calon mantuku" jawab marsya, dan di balas senyuman oleh Maria.
"Yaudah yuk, langsung masuk aja, berdiri di pintu bae' nanti capek lagi" ucap Maria, dan di balas kekehan oleh Marco dan Marsya, pasalnya sahabatnya itu tidak berubah walaupun sudah berumur. Arya hanya diam tidak menyahuti.
"Akhirnya lo datang juga marco" sapa Husein, yg di tanya hanya terkekeh mendengar kannya.
"Lo pikir gue bakal sia"in kesempatan emas ini? Jawab Marco, yg lain hanya senyum kecuali Arya.
"Yaudah panggil sana mi, Saira sama Sarra" ucap Husein kepada istrinya dan di balas anggukan.
"Saira.... Itu calon kamu udh dateng turun yuk?." ucap Maria sambil mengetuk pintu kamar Saira.
"Iya mi... Saira lagi pakek baju, mami duluan aja, nanti kakak sama adek turuuun.." ucap suara di sebrang pintu sana, tak melainkan adalah Saira .
"Yaudah buruan yaa sayang..." jawab Maria, dan langsung turun.
. . . . .
🍃🍃🍃🍃🍃🍃
TBCSegini dulu ya, author nya lemes, lagi gak enak badan😢😢😙
Foto Arya & Nicky
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Husband
Teen Fiction18+ follow dulu sebelum baca, ada adegan dewasanya, dan ada part yg di private. Dia pria dingin & irit ngomong, yg membuatku susah untuk berpaling.. #saira Dia wanita lembut yang slalu membuatku mencintainya.. #arya