Aku terbangun dari kasur UKS, aku bingung kenapa aku bisa ada di dalam UKS. Aku tidak tau apa yang terjadi padaku sebelumnya.
Aku melihat disampingku ada Leo. Dia sedang tertidur sambil duduk dan senderan di kasur UKS yang tadi aku tiduri.
"Eh? Udah bangun Vir?"
"Iya, hehe"
"Nih ada makanan kecil-kecil dari Ryu. Terus ada salam dari dia, katanya jangan paksain diri"
"Ohh iya iya, Makasih. Btw Yo, tadi gua kenapa ya?"
"Tadi lu pingsan Vir"
"Ohh, makasih ya udah gotong gua Yo", Kataku tersenyum.
"Eh? Iya iya", Kata dia terlihat seperti tidak yakin.
"Jadi, pas gua pingsan Kenzo gak nolongin gua?"
"I..iya Vir. Dia pas deketin lu terus lu pingsan, dia pergi Vir. Gatau kenapa"
'Dia emang gapunya hati ya, udah dingin. Gamau tanggung jawab, coba kalo Om Pedri tau', Pikirku kesal.
"Vir, gua masuk kelas ya"
"Ha? Yaudah gua ikut", Kataku yang mulai beranjak.
"Jangan, udah lu disini aja istirahat. Gua udah izin ke guru, santai aja Vir", Katanya tersenyum.
"Iya, makasih Yo"
Leo langsung keluar dari ruangan. Tapi, kenapa aku merasa ada yang gaberes ya?
'Jangan pikir lu bakal lepas dari masalah gua'
Huaa, kenapa aku terus mikirin perkataan cowo not have heart :v.
Kenapa aku kepikiran itu terus, kenapa dia gak kayak dulu? Yang baik hati walaupun kejam.-Dulu waktu SMP-
"Kenzo, nonton film baru yang udah ada di bioskop yuk!", Kataku tersenyum.
"Zo, emangnya kamu mau diajak sama orang kayak dia?", Kata temannya kesal ketika melihatku.
"Hahh.. Tidak masalah kok buatku. Ayo, nanti aku jemput", Katanya tersenyum sedikit.
Dia memang baikk sekali waktu SMP. Dia selalu meng-iyakan ketika aku mengajak dia, tidak untuk cewe lain. Cuma aku.
---
"Gimana seru ga?", Kata Kenzo menatapku.
"Seruu banget tau! Tadi si.."
Aku cerewet sekali saat bersama Kenzo. Cuma dia teman satu-satunya yang aku punya saat aku SMP.
Hingga-hingga suatu hari, dia pindah. Gatau kemana. Katanya ayahnya ada kerjaan mendadak dan Kenzo harus ikut. Sebenernya Kenzo tidak bisa menolak, karena ayahnya begitu kejam.
"Maaf Vir, aku gabisa nemenin kamu lagi"
"Hiks, kalau udah selesai, Hiks, cepat-cepat pulang terus termuin aku ya! Hiks", Aku ngomong sambil menangis.
Kenzo yang melihat tidak tega, akhirnya memelukku. Aku merasakan hawa dingin di tubuhnya. Gatau, mungkin seperti Elsa?(film frozen).
"Udah, kamu jangan sedih lagi. Semakin kamu nangis, semakin aku gamau pergi dari sini", Kata dia lemas.
"I..iya aku ganangis ko!", Kataku langsung tersenyum sambil menetaskan air mata dalam mataku.
Sekolah SMP-ku semakin menjadi, banyak banget dari yang mereka bebas membullyku lagi. Aku hanya diam saja, tidak ngomong apa-apa. Aku hanya bisa diam dan kena pukul oleh mereka.
------
Makanya sekarang aku bingung, kenapa dia berubah banget sama aku? Apa aku salah orang? Gamungkin sih ini Kenzo, soalnya Kenzo gak sejahat ini. Kenapa dia gitu, kenapa dia sebenci itu sama aku? Apa karena aku orang miskin? Ayahku yang gila, dan ibuku yang selingkuh? Kenapa? Aku masih bingung. Apa maunya?
---
Tidak terduga, Kenzo dan Mayu pacaran. Gosip itu menyebar 1 sekolah. Tapi, kenapa mereka sampe segitunya ya? Padahal harusnya biasa saja. Aku sih cuma tinggal bilang selamat kepada mereka berdua.
Oh iya, katanya sih ada pesta. Karena Kenzo dan Mayu pacaran. Mereka ngadainnya di restoran milik Ayahnya Kenzo. Sampe segitunya banget ya.
Aku gak diundang sih sebenernya, seharusnya aku gaikut. Ya kalian tau, Leo itu kayak gimana. Leo gabakal ikut kalau Aku gaikut. Jadi terpaksa aku ikut.
Aku masih bingung kenapa Mayu ga ngajak aku ke pesta-Nya. Aku salah apa lagi? Kayaknya Aku gak pernah buat masalah sama Mayu. Apa karena dia udah pacaran sama Kenzo, terus lupain aku? Hmm, memang sudah kuduga dari awal, dia cuma manfaatin Aku doang.
"Vir? Lu kenapa? Kok bengong?", Kata Leo.
"Eh? Engga, lanjut aja. Liat kedepan nanti nabrak"
"Et iya"
Aku lagi di dalam mobil Mercy hitam milik Leo. Wangi mobilnya Aku suka. Dia tau aku suka wangi-wangian yang kayak gimana.
Leo sekarang terlihat tampan, dengan kaos oblong hitam, dan jas hitamnya. Padahal bagiku dia tampan walau hanya memakai kaos oblong. Dia juga memakai jins hitam panjang. Dengan rambut jambulnya.
---
"Yo Leo!", Kata sesorang dari belakang.
"Sup' man", Kata Leo langsung menjabat tangannya.
"Cewe lu?"
"Eh?", Kataku kaget.
"Kalo bukan, kenalin dong. Cantik juga", Kata orang tersebut sambil melihatku.
"Ini pacar gua, hehe", Kata Leo sambil memegang pundak kananku.
"Oh sori gua gatau", Kata dia yang masih melihatku.
Aku sebenernya risih dari tadi dilihat seperti itu. Aku hanya berdiri di balik Leo.
"Ayo masuk, yang lain dah nunggu", Katanya kepada Leo yang masih aja tetap melihatku.
Leo langsung menarikku ke dalam restoran.
---
Waw.. Mewah sekali.. Disitu aku melihat Kenzo sedang tersenyum ramah berbicara kepada temannya yang datang. Huh! Apa-apaan senyumannya.
"Wah, si Sangar sudah datang.", Kata Kenzo tersenyum ramah. Walau aku tau itu cuma pura-pura.
"Mana Mayu?", Kata Leo tidak peduli dengan perkataan Kenzo.
"Lagi dandan dulu"
"Elah Cewe.. Cewe", Kata Leo menggelengkan kepalanya.
"Wow, btw lu bawa kekasih lu ya?", Kata Kenzo sambil menatapku sinis.
"Lu apa-apaan sih dari tadi", Kata Leo sangar, benar-benar sangar. Aku aja yang denger ngeri.
"Wow, santai. Ini pesta gua, jadi gua gamau ribut", Kata Kenzo dengan santai.
---
Sudah 20 menit menunggu, akhirnya Mayu keluar dari tempat dandanannya. Semua orang yang melihat terpaku kepada Mayu. Dengan rambut diiket, memakai baju mewah, rok pendek warna merah muda, baju putih pendek yang dimasukkan kedalam rok merah mudanya. Memakai kalung yang belum pernah aku liat, pasti itu benar-benar mahal.
"Wow beby, You'r so beautiful today", Kata Kenzo sambil melingkarkan tangannya ke pinggang Mayu.
"Thank's", Kata Mayu tersenyum dan tangannya melingkari leher Kenzo.
Orang-orang yang melihat begitu iri melihat mereka berdua yang begitu mesra.
Mayu langsung mendekatiku.
"Kayaknya aku gak ngundang kamu?", Kata Mayu ketus.
'Apa-apaan, mau ngajak ribut ya dia?', Pikirku.
BERSAMBUNG.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of ICE
Fiksi RemajaKisah 5 laki-laki memperebutkan 1 perempuan, Vereign.