Prolog

7.1K 188 17
                                    

"Selamat ulang tahun sayanggggg" ucap seorang perempuan paruh baya mengenakan hijab yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia bernama Alilatul Barizah. Yang biasa dipangil Barizah.

Barizah memeluk sang remaja putri tak lain adalah anaknya Alula Farzana Saifannah, biasa dipangill Zana.

"Happy sweetseventeen adikku sayang.." ucap remaja putra dan memeluk Zana. Remaja itu adalah kakak dari Zana namanya Mohammad Al- Fajar. Biasa dipanggil Fajar.

Satu ucapan lagi dari seorang laki laki paruh baya juga yang tak lain dan tak beda adalah suami dari Barizah yang telah menjadi ayah dari Zana dan Fajar. Ia adalah Awwaludin Habsy. Biasa dipanggil Habsy.

"Selamat ulang tahun ya sayang, semoga jadi tambah lebih baik, tambah segalanya" ucap Habsy (ayah Zana)

Dengan air mata yang menggenangi pipi Zana, ia mengucapkan dengan terbata- bata.

"Terimakasih, Ami, Abi, Kakak, Zana nggak nyangka kalian bisa memberikan Zana ulang tahun seperti ini"

Zana lalu memeluk mereka semua dengan erat bagaikan sebuah keluarga yang memendam rindu karena menghadapi medan tempur. Apaan sih, perumpamaan yang garing.

"Iya sayang, maaf ya Ami dan abi selama 15 tahun nggak merayakan ulang tahun Zana, bukannya Ami nggak mau, tapi memang islam tak mengajarkan hal seperti itu" Ami memeluk Zana dengan erat.

"Ini untuk Zana dari Ami, ada suratnya nanti dibaca ya..." Zana menerima kotak kecil yang diberikan oleh Ami.

Zana yang dicap sebagai anak tangguh yang tak mudah baper. Kali ini cap itu dihilangkan seketika. Zana sangat lah baper dengan semuanya. Dia menangiss tersendu.

***
"Mama ngasih apa ya, kotaknya kecil banget" Zana membuka kotak kecil dengan pelan.

"Aduh, kok bilangnya mama, kalo ketahuan dimarahin nih" Zana menepuk jidatnya.

Ami ami ami ami ami ami -- Zana

Dalam batin Zana berkata itu, untuk hafalan niatnya karena selama Zana hidup 17 tahun, dia kerap dan sering memanggil Ami nya dengan sebutan Mama karena lupa.

Zana mendapati sebuah kalung yang terlihat sekali bahwa tak murah harganya. Terdapat tulisan ZANA dengan hiasan liontin yang sangat cemerlang.

"Omg, Mama, Ami, kalungnya cantik banget.. Zana suka mi"

Dikotak itu terdapat kertas yang dilipat. Dengan cepat Zana mengambil lipatan itu dan membacanya.

Untuk Barizah...

Cinta
Cinta ini tak seharusnya tumbuh dalam sanubariku
Yang semakin tumbuh semakin menyakitkan bagiku
Kamu adalah alasan kenapa aku sakit
Tapi aku tak menyalahkan kamu
Karena kamu hanyalah alasan bukan penyebab
Ta'aruf kita
Adalah pengalaman buat kita
Yang tak harus dipaksa untuk dilupa
Maafkan aku yang tak bisa mena'arufimu sampai duduk dipelaminan
Andaikan itu pilihan, aku tak akan memilih itu.
Tapi itu kehendak yang harus kujalani
Tiada hal lain yang bisa kulakukan
Kecuali IKHLAS
IKHLAS yang membuat hatiku lebih tenang
IKHLAS yang bisa membuat Abiku bahagia
Abi adalah sosok yang sangat berjasa bagi hidupku
Apa jadinya Abi jika kemauannya tidak kuturuti
Barizahhh....
Hari ini, aku pergi ke Jazirah Arab
Aku mengikuti Abi
Katanya Abi akan mengenalkan perempuan dari Arab
Yang tak lain, Ia akan dijodohkan denganku
Aku sudah mencoba berkali- kali untuk menolaknya
Tapi abi tetaplah abi yang kukenal
Dia teguh pada pendiriannya
Tak mudah terombang ambing
Dan dengan sangat terpaksa
Hari ini
Aku harus mengakhiri ta'aruf kita
Jika kita jodoh
Tuhan Allah pasti akan mempertemukan kita
Jika tidak
Biarkan anak- anak kita yang menyatu
Barizah...
Jika kelak anak kita berlawan jenis, kita sepakat ya akan menjodohkan mereka
Sunggu aku menginginkan itu
Jika iya
Saat umur 20 tahun aku akan menikahkan mereka
Saat kedunya telah sama sama melewati umur 17 tahun
Ta'aruf dimulai.
Barizah....
Kasihkan surat ini pada buah hatimu saat ia berusia 17 tahun
.
...dikalung ini tertuliskan Zana ..
Aku harap kelak anakmu perempuan dan aku minta dikasih nama Zana.
Aku juga telah menyiapkan nama yaitu Zaka
Jika anakmu bukanlah perempuan, berarti anakmu dan anaku tidaklah jadi dijodohkan
Disisi lain aku selalu berdo'a Zana dan Zaka adalah nama dari buah hati kita berdua
Balas suratku
Add : Jl. Al - Jazair no 45, Zaldah, Jazirah Arab

Dear Allaudin Zuhdi

Sekian khusuknya Zana membaca itu.
"Bentar- bentar kok gue nggak paham ya" Zana menggaruk nggaruk kepalanya yg tidak gatal.

1detik

2detik

10detik

10menit

30menit

"Aaaaaaaaaaa, ini gimana sih maksudnya, Zana nggak pahammmmmm" Zana mengacak- ngacak rambutnya karena dia sebal mengapa dia tidak paham dengan surat itu padahal udah berkali- kali ia baca.

"Diakhir surat ada tentang perjodohan Zana dan Zaka, Zana kan gue, Zaka siapa? Anaknya Allaudin Zuhdi kah?, terus maksudnya, Zana mau dijodohin dengan Zaka?" gumam Zana sendirian dengan wajah yang masih bingung.

"Tauk ah, daripada pusing mikir itu, lebih baik tanya sama mama, eh Ami mksudnya" Zana segera bergegas mencari Aminya untuk menanyakan hal itu.

Jangan lupa VotMent nya ya aku tunggu...

kepoin ig aku bisa kok, subscribe channel youtube aku tambah seneng... Heheheh

@us_watun19 - Instagram
@us latun - youtube

Satu lagi, jangan lupa follow authornya ya , ehehehh, pasti difolbak kok...

TTM (Ta'aruf Terus Menikah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang