'Ini cerita nya akbar habis keluar dari uks di capt 11'
Akbar tengah menahan senyum nya setelah tadi melihat aya loncat loncat kegirangan karena perkataan akbar tentang ciuman tersebut. Tak di sangka kaki panjang nya sudah menuntut nya sampai di kelas nya.
"Wiuh, di hukum lo?" tanya dani penuh tanya.
Yang di tanya malah hanya diam dan fokus dengan benda pipih nya. "Kalo di jawab itu di tanya!" ucap andre.
"Bukan nya kebalik ya ndre?" tanya fery memastikan.
"Enggak tuh" balas andre
"Oh gitu ya. Kok gue baru tau?" jawab fery dengan menggaruk garuk kepala nya yang tengah tidak gatal.
"Goblok! Bukan temen gue" ucap dani yang langsung pergi keluar kelas.
"Gue salah ya dre?" tanya fery dengan polos nya kepada andre.
"Salah kah bila aku mencintai mu dan berharap engkau kan jadi milikku" kini malah akbar meladeni ucapan konyol fery dengan lagu armada. Semua hanya cengo saja melihat akbar bernyanyi dengan senyum senyum sendiri.
"Kek nya lo lagi bahagia deh! Cerita!!" teriak dani lari dari luar kelas menuju dalam kelas kembali.
"Nguping!" sewot akbar yang kembali lagi dengan kegiatan nya memainkan hp nya.
"Kaya nya kita sama sama ternistakan deh dan. Tadi gue lo nistain, sekarang lo di nistain akbar. Dunia memang berputar ternyata" ucap fery dengan nada memotivasi dan merangkul bahu dani.
"Najisun. Lo aja" balas dani jijik dan melepaskan kasar rangkulan fery.
"Sabar, bang roma irama mah sabar. Eh main tod yuu, sekali aja." ucap fery memohon.
"Lo memang orang tersuwung yang pernah gue temuin, nyesel gue mungut lo di goa kreo" canda dani dengan nada sinis.
Seketika membuat akbar tertawa keras, "lucu ya bar? Gue emang cocok banget jadi pelawak kan?" ucap dani sombong.
"He?gue lagi liat foto lo yang lagi ngeces di kelas, bukan ketawa gara gara lelucon garing lo" balas akbar dengan dingin kembali.
"Hahaha! Kacian cup cup!" ucap andre dengan memanyunkan bibir nya seperti akan mencium.
"Najisun, tadi aja nyanyi nyanyi beruntung suara fales lo gue nikmatin" sindir dani.
"Udah udah! Ayok main tod!!" teriak fery.
"Kuker!" jawab akbar andre dan dani serempak.
"Ayok sih!" rengek fery.
"Oke" jawab akbar "nggak" jawab andre "ogah" jawab dani berbarengan.
"Emang akbar yang terdepan!!" ucap fery sambil mencubit pipi akbar.
"Lo kira akbar yamaha!" kesal dani.
"Loh? Dulukan motor nya akbar yamaha" balas fery polos.
"Bener, tapi bego. Bukan temen gue" balas andre penuh penekanan.
"Cepetan!" ucap akbar dingin.
"Iya! Janji deh cuma sekali" ucap fery manis.
Fery langsung memgambil bolpen standar nya yang setia berada di kantong nya. Dan ia segera memutar kan bolpoin nya.
B
E
R
P
U
T
A
R
Dan ya, dewi fortuna sedang tidak memilih akbar. Yap, bolpoin tersebut menunjukkan akbar yang akan bermain.
"Alhamdulillah! Pilih jujur apa tantangan nih bang?" tanya dani menggoda.
"Kalo gue jujur pasti pada tanya gue tadi senyum senyum kenapa. Pilih dare aja deh" batin akbar.
"Dare" ucap akbar dingin.
"Masuk ke perangkap gue! Oke gue bakal buat dia kecewa sama lo!" batin andre.
"Oke kita diskusi dulu!" ucap fery.
"Lo kelewatan"
"Iya, jangan deh"
"Terserah lo deh"
"Gue juga"
Samar samar akbar mendengar diskusi mereka. "Oke kita udah mutusin kalo tantangan lo adalah..... Tembak aya sekarang! Nanti lo harus anter dia pulang. Lo gaboleh mutusin dia, dia harus tau sendiri kalo ini tod." ucap dani semangat 45.
"Ngaco" balas akbar seperti biasa nya, yap nada dingin.
"Cupu lo!" ucap andre mengejek.
Akbar tak ambil pusing langsung keluar kelas nya, ingin sekali ia menghabis kan beberapa wine sekarang. Ia menyesal kenapa memilih tantangan. Pasti andre sudah menrencanakan nya.
Setelah akbar keluar dari kelas nya dani dan fery merasa bersalah telah menyetujui perkataan andre. "Kelewatan lo ndre!" lirih fery.
"Gue setuju kali ini sama fery! Keluar yo fer!" ajak dani yang langsung menyeret fery keluar kelas.
"Lo hebat, lo ambil aya dan sekarang lo ambil dani sama fery. Gue gabakal diem aja. Tunggu bar, gue beda sama lo. Lo jahat di luar baik di dalem, gue kebalikan lo. Semoga menikmati permainan ini, kawan" batin andre.
Ciee yang udah baper di capter 12!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashback
Teen Fiction"Kaki ini memang nggak sejenjang jalang yang lo sewa buat muasin nafsu lo, tapi percayalah kaki ini nggak pernah nginjak tempat maksiat yang menjadi tempat favorit saat lo kesepain. Memang bibir ini nggak se kenyal jalang yang lo sewa, tapi lo harus...
