Yasmin duduk diatas kasurnya dan melihat handphone Sakha berdering. Sedangkan ia melihat Sakha masih dikamar mandi
Yasmin pun memiliki pikiran untuk mengangkat telfon itu, dan segera ia mengangkat telfon tersebut dan menaruhnya ditelinga kiri
"Halo, gue nggak tau lo siapa dan apa hubungan lo dengan Yasmin. Yang pasti, gue akhiri skandal ini demi lancarnya rencana gue. Sampai kapanpun gue bakal ngerebut dari Yasmin, Chandra aja gue hadapin apalagi lo!!!. Lo pikir gue takut dengan semua ancaman lo" dan ternyata suara Riyo dibalik handphone Sakha
Yasmin pun dengan wajah ketakutannya mematikan ponsel tersebut, dan terlihat percakapan pesan antara Riyo dan juga Sakha
Riyo : berhenti ngegagalin rencana gue!!!
Sakha : sampai kapanpun lo nggak akan bisa dapatin Yasmin
Riyo : lo pikir lo siapa?! Jangan jadi sok jagoan buat Yasmin deh. Pada akhirnya Yasmin bakal sama gue
Sakha : lo harus tau, gue lebih pantas untuk Yasmin dibandingkan lo. Gue yang akan selalu ada buat Yasmin
Riyo : Lihat aja siapa yang dipilih Yasmin akhirnya. Gue atau lo, sih manusia ikut campur
Sakha keluar dengan mengenakan handuk dari dalam kamar mandi dan melihat Yasmin sedang terduduk diatas ranjang sambil memegang handphonenya
"Yasmin?" Ucap lirih Sakha
Yasmin pun menaikan pandangannya dan melihat Sakha yang sudah keluar dari dalam kamar mandi
Yasmin pun kebingungan harus mencari alasan apa setelah tercyduk oleh Sakha
"Em... Sakha, udah selesai mandinya" ucap Yasmin sambil berjalan kearah koper mengeluarkan baju Sakha
Sedangkan Sakha berjalan menuju ranjang dan mengambil handphone dan melihat chatnya dengan Riyo yang terbuka
Sakha pun menaruh kembali handphonenya dan melihat Yasmin yang tengah membelakangi dirinya
Sakha pun berjalan menghampiri Yasmin, dan berpapasan dengan Yasmin yang juga berdiri dan membuat mereka berdua hanya berjarak satu kepal
"Ini baju kamu" ucap Yasmin memberikan baju Sakha
Sakha pun mundur dan langsung memakai kaos yang sudah diberikan oleh Yasmin
"Ini celana kamu" ucap Yasmin dan Sakha segera memakai celananya tersebut
"Ayo makan siang" ucap Yasmin dengan wajah yang ketakutan akan dibahas apa yang ia lakukan tadi dengan handphonenya Sakha
"Tunggu" ucap Sakha yang masih terdiam
"Kamu udah baca semuanya?" Tanya Sakha membuat Yasmin menelan liurnya sendiri sambil menatap mata Sakha
"Em... I.. iya" ucap Yasmin
Sakha pun tiba tiba langsung memeluk Yasmin dan tersenyum dipelukan tersebut. "Kamu nggak usah takut, aku bakal ada disini, aku nggak tau apa yang dia omongkan ditelfon itu sama kamu. Tapi aku akan selalu jaga kamu, kayak aku jaga turent aku. Dan aku bakal selalu jadi alucard tampan yang selalu ada buat kamu. Akan aku panah setiap orang jahat dengan panah Miya" ucap Sakha tersenyum lepas walaupun ia tau bahwa Yasmin tidak mengerti apa yang dimaksudkan
"Sakha makasih ya, aku belum pernah ngerasain kasih sayang yang bener bener dari seseorang. Yang mau ngelindungi aku dan peduli dengan setiap masalah aku" ucap Yasmin semakin erat memeluk Sakha
"Papa, mama, sibuk sama dunia mereka. Yang mereka pikirkan cuma masa depan aku, mereka nggak pernah bisa jadi orang tua yang bisa ngebahagiakan anaknya dengan cara sederhana" ucap Yasmin dengan air mata yang mengalir dipipinya
"Jadi, kenyataannya adalah Yasmin lebih kesepian daripada aku yang ditinggalin bunda. Dia lebih kesepian" batin Sakha mengelus rambut Yasmin
"Udah, kamu jangan takut dan sedih. Kan sudah ada aku disamping kamu, eh maksudnya dipelukan kamu. Kamu tau, Yas. Hidupku nggak seindah kamu waktu SMA" ucap Sakha dan melepaskan pelukan Yasmin
"Kamu duduk sini, aku bakal cerita ke kamu semuanya" ucap Sakha membantu Yasmin duduk diatas kasurnya
"Aku di SMA nggak punya teman Yas, mungkin ada teman sebangku. Itupun nggak akrab banget, aku lebih suka menyendiri dengan game ku dibanding bersosialisasi sama orang. Aku orang yang kaku, dingin, dan masabodoh. Dan kamu adalah orang pertama yang aku peduliin. Sampai ternyata aku malah nikah sama kamu dipos ronda itu" ucap Sakha sambil tertawa dan mendapat pukulan didada oleh Yasmin
"Terus kita pindah ke Jogja, dan disana kamu malah ninggalin aku. Aku kira tuh ya, kamu bisa ajarin aku eh ternyata kamu malah balik ke jakarta datangin Chandra".
"Terus pas itu kamu benci sama aku?" Tanya Yasmin
"Hm.. nggak tau sih ya, awalnya seneng. Lama lama benci juga hehe".
"Eh nggak kok... Aku bercanda aja" sahut Sakha membuat Yasmin mencemberutkan wajahnya
"Terus...?" Tanya Yasmin yang masih penasaran
"Aku pacaran deh sama anak Kiai. Terus putus gara gara aku kangen sama kamu" ucap Sakha sambil tertawa
"Ih..!!! Kok kamu disana malah pacaran, katanya mau belajar agama" sahut Yasmin kesal
"Ya habisnya, emang kamu aja yang boleh pacaran?" Ucap Sakha menaikan satu alisnya
"Yaiyalah, kan kamu masih polos. Jadi nggak boleh kamu dimilikin sama siapapun" ucap Yasmin dan memegang kedua pipi Sakha
Sakha pun tiba tiba mengeluarkan lidahnya dan memberikan sebuah olokan pada Yasmin
"Ih, gantengnya kalau muka kamu begitu" Yasmin pun tersenyum. Sakha segera menaikan kedua tangannya dan memegang kedua pipi Yasmin
"Kamu juga cantik kalau gitu" ucap Sakha sambil tertawa melihat wajah Yasmin yang sangat absurd dimatanya
"Udah ah, capek" ucap Sakha menurunkan tangannya
Sakha mendekatkan wajahnya dengan wajah Yasmin dan langsung menempelkan bibirnya dibibir Yasmin, "I Love you" ucap Sakha dan mencium tangan Yasmin
"Love you too, more more and more" jawab Yasmin dan langsung memeluk Sakha sangat erat
Oke guys, jangan lupa komentar dan vote serta semangatnya....
Salam dari, saya selaku pembuat cerita. Perlu semangat nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School 2
Romance[PROSES REVISI] Cover By : Vauwez Sam El Fareez "kalau lo cinta sama dia, lo tinggal bilang cinta. Jangan cuma diam dan malah jaga perasaan orang yang cinta sama lo, ngga selama cinta diam itu enak" ucap Sakha yang berada didepan Yasmin "Lo tau apa...