Malu Berat

2.4K 107 4
                                    

Astaga, pakek beliin pembalut lagi, kan malu kuadrat gue.-- Zana

Setelah tiba dipom bensin, Zaka menghentikan mobilnya didekat kamar mandi, ia menyuruh Zana untuk turun dan berganti pakaian yang telah dibelikan tadi.

"Zan, sonoh turun, aku parkir dulu."

Zana pun turun sedangkan Zaka menyempatkan diri untuk sholat duha.

Zana pun selesai berganti ia kembali kemobil.

"Lah ni orang kemana?"

Zana mencoba mengedarkan pandangannya dan ia menemukan Zaka di mushola.

Uh calon suami idaman - Zana.

..
Zaka pun masuk mobil.

"Udah?" tanya Zaka sambil mennyetarter mobilnya.

"Dah." Jawab Zana ketus.

"Lanjutin jalan- jalan lagi kan?"

"Serah."

Zana masih memendam malu teramat sangat dalam. Wajahnya tetap merah padam.

Jarum jam menunjukkan pukul 20.04 WiB. Zaka pun mengantarkan Zana pulang setelah mereka bepergian untuk lebih mengenal satu sama lain. Tetapi tetap saja Zana yg terlarut dalam kecuekan tambah cuek karena kejadian tadi.

Sesampainya didepan runah Zana, Zana pun turun.

"Ga usah masuk, umi lagi gak mau kedatangan tamu." ucap Zana dan langsung keluar dari mobil sedangkan Zaka hanya menjawab dengan senyuman.

***

"Abi, kapan lamaran?." tanya Zaka memecah keheningan diruang tamu.

"Hah? Jadi kamu bener- bener pengen cepet nikah?" Tanya Alludin pada Zaka (mengingatkan jika lupa, Alludin adalah Abi Zaka)

"Iya,"

"Emang Zana udah cocok sama kamu?" Tanya Alludin sinis.

"Nanti kalo udah jadi jodoh ya pasti cocok lah." jawab Zaka dengan enteng.

"Okela, Abi nunggu satu minggu, kalo dalam satu minggu kamu tambah deket sama Zana, langsung deh abi lamarkan."

"Siap."

***

"Ih dasar, memalukan, ngga mikir perasaan cewe apa." celoteh Zana itu berkelanjutan.

"Pokoknya gue gak akan nemuin Zaka satu bulan kedepan, titik !" umpat Zana langsung menutup tubuhnya dengan selimut.

❤❤❤

Zana tengah duduk santai didepan TV menikmati FreeDaynya.

"Bangggg, abangggg, Fajaaaaaar,." Zana berteriak memanggil abangnya.

"Fajar nggak ada!" jawab Fajar sendiri.

"Alah, nggak lucu,"

"Nggak lagi ngelucu,"

"Bang, yuk jalan," Ajak Zana dengan kekanak- kanakan.

TTM (Ta'aruf Terus Menikah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang