sungguh aku tidak paham !

1.4K 56 6
                                    


"Zaka, kamu baik-baik saja kan?" tanya Fajar pada Zaka yang ikut terdiam.

//////////////

"Zak, kenapa kamu tumben manggil abi sama Umi ku jadi pak dan bu?, kan sebelumnya kamu manggilnya om dan tante?" Tanya Zana agak kebingungan.

"Ya nggak papa Zan, biar lebih sopan aja." Jawab Zaka dengan santai.

"Pak, bu, apakah bapak dan Ibu merestui saya sama Zana."

^semoga umi sama abi nggak ngrestuin kita, dari nadanya abi saja udah kaya nggak suka^

"SETUJU." Jawab Umi dan Abi serentak.

"Alhamdulillah." Ucap Zaka.

Zana sontak kaget.

"Mi, bi, Zana masih 17 tahun. Nggak mungkin kan mi kalo Zana harus nikah muda.?" Ekspresi Zana sangat menyayat hati.

"Zana, lebih cepat lebih baik nak." Jawab Abi dengan lembut.

"Bi, usia ideal wanita untuk menikah itu 21 tahun bi, Zana masih kurang 4 tahun lagi agar menjadi wanita yang ideal untuk menikah." Bantah Zana.

"Kamu suka nggak sama Zaka?"

"Ya, Zana akui, Zana suka sama Zaka. Tapi Zana nggak mau nikah sama Zaka diusia semuda ini mi, bi. Tolong ngertiin Zana." Rengek Zana yang hampir meneteskan air mata.

"Zana, dengarkan Umi, kita sama keluarganya Zaka sudah berunding. Lamaran Zaka pun udah kita setting. "

"Kok Umi sama Abi jahat sih?" Tanya Zana.

"Zana ingin kuliah ke Inggris, pernikahan ini nggak bisa diadakan sekarang." Ucap Zana.

"Nah maka dari itu, kita nikahkan kamu sama Zaka ,biar Zaka bisa jagain kamu di Inggris nanti. Kan Umi sama Abi tenang kalo kamu udah sama Zaka."

"Apasih sebenernya motivasi Umi sama Abi menikahkan Zana sama Zaka diusia muda kaya gini?" Tanya Zana dengan nada lirih.

"Agar kamu nggak nyesel nantinya, Umi pastikan resiko pertengkaranmu dengan Zaka lebih besar jika tidak dinikahkan segera, Umi tahu apa yang bakal terjadi sama kalian kalo kalian belum mempunyai ikatan resmi."

"Whats? Apaan sih mi?"

"Zaka juga nggak paham tan." Tambah Zaka.

"Beri waktu Zana satu minggu untuk berfikir. Karena Zana nggak mau ada pernikahan lebih dari satu kali dalam hidup Zana." Zana langsung pergi meninggalkan mereka.

"Zaka, kamu dengar sendiri ya. Biarkan Zana berfikir dulu. Om sama Tante usahakan yang terbaik buat kalian." Ucap Umi Barizah.

"Iya Om Tan, terimkasih."

"Oiya satu lagi, jaga hatimu buat Zana."

"Iyaa, Zaka pamit dulu ya Om, Tan, dan Fajar."

Zaka pamit dan bergegas pulang.

////

"Apasih sebenernya maksud tante Barizah, beliau tahu apa sih?" Tanya Zaka saat sudah dimobil.

Zaka merasa ada yang aneh.

"Yaudahlah sabar aja. Aku nggak takut apapun yang terjadi pada aku dan Zana kecuali satu yang aku takutkan, yaitu jika Tuhan menentukan jodohmu itu bukan aku."

Sama, Zaka masih ngobrol sendiri dengan setir bundarnya.

///sesamapinya dirumah Zaka.

"Assalamu'alaikum mi bi," Zaka mengucapkan salam pada kedua orang tuanya.

TTM (Ta'aruf Terus Menikah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang