Kpop Imagines ft. Idol Producer [ ✔️ ]

[ Li Quanzhe ]

aku sayang Quanzhe🐼❣️

[ • ]

"QUANZHE! BANGUN GOBLOK!"

Quanzhe menghela nafasnya panjang.
dari semua cewe yang hidup dimuka bumi ini, kenapa ia bisa kenal sama cewe gila ini?

"KITA ADA JADWAL PERANG!"

teriakan cetar membahana dari si cewe gila itu kembali menggema keseluruh penjuru ruangan lantai 4,
lantai khusus untuk Quanzhe

Tidak lama,
ada gedoran keras bagaikan guntur menghampiri pintu Quanzhe.

Cewe barbar, dasar.

keluh Quanzhe seraya bangkit dari tempat tidurnya.
perang yang dimaksud temannya ini, bukan perang di ML, atau perang di game lainnya.

bukan juga perang shopping karena ada diskon gede-gedean.

tapi,
ngerusuh dengan sekolah lain.
alias tawuran.

pertemuan mereka juga bukan pertemuan yang mengesankan nan romantis gitu,
yang diterpa bunga-bunga mawar,
disertai background pink layaknya drama korea.

tetapi di detention room.
Saat Quanzhe tertangkap basah bolos dari kelas, dan menemui perempuan barbar ini yang sedang memukuli korbannya.

gila.
itu kata yang tepat buat keduanya.

"berisik, gue lagi mau istirahat"

Quanzhe membuka pintunya.
merangkap wajah
perempuan yang berdarah campuran Korea Amerika
didepannya yang lagi nyengir lebar dan mendorongnya kebelakang.

"cepetan bego. regu A kekurangan orang!!"

perempuan itu, alias, Micyeo, 《michin yeoja》
malah dengan tidak pedulinya, masuk kekamar Quanzhe dan berbaring di ranjang Quanzhe

"mandi cepetan"

Ujarnya lagi.

"Berisik Mi. jangan diranjang gue, itu banyak kursi. lo kotor goblok"

Umpat Quanzhe seraya menarik gadis gila—Kyla namanya—itu dari ranjangnya dan mendorongnya kearah sofa didekat pojok ruangan.

bukan Kyla namanya kalo terima-terima aja diperlakuin kayak gitu.

Kyla bangkit dan segera mengambil handuk didekat sofa dan mengikatnya di mata Quanzhe —sambil jinjit tentunya— dan mendorongnya kekamar mandi.

"cepetan. gue tunggu dibawah.
annyeong, little fellow.
lo 10 menit ga turun, abis lo."

ancam Kyla seraya tersenyum manis lalu menutup pintu Quanzhe dengan keras.

Quanzhe menghela nafasnya lelah.

"sialan.."

Namun setelahnya,
ia tersenyum tipis,
melihat kearah pintunya.

[ • ]