Aku sekarang sedang di dandan-ni oleh mba kenalan Carlos. Aku masih bingung, kenapa Carlos nyuruh mba ini buat aku jadi ibu-ibu. Kenapa? Ada apa?
Saat aku melihat ke kaca, bentuk wajahku, bukan seperti anak muda, tapi lebih tepatnya ibu-ibu, tapi anehnya, kenapa aku lebih cantik? Loh kok cantik si? Kan dandan-nan ibu-ibu gimana sihh, aduh Vir, Vir.
---
Selesai juga, tadi aku sempet ketiduran karena kelelahan. Aku gatau pas buka mata sudah jadi seperti ini. Aku berpakaian selayaknya ibu-ibu orang kaya gitu. Memakai fur coat, memakai baju evening gown berwarna merah. dan aku merasa tidak nyaman memakai baju ini dan berdandan menor.
---
📩Carlos
Crls :"ke lantai 3 sekarang."
Me :"baik"
Read.
"Hati-hati ya sayang", Kata mba tadi sambil senyum manis terhadapku.
"Iya, makasih mba", kataku sambil berjalan memakai high hills.
---
Aku sudah di lantai 3, dan saat lift terbuka. Semua orang yang ada di pesta tersebut, langsung melihat ke arahku.
"Waa, liat dia.. Apa dia istri anaknya bapak pengusaha itu ya?"
"Ahh masa?? Kok tampilannya ibu-ibu? Tapi cantik"
"Lah? Kan kalo jam segini gaboleh ada anak muda, gimana sihh"
"Betul juga"
Kata mereka yang berbincang ngomongin aku. Lalu aku berjalan sedikit. Lalu, ada orang yang tiba-tiba merangkul dari belakang,
"Carlos..", kataku.
"So pretty", katanya sambil menatapku kagum.
"Hee.. Ini kan penampilan ibu-ibu dan gua gak suka tau!", Bisikku ke telinganya.
"Hii, geli.", Katanya tertawa kecil.
"Ish"
"Waa, jadi ini ya istri mu?", kata seseorang tiba-tiba.
"Calon, hehe"
'Woi anjay', pikirku sambil melototin Carlos.
Ketika Carlos melihatku melotot, dia langsung mengusap kepalaku. Disitu aku langsung diam, dan mukaku merah padam.
"Wahh, cwe ini beruntung ya punya calon suami kayak kamu, hehe"
'Hah? Beruntung? Beruntung matamu! Dia ini berbahaya tau!', Pikirku lagi.
"Hehe, bisa aja", katanya tersenyum malu. Cih.
---
Sudah jam setengah 2, saatnya mereka untuk berdansa. Aku hanya duduk dan minum saja. Karena, aku gabisa dansa.Aku melihat Carlos sedang berdansa dengan cwe lain, aku sih biasa aja. Bagus lah kalo dia sama cwe lain.
"May i?", kata seseorang yang membuatku tersentak kaget.
"Mm.. Maaf saya gabisa berdansa"
"Sriously? Padahal udah 21 tahunan, kok gabisa dansa?"
"Iyaa, maaf yaa"
"Ahh mengecewakan", katanya sambil berbalik.
Lalu tiba-tiba ada yang menarik tanganku dan hampir menciumnya, dan fur coat ku terjatuh. Jarak mukaku dengannya kurang lebih 1cm.
"Carlos.."
"Hehehe", katanya tersenyum centil.
"Gua gabisa dansa oii", kataku berbisik.
"Saya ajarkan, nyonya", katanya dan mulai berdansa.
---
Sudah mulai jam 3. Semua yang ada di pesta tersebut, mulai turun dan pulang.
"Eh, sebelum pulang. Minum dulu yuk?", Katanya tersenyum ceria.
"Mi..minum??"
---
Aku terbangun dari ranjang. Hmm, biar kupikir. Ini kasur, lembut, warna putih, terus tembok abu-abu cerah, lemari putih, karpet hitam. Ini, dimana?
"Utsukushī ohayou"
'HEEE?!!!!'
BERSAMBUNG.
VOTE NYA YA TOLONG, SHARE JUGA LAH😣😔
![](https://img.wattpad.com/cover/141317943-288-k647522.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of ICE
Teen FictionKisah 5 laki-laki memperebutkan 1 perempuan, Vereign.