"Oh iya iya, terimakasih atas kunjungannya. " jawab AlludinSetelah mereka semua pergi. Zaka membuka suara.
"Mereka kesini bicara apa mi, bi?" tanya Zaka
"Kenapa?" sahut Alludin Abi dari Zaka.
"Kepo." jawab Zaka
"Mau ngecepatin pernikahan kalian,"
"Hah, dipercepat? Nggak, nggak, nggak , Zaka belum siap bi." Zaka sambil menggeleng- gelengkan kepala.
"Kenapa? Udah cocok belum?" tanya Fatimah, Umi Zaka.
"Belum sih mi, soalnya Zana cuek dan judesnya diluar batas." jelas Zaka
"Oh ya, cuek? Berati itu menandakan ia tak seenaknya memperlakukan seorang lelaki." jelas Fatimah.
"Nggak sih menurut Zaka, tapi nggak papa lah, Zaka mah udah jatuh hati, hehe, nanti lama- kelamaan juga meleleh tuh Zana."
" alah pd." ejek Alludin
-----------🔘🔘🔘----------
"Assalamu'alaikum Zana, " ucap Barizah.
Karna tak juga disaut oleh Zana. Barizah mencari cari Zana diseluruh sudut rumah. Tapi tak juga ketemu (ya iyalah orang Zana dirumah Rivaldo)
Barizah menghubungi Zana.
Zana pun segera pulang. Ia masuk dan bertanya pada seluruh isi keluarganya.
"Ami dari mana?" nada tinggi Zana
"Dari rumah Zaka."
"Hah!, ngapain?" Zana sontak kaget.
"Ngrencanain kalian biar cepet nikah."
"Hah." Zana lebih kaget.
"Ya ampun mi, ingus Zana aja jatuh masih kebawah, udah mau dinikahin." bantah Zana.
"Biarin." jawab Fajar santai
"apaan sih bang, itu mi, abang Fajar aja yang segera dinikahin biar nggak jadi perjaka tua.!" Zana mendumel.
"Heh, sejak kapan lo mangil gue abang.?" tanya Fajar.
"La abang dengernya mulai kapan?" tanya Zana balik.
"Barusan." jawab Fajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TTM (Ta'aruf Terus Menikah)
Teen FictionCerita ini adalah kisah Zana dan Zaka yang dijodohkan sebelum mereka direncanakan untuk dibuat. Zana tak seluluh playgirl. Dan Zaka tak segaresif badboy. Dengan usia terpaut 2 tahunan.