2. Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis

77 9 1
                                    

Ketua osis di sekolah ini, benar-benar dingin, tapi dia tegas kalau ada siswa yang nyebelin gitu. Dia juga terkenal satu sekolah. Menurutku sih dia biasa aja dari dulu.

Oiya dulu aku sempat ketemu sama dia di smp. Dia belum terlalu terkenal tapi banyak cewe yang deketin dia. Dia pernah nolongin aku pas aku di bully teman sekelas. Saat dia menolongku, mereka langsung diam. Gatau kenapa, padahal cuma dibilang pelan 'jangan ganggu dia'. Walaupun dia tau aku hampir sering di bully waktu aku smp. Mungkin karena dia kasian makanya bantu aku? Dan keesokan harinya benar-benar tidak ada yang membully ku. Malah mereka ngeliat aku itu takut.

Aku denger-denger sih dia orang terkaya dari satu sekolah ini, yah aku gapeduli sih. Mungkin dia terkenal satu sekolah karena hartanya? Banyak cewe disini yang kalo dibilang "matre". Aku juga tidak sengaja ngeliat dia udah ke 100 kalinya mungkin? Atau lebih. Dia ditembak cewe, dan hasilnya nihil. Dia nolak semua perasaan cewe. Alasannya sih ada yang dia suka dari waktu TK. Mungkin biar pada menjauh? Oiya, ada juga yang sampe membelikan dia ipon ex. Yaampun, aku tau dia kaya tapi kan gausah sampe segitunya? Padahal harusnya tau kalau dia bakal ditolak. Lagian kan ketos ini tuh orang kaya juga.

Nah, aku takut kalau misalkan Mayu ngomomg langsung ke ketua osis. Tapi aku yakin sih, pasti dia bakal diterima. Soalnya mereka cocok banget, cantik dan ganteng. Tapi gantengnya keterlaluan, udah 98% dia nangisin hati cewe. Atau kemungkinan besar, Mayu teman TK nya Ketos? Waw.

Oh iya nama yang dari tadi aku ceritain :

"Kenzo?", Kataku.

"Iya dia", Kata Mayu.

"Kamu yakin May?"

"Kamu kenapa? Kamu juga suka sama dia?", Kata Mayu langsung cemas.

"Hah? Engga ko engga, aku cuma takut aja kamu di tolak sama dia"

"Gapapa kok, yang penting aku udah berusaha.", Lagi-lagi senyumnya indah.

"O..oh iya iya, semangat deh ya", Kataku tersenyum kepadanya.

---

"Huah", Kataku yang kujatohkan badanku di atas ranjang.

"Kring Kring"

-telepon-

"Halo?"

"Oh, iya neng. Udah tidur kamu?"

"Oh, pak pedri"

"Panggil papa aja gpp ko sayang"

"Oh, iya pa"

Om pedri sudah aku anggap papaku sendiri, oiya dia kepala sekolah di SMA elit ku.

"Neng, jagain anak papa dong tolong. Papa bilang ke driver buat jemput kamu"

"Eh? Kenapa pa?"

"Papa mau pergi ke Hongkong. Ada kerjaan mendadak."

"Hari ini doang kan?"

"Aduh neng, kalo bisa 1-2 bulan", Kata Om pedri dengan suara lemas.

"Oh, gitu ya pa. Boleh deh"

Aku gabisa nolak soalnya aku tau dia butuhin aku banget. Karena kalo di jagain sama pembantunya, dia berkeliaran keluar rumah malem-malem. Aku pernah dikasih tau, makanya jadi aku yang disuruh, soalnya aku ini suka merintah orang, galak, bawel kalo sama orang yang tidak nurut.

"Oke deh neng, makasih ya!", Kata om pedri ceria.

---

"Lu lagi, Lu lagi..", Katanya terlihat kesal ketika melihatku.

"Nah, jagain anak papa ya, sayang", Kata Om Pedri langsung mengelus kepalaku halus.

"Apaan papa papa, papa itu papaku, bukan papa Cwe ini", Kata orang itu kesal.

Ya, sebenernya aku kesal banget. Dari tadi aku tahan-tahan karena masih ada Om Pedri. Aku dari tadi mengepal kedua tanganku dengan muka sabar.

"Sabar ya sayang, dia selalu gitu tiap ketemu kamu", Kata Om Pedri tersenyum manis.

Om Pedri itu aku anggap muda. Banyak guru perempuan yang naksir sama dia, walaupun dia udah punya istri. Sebenernya ada musibah, kalau istri Om Pedri meninggal, karena mabuk. Padahal sudah dibilang buat jangan minum-minum terus pulang sendiri. Tapi, istrinya ngeyel. Kejadiannya 2 tahun yang lalu.

"Yaudah, papa tinggal dulu ya Vira, Leo. Leo sayang, jangan marah-marah mulu ya sama kaka Vira", Kata Om Pedri tersenyum ngejek ke Leo.

"Apa sih papa! Kok jadi kaka-kakaan gini, gamau punya kakak pokoknya! Maunya adek!", Kata Leo kesal ke papanya.

Oiya, aku suka dipanggil Vira, padahal dinamaku gaada "a" nya. Mungkin biar enak aja kali ya kalo manggil. Panggilan Vir cuma dipanggil sama teman-temanku aja.

Oiya, nama cowo itu Leo. Wakil ketua Osis di sekolah. Dia terkenal jutek sama cewe. Jarang-jarang yang suka sama dia. Tapi sekalinya ada yang macem-macem sama dia, dia bakal berantem. Dia jago silat, dan taekwondo. Dia juga suka olahraga. Soalnya aku sering liat dia olahraga di rumahnya. Karena kalau dia bosan, dia olahraga. Malam pun begitu. Dia paling gasuka sama yang namanya "belajar", makanya dia tidak pernah mendapatkan peringkat kelas. Papanya selalu ngomel, tapi dia selalu skak papanya sendiri. Jadi papanya bingung harus gimana. Om Pedri selalu aja sabar nanggepin Leo. Karena Leo anak satu-satunya Om Pedri.

"Oi, mau kemaanaa", Kataku dengan mata disipitkan.

"Dih, gua mau keluar Vir.. Ayolah, lu ikut deh", Kata Leo dengan manyun-manyun.

"Gaboleh! Ngerti gaboleh? Atau gua telepon Papa lu?", Kataku mengejek.

"Ish, yaudah-yaudah ngalah sama tante-tante galak!", Kata Leo sambil kabur.

Ya, aku sudah sering digituin sama anak kurang ajar. Gatau sopan santun. Tapi kalo di sekolah, dia sopan.. Sekali sama gurunya. Sampe-sampe aku yang liat pengen digituin juga. Ya, gamungkin sih untuk cewe yang biasa kayak aku.

"Olahraga terus nih?"

"Iyalah, biar berotot"

'Biar katanya? Itu udah berotot bapak Leo. Haduh ni anak', Pikirku ngoceh.

"Napa liat-liat? Suka?", Kata Leo senyum goda.

"Idih amit-amit", Kataku langsung membuang muka.

---

Tepat jam 10malam.

"Huah, ngantuk. Leo, tidur lah.. Cepetan", Kataku yang menguap dari tadi.

"Yaudah sana tidur duluan, dikit lagi ni gamenya. Tanggung.", Kata Leo yang dari tadi fokus samaa gamenya.

"Gamau, harus tidur duluan"

"Ih, yaudah dah gini aja. Lu tidur di kamar gua. Gua temenin, kalau gua boong. Lu sita hp gua", Kata Leo santai.

"Dih, kok kamar lu. Lagian kan gua gatau kalau misalkan gua udah lelap. Lu kabur"

"Ih gapercayaan, ayo dah!", Kata Leo langsung menarik lenganku.

---

Leo mendorong aku ke atas ranjang. Leo langsung duduk di samping ranjangnya yang masih asik sama gamenya.

"Udah tidur cepetan, gua tau lu cape banget ngurus gua yang begini begini mulu. Santai aja, gua bisa tidur dimana aja.", Kata Leo yang masih serius sama gamenya.

Aku hanya diam dan tidur di atas ranjangnya.

'Mudah-mudahan aja dia gaboong', Kataku langsung terlelap.

BERSAMBUNG.

Banyak juga ya, moga-moga suka deh.

Jangan lupa vote, dan baca gengs! Hehe.

Lop yu all(づ ̄ ³ ̄)づ

Prince Of ICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang