" Zak, Gimana kamu udah matang sama Zana?" Tanya Abi.
"Emmm, insyalloh sudah om."
"Kok insyaaloh.?" Tanya Umi.
"Kalo Zaka sih cocok sama Zana, tapi Zananya kurang tahu gimana prasaanya sama Zaka."
"La emang stelah sehari jalan menurut kamu Zana gimana?"
"Ya baik sih tan, nggak marah. Tapi juga ada marahnya."
"Oooow."
"Kalo kamu kita nikahkan satu minggu sanggup?"
"Sanggup."
"Oke, jika memang sanggup. Kita akan nikahkan kalian dalam waktu satu minggu kedepan."
"Bismillah sanggup."
"Oke, sekarang sudah hampir malam, silahkan pulang dulu ya Zak."
"Iya om tan, terimakasih atas diberikannya Zana pada saya."
"Hahaah, orang saya nggak ngasihkan ke kamu kok."
\\\
"Selamat Pagi Umi Abi..." sapa Zana
"Pagi Zana, Kak Fajar mana?" Jawab Barizah
" emmm, nggak tahu, masih tidur mungkin." Jawab Zana dengan enteng.
"Hey, kak Fajar itu nggak pernah bangkong kaya kamu!"
"Iya iya mi, hemmm."
....
"Mi ngmong-ngomong Sima kemarin ngomongin apa aja?" Tanya Zana."Nggak ngmong apa-apa kok."
"Oh, yaudah mungkin Sima lagi sariawan, jadinya nggak ngomong apa-apa."
"Bukannya Sima yang sariawan, tapi umi yang sakit Gigi."
"Emang iya umi sakit gigi?" Tanya Zana polos.
"Enggak juga."
"Hadeh, ngomong sama Umi, bikin pusing."
"Ngmong sama Zana, bikin kezellll." Tambah Umi
"Umiiiiiii...."
"Zanaaaaaaaa... jangan teriak-teriak, keluargamu nggak ada yang tuli." Sahut Fajar dari dapur sambil membawa makanan untuk sarapan.
"Hmmmm, bang Fajar bawa apa, sepertinya mantaaaapppppp."
"Rahasia wle," jawab Fajar
"Kalo rahasia, ngapain dibawa kesini bang Fajar ganteng!" Cetus Zana
"Mau dimakan lah."
"Alah pusing we." Ucap Zana lelah.
.....skippp....
Fajar langsung menyambari Zana yang tengah terduduk didepan TV dengan snack ditangannya.
"Ih apaan sih bang Fajar, ganggu aja." Zana berkata agak ketus.
"Biasa aja kali, gitu aja ketus banget."
Mereka berduapun diam diaman didepan TV cukup lama tanpa ada yang melontarkan kata kata.
"Bang lo kenapa kok diem diem baek, nggak kaya biasanya?" Tanya Zana.
"Emang kalo ngomong juga ngomong sama siapa." Tanya Fajar.
"Oke fiks, Zana nggak dianggep." Zana memalingkan wajahnya.
"Hahahahah." Fajar tertawa receh.
"Kenapa sih bang? Gara gara Sima kemarin ya?."
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM (Ta'aruf Terus Menikah)
Teen FictionCerita ini adalah kisah Zana dan Zaka yang dijodohkan sebelum mereka direncanakan untuk dibuat. Zana tak seluluh playgirl. Dan Zaka tak segaresif badboy. Dengan usia terpaut 2 tahunan.