6. Tertangkap.

48 5 0
                                    

"Ahh, sana sana pergi.. Aku ga ngundang kamu soalnya", Kata Mayu sombong.

"Ck, sini maju", Kataku.

Mayu sedikit takut, tapi yang lain terpaku ke mereka berdua, jadinya Mayu maju.

"Serius nih, maju?", Kataku sambil berbisik di telinga Mayu.

"I.. Iya, mau nga.. Ngapain emang?!", Kata Mayu gugup.

"Bajumu bagus lho.. Terus.. Rambutmu.. Kalungmu..", Kataku sambil memegang yang aku sebut.

"Jangan pegang-pegang", Kata Mayu langsung menamparku.

Yang lain kaget Mayu menamparku. Tapi gaada yang peduli.

"Petugas.. Petugas!! Ada orang gila disini", Kata Mayu sambil berteriak.

"Cih", Kataku langsung menampar balik Mayu.

"Hei! Hei! Udah!", Kata Leo menarikku.

"Lepasin!!!", Kataku berteriak dan melepaskan genggamannya Leo.

-ADEGAN INI MENGANDUNG KEKERASAN, JANGAN DITIRU GUYS-

Aku langsung bertindak ke Mayu. Karena disitu aku benar-benar kesal. Mayu sebenernya takut sama aku. Soalnya aku udah bisa jaga diri. Jadi, gaada yang bisa bully aku lagi. Ada dari mereka yang bully aku. Cuma bully nya bukan fisik.

Akhirnya Kenzo menarik Mayu agar terhindar dari pukulanku. Kenzo tidak diam, dia hampir memukulku, tapi Leo sigap, jadinya yang kena pukulan Leo.

"Udah", Kata Leo sambil memegang tanganku dan keluar dari restoran.

"Kamu gapapa Mayu?", Kata Kenzo.

"Jelas aku sakit!", Kata Mayu ke Kenzo.

"Yaudah", Kata Kenzo sambil mengangkat badannya Mayu.

---

Aku merasa bersalah sama Leo. Benar-benar salah. Aku hanya diam, Leo pun juga diam. Aku pikir pasti dia marah sama aku. Haduhh, nyesel aku berantem sama Mayu.

"Bahaya", Kata Leo seketika.

"Bahaya? Bahaya kenapa?"

"Lu tau gak sih?", Kata Leo langsung memegang mukaku. "Lu kena bahaya Vir! Lu tau kan Kenzo itu gimana? Apalagi Mayu!", Kata Leo terlihat dari matanya yang terlihat khawatir.

"Hmm..", Kataku menghembuskan napas. "Leo, lu jangan khawatir, gua bisa sendiri ko", Kataku tersenyum.

"Gamungkin lu gapapa Vir! Gua gamau lu kenapa-napa, gua udah tau Kenzo itu kayak gimana orangnya. Apalagi lu tadi berantemnya sama Mayu."

"Haduu ini kenapa yang diluar malah pacaran??", Kata orang dari belakangku dan Leo.

"Kenzo", Kata Leo kesal.

"Hahaha, kok kesel gitu si lu sama gua?? Bilangin cewe lu, tanggung jawab tuh, si Mayu kena pukulan keras bat, ampe susah bangun."

"Lah ampe segitunya? Gua mukul gak sampe segitunya ah", Kataku.

Kenzo langsung mengahmpiriku. Dan lagi-lagi dia mendekatkan mukanya ke mukaku. Dekat sekali. Aku bisa merasakan hawa napasnya, dingin.

"Minta maaf, terus sujud sama dia", Kata Kenzo dingin dan terlihat kesal.

"Hah? Apa-apaan lu kira Mayu tuhan gua? Ogah! Gamau! Yang buat masalah duluan kan dia!", Bentakku.

"Tapi seenggaknya lu haruss minta maaf ke dia"

"Gausah Vir! Gua tau lu gasalah, yang salah Mayu", Lanjut Leo.

"Mitsuko Vereign", Kata Kenzo dingin.

"Haī(Iya)", Kataku.

"Vir? Seriusan?", Kata Leo sambil memegang tanganku.

Kataku mengangguk dan pergi meninggalkan Leo.
Terlihat Kenzo tersenyum licik ke Leo.

--

"Gommen(Maaf)", Kataku ke Mayu.

"Iya aku maafin, kamu boleh pergi", Kata Mayu tidak melihat ke arahku.

Lalu aku pergi gitu aja. Hmm, kenapa dia maafin aku ya. Ikhlas gak ya? Gatau ah, yang penting dah minta maaf.

--

Aku di mobil diam saja. Leo pun sama, diam juga. Aku pengen ngajak ngobrol tapi, takut canggung jadinya.

"Hati-hati ya Vir", Kata Leo langsung.

"I.. Iya"

"Tapi, tenang aja Vir. Ada gua disini"

"Gapapa kok, gua bisa sendiri"

"Gua gayakin lu bisa soalnya. Kenzo orangnya gak biasa, dia bisa lakuin apa aja yang dia mau, gua punya cerita"

"Iya?"

"Dulu Kenzo punya masalah sama satu anak cewe juga, dia gapernah nyerah gitu aja. Walaupun dia udah ngelaksanain apa yang dia mau, dia tetep lakuin terus dan terus. Sampe-sampe, cewe itu keluar dari sekolah gara-gara Kenzo. Gatau jelas sih sama ceritanya. Gua denger dari orang aja."

"Ohh gitu ya"

"Jadi, hati-hati aja."

"Iya"

'Cling', Suara Hpku.

--SMS--

? :"lagi di jalan ya?"

Aku :"siapa ya?"

? :"gaperlu tau. oiya, hati-hati ya di jalan"

Aku :"kenapa?"

? :"Ya pokoknya hati-hati aja"

Aku :"eh kenapa sih?"

Saat itu dia tidak balas chatku lagi. Aku bingung kenapa dibilang gitu. Apa itu peringatan?

---

"priit", Suara pluit polisi yang menghentikan mobil Leo.

Leo pun keluar dari mobil. Aku pengen tau apa yang mereka bicarakan. Padahal aku udah pakai sabuk pengaman, Leo pun sama.

Akhirnya Leo masuk mobil dan bilang :

"Vir, lu.. Psikopat?", Kata Leo serius menghadapku.

"Hah? Psikopat? Gua gapernah bunuh-bunuhan, serius. Lagian pertanyaan macam apa coba"

"Itu, polisi nyari lu Vir. Katanya lu udah bunuh 1 perempuan ga bersalah"

"Lah lah? Apa-apaan, engga sumpah. Yo, gua gapernah kayak gitu Yo. Serius, gua gatau apa-apa Yo", Kataku ketakutan dan hampir meneteskan air mata.

"Okeoke, gua tau gua tau. Gua tau lu gapernah buat kayak gitu. Gua pengen ngasih tau ke polisi supaya lu ga dibawa ke kantor polisi. Tapi kayaknya kalo gua kasih tau, gabakal percaya. Mending, kita kabur aja", Kata Leo sambil gas mobilnya dan berjalan cepat.

Aku melihat kebelakang lewat spion, ada polisi mengikuti dari belakang. Aku benar-benar panik. Seharusnya Leo gausah kabur, mending aku aja yang dibawa ke kantor polisi. Aku lihat, muka Leo benar-benar cemas. Kenapa dia secemas ini sama aku? Gak biasanya.

---

Kita tidak tertangkap. Saat Leo gas mobilnya cepat-cepat sampai mobil polisinya tidak kelihatan, Leo menimpan mobilnya di suatu tempat dan kita kabur. Sayang banget padahal mobilnya mahal. Aku udah bilangin tapi katanya biarin aja, demi keselamatan.

Akhirnya, tidak terduga aku dan Leo kesasar.

BERSAMBUNG.

Prince Of ICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang