○○○Pree.
Entah siapa orang itu, Kongpob sama sekali tak tahu. Yang pasti semenjak kemarin dan bahkan hari ini, nama itu menjadi topik utama pembicaraan nya dengan Arthit, dimanapun bahkan ditelpon sekalipun.
Sebenarnya Kongpob awalnya tak mempermasalahkan. Sampai pada kemarin siang ia menelpon Arthit. Bukannya sang kekasih yang menjawab, tapi malah orang lain." P'Oon sedang membeli minuman. Jika kau bertanya dia sudah makan atau belum, saat ini dia sedang makan bersamaku."
Dengan nada sombongnya orang itu menjawab. Kongpob mengambil kesimpulan jika orang itu marah atau apa. Memang apa salahnya? Toh, itu ponsel Arthit.
Seakan-akan saat itu ia telah melakukab dosa besar karena seenaknya menghubungi Arthit.
Tidak tahu kah orang itu jika Arthit adalah kekasihnya?
Dan apa tadi? P'Oon? Ia jadi paham jika orang itu pasti bukan orang lain dimata Arthit.Plus Arthit yang bercerita tentang orang itu. Ia baru tahu ternyata namanya Pree, teman lama Arthit dan sekarang orang itu bekerja dikantornya. Berbeda dengan P'Earth yang tempo dulu ia cemburui, rasanya Pree ini berbeda. Sangat jelas saat mereka pembicaraan singkat mereka ditelpon.
Lalu apa-apaan saat Arthit bilang jika Pree menjemputnya pagi ini. Mengantar dan menjemput. Kongpob mau tak mau mulai berpikir ke hal lain.
.
.
.
."P'Kongpob."
Kongpob menoleh saat sebuah suara memanggilnya. Suasana kantin memang sedang ramai saat jam makan siang. Tapi ia, Em, Oak dan Tiw memilih tak makan apa-apa. Kepentingan tugas harus ia prioritaskan saat ini.
Kongpob memasang senyum ramah.
"Kaofang?"" Aku membelikan ini untuk P'Kongpob."
Kaofang menyodorkan segelas Es Kopi. Seisi meja kecuali Kongpob memandang bergantian pada es kopi itu dan Kaofang."Kaofang-"
"Eii, hanya Kongpob saja yang kau beri Nong? "
Ucapan Kongpob terpotong saat Oak mulai memperkeruh suasana.
Em dan Tiw pun juga menimpali.
Mulai terbawa, Kaofang sudah merona sambil sesekali melirik Kongpob."Jika P'Oak dan yang lain mau, aku akan membelikan juga."
"Tidak perlu, Kaofang"
Cegat Kongpob cepat, memberi tatapan tajam pada teman-temannya yang sibuk tertawa.
Demi apapun, ia tak mau code juniornya jadi bahan perundungan oleh teman-temannya."Terimakasih. Akan kuminum"
Lanjut Kongpob berusaha tersenyum semanis mungkin.
Kaofang mengangguk senang,
Memberi wai dan melenggang pergi."Kong. Nong itu suka padamu ya?"
Oak bertanya setelah memastikan Kaofang sudah menghilang dari pandanganya.
Berkat ucapannya, Em dan Tiw pun mendadak tidak bernafsu lagi mengerjakan tugas, Memilih bergosip.Kongpob menghela nafas, meminum sedikit es kopi pemberian Kaofang.
"Entahlah...""Hei. Kau kira aku bodoh, huh? Sudah setahun setiap kita duduk disini, dia pasti memberimu ini kan?"
Balas Oak merebut es kopi Kongpob, ikut meminumnya juga.Em berbisik, cukup untuk didengar mereka berempat.
" Dia pernah memberimu gear kan?""Shit!"
Tiw mengumpat.
![](https://img.wattpad.com/cover/141592162-288-k888477.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted [Sotus Fanfiction]
Fiksi PenggemarKehadiran orang ketiga membuat Arthit dan Kongpob sama-sama 'goyah'. Teman masa kecil Arthit datang dan membawa segudang obsesi padanya. Begitupula Kongpob, ia menemukan ada seseorang yang mencintainya sedemikian rupa, tapi itu bukanlah Arthit. Kon...