baper yang tertunda||capt6

151 12 0
                                    

"Yan,pulang sama siapa?" tanya lisa kepada aya sambil memasukkan buku buku kedalam tas bermerk nya.

"Nggak tau ni, mang ojok bilang katanya gabisa jemput soal nya soadara nya meninggal. Tapi bi imah nggak ikut" jawab aya memelas.

"Yuk bareng gue!" ajak lisa.
"Nggak usah, arah rumah kita beda banget lis. Gue naik taxi kan bisa" jawab aya.
"Yakin lo?"
"Iya! Sana gih"

Lisa menganggukan kepala nya dan berpamitan kepada aya untuk pulang. Aya pun segera keluar dari kelas nya, saat berjalan menuju pagar sekolah, ternyata di lapangan ada geng akbar yang sedang bermain basket. Mau tak mau aya harus melewati nya, aya menyibukkan diri nya dengan mengotak atik hape nya.

Saat aya sudah sampai di tengah lapangan. Tiba tiba "AWASS!"

"AWW! Anjir! Siapa yang ngelempar ini bola!" teriak aya. Ada seseoarang yang entah sengaja atau tidak ia melemparkan bola basket tersebut dan mengenai kepala aya.

"Gue!" ucap orang tersebut.
"Oh! Gue nggak kaget" ucap aya langsung mengambil bola dan membalas melemparkan nya  kepada sang pelempar tadi. Dan mengenai kepala nya juga.
"Bagus deh!" lanjut aya.

Saat aya ingin melanjutkan jalan nya seseoarang mecengkal tangan nya. "Makhsud lo apa?" tanya seseoarang itu. Kalian tau lah siapa? Al akbar pratama! Ya pelempar yang mengenai kepala aya adalah akbar. Seperti nya ia sengaja melakukan nya.

"Lo tanya gue?! Perasaan harus nya gue deh yang tanya lo!" balas aya sinis.
"Gausah ngegas neng!" balas akbar ikut sini.
"Ha?! Gila parah gue pengen ketawa" tawa aya pecah. Semua binggung dengan sikap aya.

"Yan?lo gapapa?" tanya si pria lembut, yap andre!
"Dre gue mau tanya. Menurut lo gue lagi naikin motor ga?" tanya aya.
"Heh? Enggak" balas andre
"Kenapa si banci ini bilang gue ngegas?" tawa aya semakin menjadi jadi.

Akbar yang sudah di puncak emosi pun langsung menarik kasar tangan aya. "Udah main main nya?!" ucap akbar kasar.

"Woy woy. Lo jangan berani nya sama cewe dong bro" ucap andre yang menarik tangan aya yang akbar pegang kasar.
"Gada hubungan nya sama lo!" jawab akbar kasar
"Ya ada dong! Dia bakal jadi milik gue" sinis andre

Degg

Entah itu hati aya atau siapa yang merasakan sakit di bagian hati nya. Akbar langsung pergi meninggalkan sahabat nya.

"Lo gapapa yan?" tanya dani dan fery berbarengan.
"Ga-papa k-kok" jawab aya gugup.
"Fer! Pergi yuk. Ntar kita jadi obat nyamuk lagi" ucap dani kepada fery, untuk menyindir perkataan andre tadi.
"Heh? Emang manusia bisa jadi nyamuk ya dan?" jawab fery polos.

Dani pun memukul kepala nya sendiri. Andre dan aya yang tertawa menghadapi kepolosan andre. "Ciee ketawa bareng" ucap fery yang langsung menarik dani pergi dari lapanga.

Keheningan menyapa mereka berusa. "Llo-o nggak papa yy-an?" tanya andre gugup
"Nggak papa dre. Makasih ya!" ucap aya.

"Santai. Oya! Omongan gue jangan lo masukin hati ya, ntar baper" ejek andre.
"Gue tauu!" kesal aya. Kenapa? Karena aya sudah benar benar di landa kebaperan sekarang.

Andre melihat kelucuan aya langsung mengucap pelan puncak kepala aya. "Udah sore. Balik sama siapa lo?" tanya andre.

Aya yang berusaha menutupi pipi nya yang sedang merah tersebut, menjawab "h-a? Taxi" jawab aya.

"Bareng gue! Gada penolakan! Gue ganti baju dulu! Tunggu!" teriak andre yang langsung berlari menuju ruang ganti

"Apakabar pipi gue astaga!!!" teriak aya bahagia.

Tak butuh waktu yang lama andre sudah kembali mengenakan pakaian santai. "Emm mampir toko buku ya yan" ucap andre.
"Iya gapapa. Gue juga mau beli novel" balas aya bersemangat.

FlashbackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang