Aku bingung dan panik. Leo terlihat kelelahan karena lari-larian. Aku bertanya apa sebaiknya balik lagi? Tapi kata dia kita emang kesasar, emang sih, kalo udah kesasar mau gimana lagi. Aku sama Leo lupa tempat dimana kita berdua lari.
"Gimana ini..", Kataku lemas.
"Vir, tahan. Gua beliin minum ya?", Kata Leo sambil ngos-ngosan.
"Gausah, buat lu aja Yo"
"Lu cewe Vir, masa gua cowo minum sendiri",
"Berbagi aja", Kataku tersenyum.
"Yaudah", Kata Leo sambil berjalan pergi.
---
Aku sudah menunggu 15 menit. Akhirnya dia datang juga.
"Lama banget?", Kataku bingung.
"Tadi..."
-sebelumnya-
Leo berjalan santai mencari minuman. Lalu Leo mendengar :
"Ganteng banget dia, dari mana ya dia. Tanyain kontaknya yu? Apa minta foto bareng aja?"
"Yaudah terserah"
..
"Kak, darimana? Kok asing banget?", Kata orang ke Leo.
"Ini, lagi nyari minum"
"Ohh, kesana aja kak"
"Oke", Kata Leo sambil berjalan tanpa berterima kasih.
"Ets, kak, aku mau minta foto bareng", Katanya sambil menghentikan jalan Leo.
"O.. Oh, oke"
..
'hadeh.. Dia foto sama gua kayaknya alay banget ya?😅', Pikir Leo.
-beberapa menit kemudian-
"Kakak ganteng!!! Minta foto!!!", Kata cewe-cewe di belakang yang sedang berlari menuju Leo.
'Wah, banyak banget! Harus kabur dari sini', Pikir Leo langsung pergi dan lari.
-Sekarang-
"Hoo, gitu ya😅", Kataku.
"Iya! Seganteng apasih gua!", Kata Leo menyebalkan.
"Ganteng keanya, dah lah ayo jalan lagi."
--
Aku daritadi merasakan kalau aku dan Leo sedang diikuti. Tapi gatau juga deh, perasaan doang sih.
--
Tapi serius, Leo ga ngerasa apa? Ga risih gitu, padahal daritadi diikutin.
"Leo, ngerasa gak sih daritadi kita diikutin?", Kataku berbisik kepada Leo.
"Hah? Engga kok", Kata Leo sambil lirik kanan, kiri.
"Gua gaenak banget Yo diikutin gini, gua mau pulang Yo", Kataku sambil memegang lengan Leo.
"Udah, lu tenang aja. Gua disini kok. Gua ada kapan aja yang lu mau", Kata Leo tersenyum sambil memegang kedua tanganku.
Kata-katanya, membuatku sedikit tenang. Baru pertama kali liat Leo ngomong lembut di depanku. Biasanya dia begitu kejam. Tapi sekarang, dia benar-benar beda.
"Dor!", Suara Tembakan yang menggores pipi Leo.
Leo membalikkan kepalanya, sambil mengeluarkan muka kesal, marah, kerutan didahi, matanya benar-benar tajam melihat ke arah pistol yang hampir mengenai kepalanya.
Yang tadi mukanya biasa, santai, tampan. Sekarang, menjadi orang yang ingin membunuh orang. Benar-benar seram.
"Kau lagi... KENZO!!", Kata Leo sambil berlari kencang ke arah Kenzo.
Kenzo mengerutkan kepalanya dan menembak-nembak ke arah Leo. Tapi, itu juga tidak kena. Karena Leo benar-benar gesit. Walaupun ada goresan mengenai tubuhnya.
Leo melayangkan pukulannya mengenai muka Kenzo. Kenzo langsung terbaring jatuh, tidak pingsan. Leo mengangkat badan Kenzo. Kenzo hanya diam dan tidak membalas.
"Apa mau lu?!", Kata Leo kesal sekali.
"Mau gua, lu jauhin cewe rendahan itu", Kata Kenzo menunjukku.
"Kenapa harus jauhin?! Itu bukan hak lu Zo."
"Karena lu gapantes deket ama cewe rendahan gitu, lu kaya raya, sedangkan dia apa? Gaada apa-apanya"
Omongan dia bener-bener bikin aku sakit hati. Mau dia apasih? Hah? Apa ini beneran Kenzo yang aku kenal dulu? Apa aku salah? Kenzo gak gini.
"Plak"
Gak nyangka, aku menampar Kenzo. Untuk yang pertama kalinya, aku menampar Kenzo sambil menangis.
"Vi.. Vir?", Kata Leo langsung sedikit menurunkan suaranya.
"Omongan lu bisa dijaga ga? Lu Kenzo kan? Anak yang deket banget sama gua dulu, terus ninggalin gua karena ayahnya ada kerja di luar negri, dan dianya ikut", Kataku sambil menunduk, tidak berani melihat mukanya Kenzo.
"Hm", Kata Kenzo dingin.
Kenzo melepaskan tangan Leo yang memegang kerah bajunya Lalu mendekatiku. Aku diam dan takut.
"Maaf, kayaknya kamu salah orang. Orang yang di depanmu ini, bukan orang yang kamu bilang tadi. Aku Aaron Kenzo Aldric, bukan Kenzo yang kamu maksud", Kata Kenzo sambil berjalan balik.
'Hah? Ini bukan Kenzo Alexi Hilles? Aku salah orang ya? Ternyata yang sekarang ini bukan Kenzo Alex, tapi Kenzo Aldric. Aku malu', Pikirku.
Aku membaringkan tubuhku di atas ranjang. Aku di rumah Leo. Leo sekarang sedang di ruang tamu bertemu seseorang aku gak kenal.
Lalu saat itu, aku mendapat sms lagi dari laki-laki yang memberontak aku dan Leo.-SMS-
Unknow :"hey girl, wanna hang out?"
Aku :"Maaf, ini yang tadi berontak gue ya?"
Unknow:"Hah? Berontak? Berontak apaan, I don't what you mean, girl"
Aku :"Gausah sok-sokkan gatau deh lo"
Sudah beberapa menit, akhirnya dibalas juga.
Unknow :"Hmm, sebaiknya lo ikutin apa mau gue deh, karena sebentar lagi, cowo lo bakal berubah sama lo"
Aku :"Ma.. Maksudnya?"
Unknow :"Ya, lo liat aja"
Aku :"Hey! Jawab! Apa mau lo sekarang!"
Unknow :"Udah kubilang Cutie, Ayo dinner bareng"
Aku bingung sekarang harus jawab apa, karena aku gamau Leo tiba-tiba berubah gitu. Aku juga ga paham amat sih sama orang yang sms aku itu. Sebenernya dia siapa?
Akhirnya aku meng-iyakan dinner bareng dia. Aku izin keluar malam. Yang tadinya Leo tidak meng-izinkan, akhirnya diizinkan. Karena aku bakal ngadu ke papanya yang selama ini dia lakuin ke temen-temen sekolahnya waktu itu.
-SMS-
Aku :"Dimana?"
Unknow :"Di hatimuu :3"
Aku :"Gue serius"
Unknow :"Depan lo"
Sepertinya kalau aku lihat-lihat, mukanya familiar. Aku sepertinya pernah melihat dia. Tapi, dimana?
BERSAMBUNG.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of ICE
Novela JuvenilKisah 5 laki-laki memperebutkan 1 perempuan, Vereign.